Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-
9794
e-ISSN 2597-792X
Jurnal Kajian Ilmiah 54
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 54
Analisis Cost-Volume-Profit Kaitannya dengan Perencanaan Laba
Rian Andriani1, Nugraha2
1 Universitas Pendidikan Indonesia, [email protected] 2Universitas Pendidikan Indonesia, [email protected]
ABSTRAK - Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis cost, volume, profit Break Event Point dan Margin Of Safety L.A English Course Baleendah Bandung pada kuartal I
β IV. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuntitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka, observasi, wawancara, dan
dokumentasi yang memiliki hubungan dengan pokok permasalahan. Teknik analisis data yang digunakan metode regresi kuadrat terkecil, break event point dan margin of safety. Hasil menunjukan, biaya tertinggi terdapat pada kuartal I, volume penjualan tertinggi
terdapat pada kuartal I, laba tertinggi terdapat pada kuartal I, Break Event Point tertinggi terdapat pada kuartal I. Sedangkan Margin of safety (%) tertinggi pada kuartal IV yaitu
91.9%. Masalah yang timbul dalam perencanaan laba yaitu pertama pendapatan L.A English Course naik turun dalam satu tahunnya, kedua kurangnya promosi untuk beberapa program kecuali program regular. Upaya dalam mengatasi masalah yang timbul
di L.A English Course yaitu pertama memberikan gratis biaya daftar, dan memberi voucher untuk siswa L.A yang memasukan siswa baru., kedua membagikan brosur, dan
menawarkan program L.A. dengan melakukan follow up semua nomor telepon tamu yang pernah berkunjung. Kata kunci : Cost-Volume-Profit, Perencanaan Laba.
ABSTRACT - The purpose of this study is to analyze the cost, volume, profit Break Event Point and Margin Of Safety L.A English Course Baleendah Bandung in the first quarter -
IV. The research method used is descriptive research method kuntitatif. Techniques of collecting data using literature study, observation, interviews, and documentation that has a relationship with the subject matter. Data analysis techniques used the least squares
regression method, break event point and margin of safety. The results show the highest cost is in the first quarter, the highest sales volume is in the first quarter, the highest profit
is in the first quarter, Break Event Point is the highest in the first quarter. While Margin of safety (%) is the highest in the fourth quarter of 91.9%. Problems arising in profit planning are first L.A English Course earnings up and down in one year, both lack of
promotion for some programs except regular program. Efforts to solve the problems that arise in L.A English Course is to first provide a free listing fee, and give vouchers for L.A
students who include new students, both distribute flyers, and offer L.A. by following up all guest phone numbers that have been visited. Keyword : Cost-Volume-Profit, Profit Planning.
Naskah diterima : 19 Desember 2017, Naskah dipublikasikan : 15 Januari 2018
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X
Jurnal Kajian Ilmiah 55
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 55
PENDAHULUAN
Di jaman yang penuh tantangan ini
membuat sulitnya persaingan bisnis terutama bagi perekonomian negara Indonesia yang masih krisis. sejalan
dengan kebijakan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan sektor riil, maka
persaingan antar perusahaan khususnya yang sejenis semakin meningkat. Untuk menjaga kesinambungan, perusahaan,
diperlukan pengelolaan yang baik, yaitu dalam mengkoordinasikan seluruh sumber
daya perusahaan secara efektif dan efisien. Pihak manajer dan manajemen dituntut untuk berpikir kritis menghasilkan
keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Manajer memerlukan pedoman berupa perencanaan yang akan dan harus ditempuh perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Perencanaan dapat berupa alat ukur dan evaluasi atas hasil sesungguhnya.
Apabila hasil yang sesungguhnya tidak sesuai dengan yang direncanakan, maka manajer harus mengevaluasi dan
mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya. Dengan demikian,
perencanaan memegang peranan sangat penting dalam menunjang kegiatan-kegiatan perusahaan. Perencanaan yang
baik dapat membantu dalam penaksiran tingkat laba yang akan didapat perusahaan,
sehingga laba yang didapat akan lebih optimal. Menurut Jumingan (2007), untuk mencapai laba yang optimal (dalam
perencanaan laba maupun realisasi), manajer dapat menggunakan langkah-
langkah berikut: 1. Menekan biaya operasional serendah
mungkin dengan mempertahankan
tingkat harga jual dan volume penjualan yang ada.
2. Menentukan tingkat harga jual sedemikian rupa sesuai dengan laba yang dikehendaki.
3. Meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin.β
Ketiga langkah tersebut saling berkaitan dalam mengambil keputusan dan perumusan kebijakan perusahaan di masa
mendatang. Tujuan perusahaan untuk memperoleh laba yang optimal.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mengetahui jumlah cost dan volume
L.A English Course pada kuartal I β IV di tahun 2013.
2. 2.Mengetahui break event point , margin of safety dan profit L.A English Course Baleendah Bandung
pada kuartal I-IV Tahun 2013. 3. Mengetahui akibat perubahan elemen
penentu break event point terhadap perencanaan laba pada L.A English Course kuartal I-IV tahun 2013.
4. Mengetahui masalah yang timbul dalam perencanaan laba di L.A.
5. Mengetahui upaya atas pemecahan masalah tersebut di atas.
Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan.
Diharapkan dari hasil penelitian ini sedikit banyak bisa memberikan kontribusi pemikiran yang selanjutnya
dapat membantu manajemen dalam perencanaan laba dimasa yang akan
datang. 2. Bagi penulis.
Sebagai wadah yang tepat dalam
menerapkan ilmu yang diperoleh selama bangku kuliah, terutama
kaitannya dengan cost-volume-profit. 3. Bagi pembaca umumnya.
Sebagai tambahan pengetahuan
terutama dalam bidang perencanaan laba pada perusahaan jasa.
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X
Jurnal Kajian Ilmiah 56
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 56
LANDASAN TEORI
Laba merupakan selisih antara pendapatan yang diterima dengan biaya
yang dikeluarkan, maka perencanaan laba dipengaruhi oleh perencanaan penjualan
dan perencanaan biaya. Untuk membuat perencanaan laba yang baik, diperlukan alat bantu berupa analisis biaya-volume-
laba (cost-volume-profit/CVP). Analisis ini membantu manajer memahami hubungan
antara biaya, volume, dan laba, serta dalam proses pembuatan keputusan bisnis untuk menghasilkan laba jangka pendek. Metode
ini menggunakan analisa berdasarkan penghasilan penjualan maupun biaya
terhadap volume kegiatan. Salah satu elemen analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit/CVP) adalah analisis titik
impas (Break Event Point analysis). Analisis break event adalah suatu teknik
analisis untuk mengetahui penjualan minimum perusahaan supaya tidak menderita rugi, tetapi juga belum
memperoleh laba (labanya sama dengan nol). Dengan analisis break event,
diketahui seberapa jauh volume penjualan yang direncanakan boleh turun, agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Analisis Cost-Volume-Profit dapat digunakan pada perusahaan jasa, misalnya
jasa kursus bahasa, dimana perusahaan dituntut bagaimana menghasilkan dan memasarkan berbagai jasa yang terdapat
pada kursus tersebut bagi konsumen yang membutuhkan. Pendapatan lembaga
kursus dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah tingkat jumlah siswa. L.A English Course.
METODE PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah. Oleh sebab itu harus dapat memenuhi mutu ilmiah suatu penelitian.
Salah satu cara untuk dapat memenuhi mutu ilmiah suau penelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan adalah dengan metode penelitian.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (deskriptif research) dengan menggunakan pedekatan
kuantitatif yang menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi
atau variabel. Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran mengenai situasi
atau kejadian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah Cost, Volume dan Profit L.A
English Course pada kuartal I - IV
Volume operasional unit penjualan
L.A English Course kuartal I dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Persentase Volume Penjualan
Kuartal I
Jenis Penjualan Jumlah
(Rp) Persentase
Regular class 40.615.000 89.4%
Daily class 4.090.000 9%
Private Class 730.000 1.6%
Express Class 0 0% UN Class 0 0%
Total 45.435.000 100%
Sumber : L.A English Course (diolah)
Volume operasional unit penjualan
L.A English Course kuartal II dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Persentase Volume Penjualan
Kuartal II
Jenis Penjualan Jumlah
(Rp)
Persentase
Regular class 32.170.000 86.1% Daily class 4.180.000 11.2%
Private Class 990.000 2.7% Express Class 0 0%
UN Class 0 0% Total 37.340.000 100%
Sumber : L.A English Course (diolah)
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X
Jurnal Kajian Ilmiah 57
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 57
Volume operasional unit penjualan L.A English Course kuartal III dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Persentase Volume Penjualan
Kuartal III
Jenis Penjualan
Jumlah Persentase
Regular class 28.810.000 84.4% Daily class 2.550.000 7.5%
Private Class 870.000 2.6%
Express Class 1.090.000 3.2% UN Class 800.000 2.3%
Total 34.120.000 100%
Sumber : L.A English Course (diolah)
Volume operasional unit penjualan L.A English Course kuartal IV dapat dilihat
pada Tabel 4.
Tabel 4. Persentase Volume Penjualan
Kuartal IV
Jenis Penjualan Jumlah Persentase
Regular class 31.850.000 80.5% Daily class 2.785.000 7%
Private Class 1.215.000 3.1% Express Class 1.000.000 2.6%
UN Class 2.695.000 6.8% Total 39.545.000 100%
Sumber : L.A English Course (diolah)
Berdasarkan observasi terhadap persentase volume penjualan pada tabel di atas pada kuartal I β IV, ternyata yang banyak
memberikan kontribusi terhadap pendapatan L.A yang paling banyak
adalah program regular. Karena program ini biayanya terjangkau dan hanya 2x pertemuan per minggu sehingga banyak
peminatnya. Sedangkan yang memberikan kontribusi terendah adalah program
Express Class karena jadwal yang ditawarkan sebanyak 5x dalam seminggu. Sehingga beberapa calon siswa kurang
berminat karena harus memiliki banyak waktu untuk mengikuti kursus.
Dari perhitungan dalam lampiran 1, dapat diketahui BEP dalam rupiah sebesar
Rp. 7.600.730, yang berarti bahwa pada kuartal I, perusahaan mampu menutupi seluruh biaya tersebut untuk mencapai
impas. Dari lampiran 2, dapat diketahui BEP
dalam rupiah sebesar Rp. 3356250, yang berarti bahwa pada kuartal II tahun 2013, perusahaan mampu menutupi seluruh
biaya tersebut. Pada lampiran 3, dapat diketahui
BEP dalam rupiah sebesar Rp. 5.449.485, yang berarti bahwa pada kuartal II, perusahaan mampu menutupi seluruh
biaya tersebut untuk mencapai impas. Sedanglan lampiran 4 menunjukkan
BEP dalam rupiah sebesar Rp. 3.203.759, yang berarti bahwa pada kuartal II tahun 2013, perusahaan mampu menutupi
seluruh biaya tersebut untuk mencapai impas.
Break Even Point, Margin Of Safety,
dan Profit L.A English Course
Baleendah Bandung Pada Kuartal I-IV
Berdasarkan laporan laba rugi
kontribusi kuartal I β IV maka perhitungan untuk break even point tiap kuartal adalah sebagai berikut :
Kuartal I (Januari-Maret)
Perhitungan titik impas impas
= Beban Tetap
Rasio Keseluruhan
= Rp. 2.812.270
0,37= Rp. 7.600.730
Kuartal II (April-Juni)
Perhitungan titik impas impas
= Beban Tetap
Rasio Keseluruhan
= Rp. 1.798.330
0,33= Rp. 5.449.485
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X
Jurnal Kajian Ilmiah 58
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 58
Kuartal III (Juli-September)
Perhitungan titik impas impas
= Beban Tetap
Rasio Keseluruhan
= Rp. 1.342.500
0,40= Rp. 3.356.250
Kuartal IV (Oktober-Desember)
Perhitungan titik impas impas
= Beban Tetap
Rasio Keseluruhan
= Rp. 865.015
0,27= Rp. 3.203.759
Margin of Safety
Margin of safety merupakan batas
keamanan bagi perusahaan dalam hal terjadi penurunan penjualan, berapa pun
penurunan penjualan yang terjadi sepanjang dalam batas-batas tersebut perusahaan tidak akan menderita rugi.
Margin of Safety (Tingkat Keamanan) pada L.A English Course
Baleendah Bandung. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh, yaitu sebagai berikut:
Kuartal I
MoS (Rp) = π‘ππ‘ππ πππππ’ππππβ π‘ππ‘ππ πππππ = π π 45.435.000β Rp 7.600.730= Rp 37.834.270
MoS (%)
= ππππππ ππ πππππ‘π¦ dalam rupiah
Total Penjualanπ₯ 100%
= Rp. 37.834.270
Rp 45.435.000π₯ 100% = 83,2%
Dari hasil perhitungan di atas
diperoleh tingkat margin of safety sebesar
83.2% yang berarti bahwa pada tingkat
penjualan dan struktur biaya yang ada, jumlah mksimum penurunan target pendapatan penjualan yang tidak
menyebabkan perusahaan mangalami kerugian adalah Rp. 37.834.270
Kuartal II
MoS (Rp) = π‘ππ‘ππ πππππ’ππππ βπ‘ππ‘ππ πππππ = π π 37.340.000 β Rp 5.449.485 = Rp 31.890.515 -
MoS (%)
= ππππππ ππ πππππ‘π¦ dalam rupiah
Total Penjualanπ₯ 100%
= Rp. 31.890.515
Rp37.340.000π₯ 100% = 85,4%
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh tingkat margin of safety
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yaitu dari 83.2% menjadi 86.8%. Jumlah maksimum penurunan
target pendapatan penjualan yang tidak menyebabkan perusahaan mengalami
kerugian adalah Rp. 31.890.515
Kuartal III
MoS (Rp) = π‘ππ‘ππ πππππ’ππππβ π‘ππ‘ππ πππππ = π π 34.120.000β Rp 3.356.250= Rp 30.763.750
MoS (%)
= ππππππ ππ πππππ‘π¦ dalam rupiah
Total Penjualanπ₯ 100%
= Rp. 30.763.750
Rp 34.120.000π₯ 100% = 90,2%
Dari hasil perhitungan di atas
diperoleh tingkat margin of safety
mengalami kenaikan dari kuartal sebelumnya, yaitu dari 85.4% menjadi
90.2%. Jumlah maksimum penurunan target pendapatan penjualan yang tidak
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X
Jurnal Kajian Ilmiah 59
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 59
menyebabkan perusahaan mengalami kerugian adalah Rp. 30.763.750.
Kuartal IV MoS (Rp) = π‘ππ‘ππ πππππ’ππππ
β π‘ππ‘ππ πππππ = π π 39.545.000 β Rp 3.203.759= Rp 36.341.241
MoS (%)
= ππππππ ππ πππππ‘π¦ dalam rupiah
Total Penjualanπ₯ 100%
= Rp. 36.341.241
Rp 39.545.000π₯ 100% = 91,9%
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh tingkat margin of safety terus
mengalami kenaikan dari kuartal sebelumnya, yaitu dari 90.2% menjadi 91.9%. Jumlah maksimum penurunan
target pendapatan penjualan yang tidak menyebabkan perusahaan mengalami kerugian adalah Rp. 36.341.241. Semakin
tinggi margin of safety suatu perusahaan dikatakan semakin baik karena rentang
penurunan penjualan yang dapat ditolerir adalah lebih besar sehingga kemungkinan menderita kerugian rendah.
Analisis Perencanaan Laba (Profit)
Perencanaan laba yang baik tentu akan membawa dampak yang baik terhadap perusahaan, terutama mengenai
kesinambungan perusahaan tersebut. Dari hasil perhitungan di atas, dapat dilihat
bahwa L.A English Course Baleendah Bandung mengalami kenaikan dan penurunan laba pada rentang kuartal I β
IV . Laba pada kuartal I sebesar Rp. 13.988.614. Laba pada kuartal II menurun
sebesar Rp 3.483.211 sehingga menjadi Rp 10.505.403. Laba kuartal III terdapat peningkatan sebesar Rp 1.795.850
sehingga menjadi Rp 12.301.253. Laba kuartal IV mengalami penurunan laba
sebesar Rp. 2.549.678 sehingga menjadi
Rp. 9.751.575. L.A English Course telah menetapkan besarnya perencanaan laba untuk tahun 2013 sebesar 30% dari total
penjualannya, target perencanaan ini sangat penting. Karena setiap akhir tahun
L.A harus membayar beban sewa bangunan untuk tahun mendatang dari laba yang didapatnya tiap bulan,selain itu untuk
mencegah keadaan insolvency.
Perbandingan antara Laba yang
Direncanakan dengan Laba yang
Terealisasi
Kuartal I
Laba yang direncanakan : 30% x Rp
45.435.000= Rp 13.630.500 Laba yang terealisasi : Rp
13.988.614
Kuartal II
Laba yang direncanakan : 30% x Rp 37.340.000= Rp 11.202.000
Laba yang terealisasi : Rp
10.505.403
Kuartal III
Laba yang direncanakan : 30% x Rp 34.120.000= Rp 10.236.000
Laba yang terealisasi : Rp 12.301.253
Kuartal IV
Laba yang direncanakan : 30% x Rp
39.545.000= Rp 11.863.500 Laba yang terealisasi : Rp 9.751.575
Perubahan Elemen Penentu Break Even
Point Terhadap Perencanaan Laba
Pada L.A English Course Kuartal I-IV Elemen yang menentukan break even
point yaitu: harga jual, biaya tetap, serta perubahan komposisi penjualan, apabila salah satu faktor berubah (tanpa
mempengaruhi faktor lain) maka akan mempengaruhi jumlah BEP.
a) Apabila komposisi penjualan produk berubah dari semula (secara individu)
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X
Jurnal Kajian Ilmiah 60
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 60
maka komposisi contribution margin akan berubah. Hal ini akan menyebabkan BEP berubah total,
karena hasil penjualan dari komposisi yang baru berbeda dengan komposisi
semula. b) Apabila anggaran biaya tetap naik dan
anggaran lain tidak berubah maka BEP
naik. Hal tersebut menyebabkan laba perusahaan turun. Sedangkan apabila
anggaran biaya tetap turun maka BEP turun dan laba naik. Besarnya contribution margin (CM) tidak
terpengaruh oleh biaya tetap namun perannya cukup besar dalam perolehan
laba perusahaan seperti tertera pada tabel bahwa produk yang memiliki contribution margin tinggi, penurunan
laba akibat perubahan biaya tetap relatif lebih kecil dibanding produk
yang mempunyai contribution margin rendah. Manajemen dapat mengantisipasi penurunan laba operasi
bila terjadi perubahan anggaran biaya tetap dengan meningkatkan penjualan
produk yang memiliki contribution margin tinggi agar laba total yang diinginkan dapat tercapai.
c) Setelah kenaikan harga jual pada kuartal IV sebesar 13% atau sebesar
Rp. 15.000 untuk setiap program maka menyebabkan BEP turun sebesar Rp 152.491 menjadi Rp. 3.203.759.
Seharusnya kondisi ini akan dikatakan baik jika total seluruh biaya variabel
pada kuartal IV tidak naik, dengan semakin besarnya biaya variabel maka akan memperkecil total contribution
margin yang berakibat menurunya laba yaitu menjadi sebesar Rp. 9.751.575.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan
pada bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan bahwa :
1. Setelah dilakukan perhitungan jumlah cost (biaya) yang terjadi pada kuartal
I yaitu Rp. 31.446.384, kuartal II Rp. 26.834.600, kuartal III Rp. 22.806.250. sedang kuartal IV Rp.
29.793.425. Berdasarkan data diatas disimpulkan bahwa cost (biaya)
terbesar adalah pada kuartal I, dan terkecil adalah pada kuartal III. Untuk volume penjualan pada kuartal I yaitu
Rp. 45.435.000, kuartal II Rp. 37.340.000, kuartal III Rp.
34.120.000. sedang kuartal IV Rp. 39.545.000. Sehingga volume penjualan terbesar adalah pada kuartal
I, dan terendah pada kuartal III. Untuk profit yang didapat pada
kuartal I yaitu Rp. 13,988.614, kuartal II Rp. 10.505.403, kuartal III sebesar Rp. 12.301.253. sedang kuartal IV
sebesar Rp. 9.751575. Dapat disimpulkan profit terbesar adalah
pada kuartal I, dan terendah pada kuartal IV.
2. Break even point (titik impas) L.A
English Course Baleendah Bandung pada kuartal I yaitu sebesar
Rp.7.600.730, pada kuartal II yaitu sebesar Rp. 5.449.485, pada kuartal III yaitu sebesar Rp. 3.356.250, pada
kuartal IV yaitu sebesar Rp. 3.203.759. Sedangkan untuk
perhitungan MoS sebesar 83.2% tingkat batas aman untuk menurunkan penjualan pada kuartal I, 85.4% pada
kuartal II, 90.2% pada kuartal III, dan 91.9% pada kuartal IV. Semakin
tinggi margin of safety suatu perusahaan dikatakan semakin baik karena rentang penurunan penjualan
yang dapat ditolerir adalah lebih besar sehingga kemungkinan menderita
kerugian rendah. Namun sebaliknya jika margin of safety rendah, kemungkinan perusahaan untuk
menderita kerugian besar. 3. Elemen yang menentukan break even
point yaitu: harga jual, biaya tetap, serta perubahan komposisi penjualan.
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X
Jurnal Kajian Ilmiah 61
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 61
Apabila salah satu faktor berubah (tanpa mempengaruhi faktor lain) maka akan mempengaruhi jumlah
break even point. 4. Apabila komposisi penjualan produk
berubah dari semula (secara individu) maka komposisi contribution margin akan berubah. Hal ini akan
menyebabkan break even point berubah total, karena hasil penjualan
dari komposisi yang baru berbeda dengan komposisi semula.
5. Apabila anggaran biaya tetap naik dan
anggaran lain atau biaya variabel tidak berubah maka break even point
menjadi naik dan laba menjadi turun. 6. Setelah kenaikan harga jual pada
kuartal IV sebesar 13% atau sebesar
Rp. 15.000 untuk setiap program maka menyebabkan BEP turun
sebesar Rp 152.491 menjadi Rp. 3.203.759. Seharusnya kondisi ini akan dikatakan baik jika total seluruh
biaya variabel pada kuartal IV tidak naik, dengan semakin besarnya biaya
variabel maka akan memperkecil total contribution margin yang berakibat menurunya laba yaitu menjadi sebesar
Rp. 9.751.575.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamaruddin.2005.
Akuntansi Manajemen: Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan
Keputusan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta : Rineka Cipta Blocher, Edward J.,dkk. 2009.
Manajemen Biaya: Penekanan Strategis. Alih bahasa oleh Tim Penerjemah Penerbit
Salemba.. Buku I Edisi 3. Salemba Empat.
Bustami, Bastian. Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Carter, Usry 2009. Akuntansi Biaya,
Salemba Empat, Jakarta. Garrison, Ray H., Noreen, Eric W.,
Brewer, Peter C. 2006. Akuntansi Manjerial (alih bahasa: A. Totok Budi
Santoso). Buku I. Salemba Empat. Jakarta. Hansen, Don R., Mowen, Maryanne
M. 2000. Cost Management: Accounting and Control. Salemba Empat.
Hongren, Charles T., Datar, Srikant
M., Foster, George. 2005. Akuntansi
Biaya: Pendekatan Manajerial (alih bahasa: Desi Adhariani). Edisi Kesebelas.
Indeks. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2004.
Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Kuswandi. 2005. Meningkatkan
Laba Melalui Pendekatan Akuntansi
Keuangan dan Akuntansi Biaya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya.
Edisi Kelima. Aditya Media. Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. Akuntansi
Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta: Salemba Empat
Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metode Penelitian Kesehatan.
Jakarta:Rineka Cipta Sarwono. Jonathan. 2006. Metode
Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta:Graha Ilmu
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X
Jurnal Kajian Ilmiah 62
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 62
Suharyadi dan Purwanto. 2009. STATISTIKA: Untuk Ekonomi dan
Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X
Jurnal Kajian Ilmiah
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 63
Lampiran 1
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Kuartal I Regular Daily Private Express Class UN Class Total
Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
Penjualan 40615000 100% 4090000 100% 730000 100% 0 0% 0 0% 45435000 100%
(Biaya Variabel) 5793488 14.3% 5715476 139.7% 5708384 781.9% 5708384 - 5708384 - 28634116 63%
Margin Kontribusi 34821512 85.7% (1625476) (39.7%) (4978384) 681.9% (5708384) - (5708384) - 16800884
37%
(Beban Tetap) 2812270
Laba Bersih 13988614
Perhitungan titik impas impas
Beban Tetap 2812270
Rasio CM Keseluruhan 0.37
= = Rp. 7.600.730
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X
Jurnal Kajian Ilmiah
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 64
Lampiran 2
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Kuartal II Regular Daily Private Express Class UN Class Total
Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
Penjualan 28810000 100% 2550000 100% 870000 100% 1090000 100% 800000 100% 34120000 100%
(Biaya Variabel) 4355156 15.1% 4282127 168% 4275488 491% 4275488 392% 4275488 534% 20476247 60%
Margin Kontribusi 24454844 84.9% (1732127) (68%) (3405488) (391%) (3185488) 292% (3475488) 434% 13643753
40%
(Beban Tetap) 1342500
Laba Bersih 12301253
Perhitungan titik impas impas
Beban Tetap 1342500
Rasio CM Keseluruhan 0.40
= = Rp. 3.356.250
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X
Jurnal Kajian Ilmiah
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 65
Lampiran 3
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Kuartal III Regular Daily Private Express Class UN Class Total
Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
Penjualan 32170000 100% 4180000 100% 990000 100% 0 0% 0 0% 37340000 100%
(Biaya Variabel) 5068626 15.8% 4996807 119.5% 4990278 504% 4990278 - 4990278 - 25036267 67%
Margin Kontribusi 27101374 84.2% (816807) (19.5%) (4000278) (404%) (4990278) - (4990278) - 12303733
33%
(Beban Tetap) 1798330
Laba Bersih 10505403
Perhitungan titik impas impas
Beban Tetap 1798330
Rasio CM Keseluruhan 0.33
= = Rp. 5.449.485
Volume 18, No. 1, Januari 2018 p-ISN 1410-9794
e-ISSN 2597-792X
Jurnal Kajian Ilmiah
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 66
Lampiran 4
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Kuartal III Regular Daily Private Express Class UN Class Total
Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
Penjualan 31850000 100% 2785000 100% 1215000 100% 1000000 100% 2695000 100% 39545000 100%
(Biaya Variabel) 5847553 18.4% 5775150 207% 5768569 475% 5768569 576.9% 5768569 214% 28928410 73%
Margin Kontribusi 26002447 81.6% (2700500) (107%) (4263919) (375%) (4478919) (476.9%) (2783919) (114%) 10616590
27%
(Beban Tetap) 865015
Laba Bersih 9751575
Perhitungan titik impas impas
Beban Tetap 865015
Rasio CM Keseluruhan 0.27
= = Rp. 3.203.759