i
LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN XI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Penyusunan Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah
Konsep Dasar IPA Biokimia
Disusun Oleh
Nama Peserta : Degi Alrinda Agustina,S.Pd.,M.Pd
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Unit Kerja : Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan
Core Isu : Belum tersedianya Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah
Konsep Dasar IPA Biokimia Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Universitas Borneo Tarakan
Coach : Veronika Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc
Mentor : Ridwan, S.Pd., M.Pd.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BEKERJASAMA DENGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
2020
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI
Nama
Jabatan
NIP
Unit Kerja
Core Isu
Judul Kegiatan
:
:
:
:
:
:
Degi Alrinda Agustina,S.Pd.,M.Pd
Dosen Asisten Ahli
199108192019032016
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan
Belum tersedianya Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah
Konsep Konsep Dasar IPA Biokimia Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,
Universitas Borneo Tarakan
Penyusunan Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah Konsep
Dasar IPA Biokimia PGSD Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan
Coach : Veronika Hanna Naibaho
Mentor : Ridwan, S.Pd., M.Pd.
Tarakan, 5 Agustus 2020
Telah disetujui oleh Mentor
Untuk diseminarkan pada hari Selasa, Tanggal 11 Agustus 2020
Di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Lembaga Administrasi Negara Samarinda
Mentor
Ridwan, S.Pd., M.Pd.
NIP 1980102720140410001
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI
Nama
Jabatan
NIP
Unit Kerja
Core Isu
Judul Kegiatan
:
:
:
:
:
:
Degi Alrinda Agustina,S.Pd.,M.Pd
Dosen Asisten Ahli
199108192019032016
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan
Belum tersedianya Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah
Konsep Konsep Dasar IPA Biokimia Jurusan Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,
Universitas Borneo Tarakan
Penyusunan Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah Konsep
Dasar IPA Biokimia PGSD Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan
Coach : Veronika Hanna Naibaho
Mentor : Ridwan, S.Pd., M.Pd.
Tarakan, 5 Agustus 2020
Telah disetujui oleh Coach
Untuk diseminarkan pada hari Selasa, Tanggal 11 Agustus 2020
Di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Lembaga Administrasi Negara Samarinda
Coach
Veronika Hanna Naibaho
NIP 198009262006042004
iv
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN EVALUASI AKTUALISASI
Nama
Jabatan
NIP
Unit Kerja
Judul Kegiatan
:
:
:
:
:
Degi Alrinda Agustina,S.Pd.,M.Pd
Dosen Asisten Ahli
199108192019032016
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan
Penyusunan Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah Konsep
Dasar IPA Biokimia PGSD Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan
Coach : Veronika Hanna Naibaho
Mentor : Ridwan, S.Pd., M.Pd.
Telah diseminarkan dalam Seminar Laporan Aktualisasi
pada hari Senin, Tanggal 11 Agustus 2020
Coach
Veronika Hanna Naibaho
NIP 198009262006042004
Penguji
Windra Mariani, SH., MH
NIP 198203052005012001
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
aktualisasi yang berjudul: Penyusunan Bahan Ajar e-Learning Mata Kuliah Konsep
Dasar IPA Biokimia. Berkat pihak-pihak yang telah banyak membantu dan
membimbing baik secara langsung maupun tidak langsung, penulis dapat
menyelesaikan laporan aktualisasi ini dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Ridwan, S.Pd., M.Pd selaku mentor yang telah memberikan arahan,
motivasi dan bimbingan kepada penulis
2. Ibu Kartini, S.Pd., M.SC, selaku Ketua Jurusan PGSD yang telah memberi izin
dan dukungan selama melakukan kegiatan aktualisasi dan sekaligus tim dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia.
3. Ibu Kadek Dewi Wahyuni Andari, selaku tim dosen pengampu Konsep Dasar
IPA Biokimia yang sekaligus menjadi tim review RPS dan validator materi
terhadap bahan ajar e-learning.
4. Bapak Roby Zulkarnain Noer, M.Pd selaku Kepala Laboratorium Microteaching
sebagai validator ahli media bahan ajar e-learning mata kuliah Konsep Dasar
IPA Biokimia.
5. Ibu Asih Riyanti M.Pd selaku validator ahli bahasa pada bahan ajar e-learning
mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia.
6. Ibu Veronica Hanna Naibaho, SS., MAP., M.Sc selaku coach yang memberikan
arahan, motivasi dan bimbingan kepada penulis.
7. Ibu Windra Mariani, SH., MH selaku penguji yang telah memberi saran
perbaikan terhadap rancangan dan evaluasi aktualisasi.
Demikian yang dapat disampaikan, tentunya laporan aktualisasi ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, sangat diharapkan saran dan kritik. Semoga laporan
evaluasi aktualisasi ini dapat memberi manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak.
Tarakan, 5 Agustus 2020
Degi Alrinda Agustina
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
Lembar Persetujuan Laporan Aktualisasi Mentor .............................................. ii
Lembar Persetujuan Laporan Aktualisasi Coach ................................................ iii
Lembar Pengesahan Laporan Aktualisasi ........................................................... iv
Kata Pengantar ......... ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ............ ........................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. ... ........................................................................................ 1
B. Tujuan Aktualisasi ........................................................................................ 3
C. Manfaat Aktualisasi ..................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Organisasi .. ........................................................................................ 4
B. Visi dan Misi Organisasi ............................................................................... 5
C. Tugas dan Fungsi . ........................................................................................ 7
BAB III LANDASAN TEORI
A. Nilai-Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas ........ ........................................................................................ 10
2. Nasionalisme ....... ........................................................................................ 10
3. Etika Publik ......... ........................................................................................ 11
4. Komitmen Mutu ... ........................................................................................ 12
5. Anti Korupsi ........ ........................................................................................ 12
B. Kedudukan, Peran ASN
1. Manajemen ASN .. ........................................................................................ 13
2. Whole of Government ................................................................................... 15
3. Pelayanan Publik .. ........................................................................................ 15
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu ..... ........................................................................................ 17
B. Penetapan Isu ....... ........................................................................................ 19
C. Uraian Rancangan Kegiatan Aktualisasi ........................................................ 20
BAB V DESKRIPSI HASIL AKTUALISASI ................................................... 27
vii
ROLEMODEL ......... ........................................................................................ 51
BAB VI KESIMPULAN ................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 54
LAMPIRAN ............. ........................................................................................ 55
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparartur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Kondisi ideal tata perilaku ASN diatur dengan detail
dalam UU ASN No.5 tahun 2014 pasal 3 yaitu bertingkah laku sesuai nilai dasar,
berkode etik, komitmen, integritas, tanggung jawab pada pelayan publik, berkompeten
dan professional dalam bertugas.
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan
pencapaian cita-cita dan tujuan negara tersebut. Sejumlah keputusankeputusan strategis
mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam berbagai sektor
pembangunan ditetapkan oleh PNS. Untuk menjalankan peranan tersebut, diperlukan
sosok PNS profesional yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh dalam rangka menyiapkan PNS untuk
masuk dalam sistem pemerintahan, salah satunya adalah melalui Latihan Dasar
(LATSAR). Latsar ini merupakan wadah pengembangan untuk mewujudkan Pegawai
Negeri Sipil (PNS) sebagai bagian dari ASN yang profesional. Kompetensi ASN yang
profesional tersebut diperlukan dalam membentuk karakter PNS yang kuat, mampu
bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III angkatan XI
tahun 2020 dilaksanakan melalui distance learning oleh LAN Samarinda Tahap
pertama; On Campus yang dilaksanakan mulai tanggal 11 Juni 2020 hingga 29 Juni
2020 bertujuan untuk memberikan pemahaman dan menginternalisasikan nilai-nilai
dasar ANEKA serta kedudukan dan peran ASN kepada CPNS Kemendikbud Republik
2
Indonesia. Salah satu rangkaian kegiatan On Campus adalah setiap peserta diwajibkan
untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di unit kerja masing-masing dan
merancang kegiatan pemecahan isu tersebut serta merumuskan kegiatan dan nilai-nilai
apa yang akan diaktualisasikan di dalamnya. Tahap selanjutnya adalah kegiatan
Habituasi yang dimulai dari tanggal 1 Juli 2020 hingga 6 Agustus 2020 bertujuan untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
dalam melaksanakan rancangan kegiatan pemecahan isu. Melalui proses diklat pelatihan
dasar, CPNS mendapatkan penjelasan, pendalaman, penghayatan, dan penguasaan
kompetensi. Selayaknya proses belajar yang baik, suatu konsep akan dapat dikuasai
secara penuh setelah diterapkan dalam proses keseharian. Penerapan nilai-nilai inilah
yang membutuhkan rangkaian proses perencanaan yang dimulai dengan pengenalan unit
kerja, penetapan masalah dan pemecahan isu untuk kemudian merujuk kepada
penerapan nilai-nilai dasar dalam kegiatan tersebut. Proses ini dikenal dengan istilah
aktualisasi.
Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ANEKA Profesi Dosen akan diaktualisasikan di
Jurusan PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan.
Dengan profesi PNS yang memahami dan mampu mengaktualisasikan kelima nilai
dasar itu akan meningkatkan legitimasi masyarakat terhadap kinerja PNS sebagai
pelayan publik di negara ini. Hasil kegiatan aktualisasi pada pelatihan dasar CPNS
disusun dalam bentuk laporan sebagai bentuk tanggung jawab untuk membuktikan
bahwa peserta pelatihan mampu menyelesaikan isu atau permasalahan dalam unit kerja
serta dapat membiasakan diri (habituasi) untuk selalu mengaktualisasikan nilai - nilai
dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN dalam melaksanakan kegiatan pemecahan
isu dan dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan di tempat tugas.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri,
tertanggal 15 Juni 2020 bahwa Pola pembelajaran pendidikan tinggi di tahun ajaran
2020/ 2021 pada semua zona wajib dilaksanakan secara daring untuk mata kuliah teori,
demikian juga untuk mata kuliah praktik sedapat mungkin tetap dilakukan dengan
daring. Dalam perspektif pendidikan, istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori
pendidikan sebagai implikasi dari Industrial Revolution 4.0 adalah Education 4.0, untuk
menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi di era Industrial
3
Revolution 4.0 baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Education 4.0
merupakan inovasi dunia pendidikan di era Industrial Revolution 4.0. Education 4.0
dapat dilihat sebagai sebuah respons kreatif di mana manusia memanfaatkan teknologi
digital, open sources contents dan global classroom dalam penerapan pembelajaran
sepanjang hayat (lifelong learning), flexible education system, dan personalized
learning, untuk memainkan peran yang lebih baik di dalam dunia pendidikan. Oleh
karena itu untuk menyiapkan materi pembelajaran berbasis e-learning, maka penulis
menyusun rancangan aktualisasi ini.
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan rancangan aktualisasi ini adalah untuk mengaktualisasikan nilai – nilai
dasar PNS dan peran serta kedudukan PNS dalam NKRI yang dipelajari peserta
pelatihan dasar serta mampu dan peka terhadap isu/permasalahan yang terjadi
dilingkungan kerja, mengembangkan gagasan-gagasan kreatif dan inovatif dalam
pemecahan isu/masalah serta membiasakan diri (habituasi) untuk selalu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN dalam
melaksanakan tugas yang diamanatkan sehingga menjadi ASN yang berkarakter
profesional dalam melakukan pelayanan publik kepada masyarakat. Secara lebih
spesifik aktualisasi diri bertujuan menyelesaikan permasalahan yang ditemukan pada
unit kerja, dalam hal ini pemecahan isu yang akan dilakukan yaitu Penyusunan Bahan
Ajar e-learning Konsep Dasar IPA Biokimia di Jurusan PGSD, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan.
C. Manfaat Aktualisasi
Aktualisasi diri menjadi sararana habituasi bagi Calon PNS. Penerapan aktualisasi
ini dapat menjadi pengalaman belajar untuk mengemban tanggung jawab penuhnya
sebagai abdi negara pada khususnya dan pelayan masyarakat pada umumnya (yang
dibuktikan dengan selesainya laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS).
Penerapan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja dapat merubah mindset didalam
dirinya untuk menjadi lebih profesional, berkomitmen, beretika, dan berintegritas tinggi.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Organisasi
Universitas Borneo Tarakan didirikan oleh Yayasan Pinekindi pada tanggal 09
Oktober 1999 dan ditetapkan pada tanggal 30 Maret 2000 berdasarkan Surat Keputusan
Yayasan Pinekindi Nomor : 011/YP/TRK/III/2000. Universitas Borneo Tarakan secara
resmi mulai menyelenggarakan proses pendidikan pada tanggal 06 Juni 2001, sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 37/D/O/2001.Universitas
Borneo Tarakan diubah statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri oleh Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 19 yang dituangkan ke dalam Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2010 Tentang Pendirian Universitas Bangka
Belitung, Universitas Borneo Tarakan, dan Universitas Musamus yang ditetapkan di
Jakarta pada tangal 19 November 2010 yang berkedudukan di Kota Tarakan,
Kalimantan Utara, dimana Kampus Utama Universitas Borneo Tarakan berada dibagian
timur kota Tarakan, yaitu di tepi Pantai Amal yang terletak di Jalan Amal Lama Nomor
1 Kota Tarakan. Saat ini Universitas Borneo menyelenggarakan Pendidikan Strata 1 (S-
1) yang dilakukan oleh 6 (enam) Fakultas dengan 14 program studi. Rektor Universitas
Borneo saat ini adalah Prof. Dr. Drs Adri Patton, M.Si
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah salah satu Fakultas yang dibuka
bersamaan dengan pendirian Universitas Borneo Tarakan. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Borneo Tarakan berdiri dan beroperasi pada tahun 2001.
Fakultas ini memiliki 6 program Studi, yaitu : Pendidikan Matematika, Pendidikan
Biologi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, PGSD
dan Bimbingan Konseling. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo
Tarakan terletak di Jl. Amal Lama No. 1 Tarakan Timur, Gedung C Kampus
Universitas Borneo. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan merupakan satu-satunya
Fakultas Keguruan Dan Kependidikan yang terdapat di Kalimantan Utara.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Borneo Tarakan (UBT) didirikan melalui program hibah
PGSD Tahun 2007 yang diusulkan oleh Rektor UBT. Ijin penyelenggaraan jurusan
PGSD FKIP UBT dimulai pada tanggal 19 Juli 2007 sesuai SK Dirjen Dikti Nomor:
5
1925/D/T/2007. Sebagai bentuk komitmen terhadap legalitas penyelenggaraan
pendidikan, Jurusan PGSD FKIP UBT telah mendapatkan perpanjangan ijin, sesuai SK
Koordinator Kopertis XI nomor 2711/D/T/K-XI/2009 tertanggal 07 Juli 2009.
Kemudian Jurusan PGSD FKIP UBT melakukan akreditasi dan mendapatkan peringkat
“C” dengan nomor 030/ SK/ BAN-PT/ Ak-XV/ S/ I/ 2013 dan nilai 221. Pada Tahun
2017 Jurusan PGSD FKIP UBT melakukan Reakreditasi dan mendapatkan peringkat
“B” dengan nomor 3354/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2017 Tanggal 12 September 2017
dan nilai 327. Diharapkan dengan meningkatnya akreditasi jurusan PGSD FKIP UBT
ini dapat meningkatkan kualitas lulusan dan profesionalisme calon tenaga pendidik
Sekolah Dasar.
B. Visi Misi Organisasi
Universitas Borneo Tarakan
Visi
Menjadi pusat penyelenggara pendidikan tinggi berbasis riset untuk mendukung
pembangunan dan pengembangan potensi kawasan perbatasan dan sumber daya
laut tropis yang berkelanjutan
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berstandar nasional yang berorientasi
kewirausahaan
2. Mengembangkan riset yang berfokus pada potensi kawasan perbatasan dan
sumberdaya laut tropis yang bermanfaat bagi pembangunan nasional
3. Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat
4. Mendorong terwujudnya kekuatan moral dalam pembentukan masyarakat
madani dan pembangunan berkelanjutan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Visi
Pusat dan pengembangan pendidikan yang berkualitas dan unggul yang berbasis
kewilayahan pada tahun 2024
6
Misi
1. Melaksanakan manajemen akademik yang berkualitas, professional dan
berkarakter yang transparan, akuntabel, efektif/efisiens dan kesesuaian hukum
(role of law) berbasis pemangku kepentingan
2. Pengembangan manajemen akademik yang professional, efektif dan efisien
melalui peningkatan kapasitas dan etos kerja dalam pelayanan
3. Menyiapkan lulusan yang berkompeten, berwawasan luas, berkarakter,
memiliki skill yang memadai, berintegritas, bermoral, memiliki nilai-nilai
etika dan estetika serta menumbuhkembangkan sikap inovatif, konstruktif,
kritis, terbuka dan berwawasan kebangsaan mengacu pada KKNI.
4. Menghasilkan riset unggulan dosen yang bermutu dan publikasi secara
berkala melalui desentralisasi penelitian dan pengabdian masyarakat.
5. Pengembangan fasilitas laboratorium, ruang belajar dan sarana pendukung
akademik lainnya yang berkualitasMengembangkan strategi pendanaan dan
pembiayaan berbasis revenue generating.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Visi
Pusat Penyelenggara dan Pengembangan Tenaga Pendidik Sekolah Dasar Unggul
dan Kompetitif Berbasis Kewilayahan Tahun 2024
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang unggul mendukung
terbentuknya tenaga pendidik yang kompetitif.
2. Menyelenggarakan dan Mengembangkan Penelitian kependidikan dan non
kependidikan berbasis kewilayahan
3. Menyelenggarakan dan Mengembangkan pengabdian Kepada masyarakat
sesuai kebutuhan dan perkembangan IPTEKS
4. Mengembangkan organisasi yang sehat dalam Rangka penguatan tata kelola
menuju good governance
7
C. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
Tentang Guru Dan Dosen Pasal 60, dosen memiliki kewajiban antara lain:
a) Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
b) Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran;
c) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
d) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta
didik dalam pembelajaran;
e) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta
nilai-nilai agama dan etika; dan
f) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Kemudian, uraian tugas dosen adalah sebagai berikut:
a) Tugas Dosen dalam Pendidikan/Pengajaran
1. Melaksanakan perencanaan pembelajaran yang meliputi:
a. Merumuskan tujuan instruksional;
b. Membuat RPS;
c. Menyusun kontrak perkuliahan;
d. Menyusun buku ajar;
2. Melaksanakan pembelajaran dengan bentuk-bentuk antara lain seminar, diskusi,
praktikum, simulasi dan evaluasi
a. Dalam melaksanakan pembelajaran, perlu memberikan tujuan instruksional,
materi, latihan, tugas, umpan balik tugas, dan pembimbingan.
b. Dalam melaksanakan pembelajaran dapat menggunakan media pembelajaran
yang beragam seperti papan tulis, Liquid Crystal Display (LCD), program
software dan alat peraga lainnya yang relevan dengan tujuan pembelajaran.
3. Melaksanakan pembelajaran sebanyak 16 kali pertemuan atau 80% dari yang
terjadwal untuk setiap mata kuliah yang diampu.
4. Melaksanakan evaluasi pembelajaran
a. Menilai hasil belajar mahasiswa;
8
b. Mengevaluasi efektifitas proses pembelajaran;
c. Melaksanakan proses belajar sepanjang hayat untuk terus mengembangkan
kualitas keilmuan dan kepribadiannya.
5. Melaksanakan fungsi manajemen pendidikan antara lain:
a. Menginformasikan konten kontrak perkuliahan
b. Mengatur alokasi waktu pembelajaran;
c. Menegakkan disiplin pembelajaran;
d. Menginformasikan nilai ujian/tugas kepada mahasiswa.
6. Melaksanakan pembimbingan kepada mahasiswa terkait penyelesaian tugas akhir
dan tugas-tugas akademik lainnya.
7. Melaksanakan segala proses pembelajaran dengan penuh tanggung jawab
berdasarkan etika akademik.
8. Memberikan keteladanan moral melalui ucapan, sikap dan perilaku, baik secara
lisan maupun tulisan dalam setiap aktivitas pembelajaran.
b) Tugas Dosen dalam Penelitian dan Pengembangan Karya Ilmiah
1. Menghasilkan karya ilmiah
2. Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni
monumental/seni pertunjukkan/karya sastra
c) Tugas Dosen dalam Pengabdian Kepada Masyarakat
1. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat
2. Memberi latihan/ penyuluhan/ penataran pada masyarakat
3. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang
melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
4. Membuat/menulis karya pengabdian pada masyarakat.
d) Tugas Dosen dalam Bidang Penunjang Tridharma Perguruan Tinggi
a) Menjadi anggota dalam suatu panitia/ badan pada perguruan tinggi
b) Menjadi anggota panitia/badan lembaga pemerintah
c) Menjadi anggota organisasi profesi
d) Mewakili perguruan tinggi/ lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar
lembaga
e) Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional
9
f) Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah
g) Mempunyai prestasi di bidang olahraga/ kesenian/ sosial
10
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Nilai-Nilai Dasar ANEKA
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan yang
menjadi tugas atau amanahnya. Akuntabilitas berbeda dengan responsibilitas.
Responsilibitas hanya berfokus pada penyelesaian tugas, sedangkan akuntabilitas
berfokus dari awal hingga akhir tugas dan menyusun bukti pelaksanaan tugas tersebut.
Mengacu pada UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, bahwa salah satu
fungsi dan tugas ASN sebagai pelayan publik, sehingga akuntabilitas perlu
diinternalisasikan pada ASN. Oleh karena itu perlu pemahaman terhadap nilai dasar
akuntabilitas. Pada LAN (2015) nilai dasar tersebut terdiri dari
Kepemimpinan,Transparansi, Integritas,Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan,
Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi. Ranah perilaku untuk menunjukkan PNS
yang Akuntabel adalah perilaku yang berkaitan dengan transparansi dan akses
informasi, menghindari perilaku yang curang dan koruptif, perilaku terhadap
penggunaan sumber daya negara, perilaku berkaitan dengan penyimpanan dan
penggunaan data serta informasi pemerintah dan perilaku berkaitan dengan konflik
kepentingan.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan paham atau ajaran untuk mencintai bangsanya
sekaligus menghormati negara lain. Nasionalisme merupakan salah satu perwujudan
terhadap pemahaman terhadap falsafah bangsa dan ideologi negara yaitu Pancasila.
Prinsip nasionalisme dilandasi dengan nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
indonesia senantiasa mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Nasionalisme Pancasila
merupakan paham atau ajaran untuk mencintai bangsanya yang dilandasi dengan nilai-
nilai Pancasila. Pada implementasi dari nilai-nilai pancasila untuk menunjukkan
nasionalisme sila pertama bahwa Pancasila bermaksud menjadikan nilai-nilai moral
ketuhanan sebagai landasan pengelolaan kehidupan dalam konteks masyarakat yang
majemuk, tanpa menjadikan salah satu agama tertentu mendikte negara. Implementasi
11
pada dari nilai-nilai pancasila untuk menunjukkan nasionalisme sila kedua bahwa
berbagai tindakan dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan tidak
sepatutnya mewarnai kebijakan dan perilaku aparatur negara. Implementasi dari nilai-
nilai pancasila untuk menunjukkan nasionalisme sila ketiga bahwa semangat gotong
royong dapat diperkuat dalam kehidupan masyarakat dengan terus menerus
mengembangkan pendidikan kewarganegaraan dan multikulturalisme yang dapat
membangun rasa keadilan dan kebersamaan. Implementasi dari nilai-nilai pancasila
untuk menunjukkan nasionalisme sila keempat bahwa demokrasi permusyawaratan
dibangun berdasarkan akal dan kearifan (hikmat dan kebijaksanaan), bukan berdasarkan
kekuasaan. implementasi dari nilai-nilai pancasila untuk menunjukkan nasionalisme sila
kelima bahwa negara bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan dari fungsi
sosial atas hak milik pribadi sehingga bisa terwujud kesejahteraan umum. Oleh karena
itu, Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN, dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara.
3. Etika Publik
Etika merupakan ajaran-ajaran moral berkaitan standar tentang benar dan salah
yang dipelajari melalui proses hidup bermasyarakat. Etika publik merupakansalah satu
nilai dasar yang dimili ASN, yaitu refleksi tentang standar atau norma yang
menentukan baik buruk maupun benar salah perilaku atau tindakan dan keputusan
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Pada pelaksanaan tugas ASN sebagai pelayanan publik bahwa membutuhkan
tidak hanya kompetensi teknik dan leadership, namun juga kompetensi etika. Tanpa
kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan diskriminatif,
terutama pada masyarakat kalangan bawah. Kode etik dirumuskan untuk
menyempurnakan pekerjaan di sektor publik, mencegah hal-hal buruk, dan untuk
kepentingan bersama dalam organisasi publik, setiap pegawai dan pejabat diharapkan
menaatinya dengan kesadaran yang tulus. Paham idealisme etik mengatakan bahwa
pada dasarnya setiap manusia adalah baik dan suka hal-hal yang baik. Apabila ada
orang-orang yang menyimpang dari kebaikan, itu semata-mata karena dia tidak tahu
12
norma untuk bertindak dengan baik atau tidak tahu cara-cara bertindak yang menuju ke
arah kebaikan. Oleh karena itu sebagai ASN harus mematuhi kode etik yang berlaku.
4. Komitmen Mutu
Mutu merupakan setiap langkah yang diambil sebagai kesempatan untuk
meminimalkan erorr atau waste dan setiap orang wajib mengambil tanggung jawab dan
partisipasi. Komitmen mutu dilakukan dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan
pelayanan publik dengan nilai dasar efektifitas, efisiensi, inovasi dan mutu. Mutu
bersifat dinamis, sehingga setiap organisasi dituntut untuk memperbaiki kinerjanya
secara terus menerus. Oleh karena itu, agar senantiasa memiliki komitmen mutu, maka
ASN harus senantiasa berpikir kreatif agar senantiasa berinovasi untuk meningkatkan
pelayanan publik. Hoe Tido dkk (LAN, 2015) mengemukakan bahwa untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan, maka layanan dalam penyelenggaraan pemerintahan
pun dapat menghasilkan inovasi pada berbagai kategori yaitu Inovasi produk dapat
dilihat pada aspek perubahan tata letak (layout) ruangan kerja yang dapat memberikan
kenyamanan bagi pegawai dan masyarakat yang memerlukan layanan, bertambahnya
jenis layanan yang dapat diberikan oleh instansi, Inovasi proses dilakukan melalui
reformasi birokrasi dengan memberikan metode pelayanan baru, penggunaan teknologi
baru, prosedur kantor yang disederhanakan, dan percepatan waktu layanan, Inovasi
posisi terjadi karena adanya reposisi persepsi dalam konteks khusus, Inovasi paradigma
berhubungan dengan perubahan model mental yang mengubah mindset pelanggan
dalam hal mendapatkan layanan.
5. Anti Korupsi
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya yang
dapat menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, kelurga, masyarakat
dan kehidupan yang lebih luas, kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun
waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. ASN sebagai
aparatur pemerintah yang diberi amanah untuk mengelola pemerintahan harus memiliki
jiwa anti korupsi. Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara maupun masyarakat baik
13
secara langsung maupun tidak langsung. Nilai dasar anti korupsi terdiri dari jujur,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Kesadaran
diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu mengingt akan
tujuan keberadaan manusia di muka bumi. Tanggung jawab spiritual yang baik pasti
akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang
baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usah terbaik dan
mendapatkan hasil terbaik, agar dapat dipertanggung jawabkan secara publik.
Kesadaran anti korupsi dapat menghindarkan ASN dari perilaku dan tindak pidana
korupsi.
B. Peran dan Kedudukan ASN
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.Untuk
dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU
ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Peran ASN Untuk menjalankan kedudukannya
tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: 1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan public; dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya Pegawai ASN
bertugas: 1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 2) Memberikan pelayanan
public yang professional dan berkualitas, dan 3) Mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap
ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut
14
PNS berhak memperoleh: 1) gaji, tunjangan, dan fasilitas; 2) cuti; 3) jaminan pensiun
dan jaminan hari tua; 4) perlindungan; dan 5) pengembangan kompetensi Sedangkan
PPPK berhak memperoleh: 1) gaji dan tunjangan; 2) cuti; 3) perlindungan; dan 4)
pengembangan kompetensi.
Kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai ASN
yang disebutkan dalam UU ASN adalah: 1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah; 2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; 3)
melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang; 4)
menaati ketentuan peraturan perundang-undangan; 5) melaksanakan tugas kedinasan
dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab; 6) menunjukkan
integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap
orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan; 7) menyimpan rahasia jabatan dan
hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan 8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Sistem merit yang berdasarkan pada
obyektivitas dalam pengelolaan ASN menjadi pilihan bagi berbagai organisasi untuk
mengelola SDM. Dalam sistem merit berbagai keputusan dalam manajemen SDM
didasari pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja. Kualifikasi, kemampuan,
pengetahuan dan juga ketrampilan pegawai yang menjadi acuan dalam pengelolaan
ASN berdasar sistem merit menjadi fondasi untuk memiliki pegawai yang kompeten
dan “bahagia” dalam organisasi karena mereka memiliki kepercayaan diterapkannya
keadilan dalam organisasinya. Langkah awal dalam memperbaiki kinerja pelayan publik
harus dimulai dari memperbaiki kinerja ASN secara individual. Manajemen yang baik
bagi ASN adalah kunci untuk memulai perubahan ke arah yang lebih baik dan
diharapkan mampu menciptakan suatu tata kelola pemerintahan yang baik pula. Melalui
merit sistem, ASN akan mendapatkan bentuk rewards dan punishment sebagai dampak
15
dari produktivitas kerjanya dan diharapkan mampu memenuhi aspek equity dikalangan
ASN.
2. Whole of Government (WoG)
Whole of Government merupakan proses pelayanan publik yang
diselenggarakan secara sistematis dengan mengintegrasikan fungsi dan elemen antara
sektor yang berkaitan melalui koordinasi, kolaborasi dan membangun komitmen
bersama. Jenis pelayanan publik yang dapat menggunakan WoG antara lain Pelayanan
yang Bersifat Adminisitratif, jasa, barang, dan regulatif. WoG menunjukkan bagaimana
instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan
bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu. WoG dapat
dipraktekkan dalam kontinum koordinasi-merger, di mana pelaksanaan WoG dilakukan
mulai dari sebatas koordinasi tanpa ada dampak perubahan institusi atau kelembagaan
sampai dengan proses merger atau penyatuan beberapa lembaga menjadi satu unit
organisasi baru. Cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan
institusi formal maupun informal antara lain penguatan koordinasi antar lembaga,
membentuk lembaga koordinasi khusus, membentuk gugus tugas,dan koalisi sosial.
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG adalah kapasitas Sumber Daya
Manusia dan institusi, nilai dan budaya organisasi, dan kepemimpinan.
3. Pelayanan publik
Pelayanan publik sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau
masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu,
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk
memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan. Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai 9
Pelayanan Publik dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu
unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua, adalah
penerima layanan (pelanggan) orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan,
16
dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
17
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Belum tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) Kerjasama Jurusan
dengan Sekolah Dasar
a. Deskripsi isu
Jurusan tidak memiliki kerja sama dengan sekolah Dasar untuk melaksanakan
kegiatan Tridharma perguruan tinggi karena kerja sama dengan Sekolah Dasar
yang selama ini terjadi adalah melalui Fakultas yaitu UPT PPL (Praktek
Pengalaman Lapangan) untuk menempatkan mahasiswa yang mengambil mata
kuliah PPL pada sekolah Dasar yang memiliki kerjasama dengan fakultas. Hal ini
menyebabkan dosen PGSD yang akan melakukan kegiatan tridharma perguruan
tinggi secara mandiri di sekolah harus berkomunikasi secara mandiri dengan
kepala sekolah yang dituju, dan mengurus ijin kegiatan tridharma dari jurusan dan
selanjutnya baru ke fakultas untuk memperoleh ijin fakultas dan membutuhkan
waktu yang lebih lama. Hal ini terjadi karena belum ada SOP yang mengatur
kerjasama antara jurusan dengan Sekolah Dasar secara langsung agar jurusan juga
dapat mengembangkan tridharma perguruan tinggi secara mandiri dengan sekolah
mitra.
b. Sumber isu
Realita yang terjadi di Jurusan PGSD dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
c. Analisis dampak
Pengajuan kegiatan di sekolah ataupun kegiatan tridharma membutuhkan waktu
lebih lama, sehingga pengembangan jurusan juga akan kurang optimal
Belum tersedianya pedoman penulisan skripsi studi literatur dan analisis
konten
a. Deskripsi isu
Pada masa Covid 19, mahasiswa kesulitan memperoleh data lapangan sehingga
penelitian mahasiswa tingkat akhir terhambat, sehingga ada mahasiswa yang
menunda penelitian, sedangkan sebagian dosen pembimbing mengarahkan untuk
mengalihkan penelitian mahasiswa pada studi literatur dan analisis konten. Tetapi
18
untuk melaksanakan penelitian tersebut belum tersedia buku pedoman penulisan,
sehingga dosen pembimbing menggunakan pedoman penelitian kualitatif. Padahal
pedoman penelitian kualitatif lapangan berbeda dengan penelitian studi literatur.
Mahasiswa juga kesulitan karena sebelumnya pada mata kuliah metodologi
penelitian, hanya sekilas dibahas tentang studi literatur dan analisis konten, dosen
pengampu lebih memfokuskan pada kualitatif lapangan.
b. Sumber isu
Berdasarkan pengalaman Ketua jurusan PGSD
c. Analisis dampak
Pemahaman mahasiswa untuk studi literatur dan analisis konten masih kurang,
sehingga sebagian mahasiswa memilih untuk menunda penelitiannya daripada
mengganti penelitian. Selain itu sistematika penulisan tugas akhir (skripsi)
mahasiswa tentang studi literatur berbeda antar dosen pembimbing.
Belum tersedianya bahan ajar e-learning mata kuliah Konsep Dasar IPA
Biokimia
a. Deskripsi isu
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri,
tertanggal 15 Juni 2020 bahwa Pola pembelajaran pendidikan tinggi di tahun ajaran
2020/ 2021 pada semua zona wajib dilaksanakan secara daring, sehingga pada
Jurusan PGSD FKIP UBT juga akan menerapkan pembelajaran secara daring.
Penerapan ini memerlukan bahan ajar yang berbeda dengan pembelajaran klasikal
di kelas. Mata Kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia merupakan salah satu mata
kuliah wajib bagi mahasiswa PGSD. Pada jurusan PGSD, bahan ajar yang
digunakan dosen pada mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia untuk
pembelajaran tahun lalu masih sebatas penggunaan powerpoint untuk
menyampaikan materi pembelajaran klasikal di kelas. Oleh karena itu, perlu
disusun bahan ajar e-learning yang sesuai dengan kebutuhan mahassiswa agar dapat
mencapai tujuan belajar mahasiswa
b. Sumber isu
Pengalaman dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia
19
c. Analisis dampak
Belum tersedianya bahan ajar bahan ajar e-learning menyebabkan mahasiswa
kesulitan dalam memahami materi sehingga berdampak pada pencapaian tujuan
pembelajaran yang kurang optimal. Selain itu bahan ajar e-learning juga diperlukan
untuk menyiapkan mahasiswa dalam menyongsong era revolusi industri 4.0 dengan
literasi digital.
B. Penetapan Isu
Penetapan isu dilakukan melalui metode analisis Urgency, Seriousness, and Growth
(USG).
Tabel 1. Analisis USG
No Identifikasi Isu U S G Total Rangking
1 Belum tersedianya Standar Operasional
Prosedur (SOP) Kerjasama Jurusan dengan
Sekolah Dasar
3 3 3 9 3
2 Belum tersedianya pedoman penulisan
skripsi studi literatur dan analisis konten 4 3 3 10 2
3 Belum tersedianya bahan ajar e-learning
mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia 5 4 5 14 1
Keterangan U : Urgency 1 : Sangat Kecil
S : Seriousness 2 : Kecil
G : Growth 3 : Sedang
4 : Besar
5 : Sangat Besar
C. Uraian Kegiatan Aktualisasi
1. Isu yang diangkat
Belum tersedianya bahan ajar e-learning mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia
2. Pemecahan Isu
Penyusunan bahan ajar e-learning mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia
3. Kegiatan Pemecahan Isu :
1. Studi Pendahuluan dengan analisis kebutuhan bahan ajar e-learning mahasiswa
2. Merevisi Rencana Pembelajaran Semester
3. Membuat handout
4. Membuat video pembelajaran
20
Tabel 2. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Studi
Pendahuluan
dengan analisis
kebutuhan bahan
ajar e-learning
mahasiswa
a. Melakukan koordinasi dengan
ketua jurusan PGSD
b. Melakukan koordinasi dengan
tim dosen pengampu matakuliah
Konsep Dasar IPA Biokimia
c. Menyusun instrumen studi
pendahuluan
d. Menginformasikan kepada
mahasiswa untuk mengisi
angket pada link google form
e. Mengumpulkan dan
menganalisis data dari
mahasiswa melalui google form
f. Menyimpulkan hasil analisis
kebutuhan mahasiswa
Hasil analisis
kebutuhan
mahasiswa
Menyusun instrumen dan
menginformasikan kepada
mahasiswa untuk mengisi angket
pada link google form
(akuntabilitas)
Melakukan analisis kebutuhan mahasiswa (nilai kemanusiaan)
dan melakukan koordinasi dan
kerjasama dengan ketua jurusan dan tim dosen pengampu (nilai
musyawarah) (nasionalisme)
Berkoordinasi dengan ketua
jurusan dan dosen pengampu
mata kuliah dan mengajukan surat izin melakukan studi
pendahuluan (etika publik)
Menyusun instrumen studi
pendahuluan berupa angket merupakan bentuk efektifitas
layanan dengan mengetahui
kebutuhan mahasiswa (komitmen mutu)
Mengumpulkan dan menganalisis
Kegiatan ini sesuai
dengan visi misi Universitas Borneo
Tarakan, FKIP, dan
Jurusan PGSD
Universitas Borneo
Tarakan
Visi Menjadi pusat
penyelenggara
pendidikan tinggi berbasis riset untuk
mendukung
pembangunan dan
pengembangan potensi kawasan perbatasan dan
sumber daya laut tropis
yang berkelanjutan
Misi menyelenggarakan
pendidikan berstandar nasiona yang
Kegiatan ini
sesuai dengan nilai organisasi
UBT yaitu
professional,
tanggung
jawab,
kualitas, dan
inovatif
Profesional
dalam pelaksanaan
salah satu
tugas tridharma
perguruan
tinggi, yaitu pengajaran
Tanggung
Jawab dalam melaksanakan
21
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
data dari mahasiswa melalui
google form dan menyimpulkan
hasil analisis secara jujur (anti korupsi)
Berkoordinasi dengan ketua
juruan serta review bersama
dengan tim dosen pengampu (WoG)
Menganalisis kebutuhan bahan
ajar e-learning bagi mahasiswa
sebagai bentuk pelayanan publik (Manajemen ASN)
Menganalisis kebutuhan bahan
ajar e-learning bagi mahasiswa
(Pelayanan Publik)
berorientasi
kewirausahaan
Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan
Visi
Pusat dan
pengembangan
pendidikan yang berkualitas dan unggul
yang berbasis
kewilayahan pada tahun 2024
Misi
Melaksanakan
manajemen akademik
yang berkualitas, professional dan
berkarakter yang
transparan,akuntabel,efektif/efisien dan
kesesuaian hukum (role
of law) berbasis
pengajaran
Memberikan pengajaran
yang
berkualitas
dengan
menyusun bahan ajar
Inovatif dalam
membuat bahan ajar e-learning
2 Merevisi
Rencana
Pembelajaran
Semester (RPS)
Konsep Dasar
IPA Biokimia
a. Melakukan Koordinasi dengan
ketua jurusan PGSD
b. Melakukan koordinasi dengan
tim dosen pengampu mata
kuliah Konsep Dasar IPA
Biokimia
c. Melakukan revisi RPS Konsep
Dasar IPA Biokimia
d. Mereview RPS dengan seluruh
tim dosen pengampu mata
RPS yang
sudah direvisi
Melakukan revisi RPS Konsep
Dasar IPA Biokimia sesuai
dengan dengan pembelajaran
daring (akuntabilitas)
Mereview kembali RPS dengan
tim dosen pengampu mata kuliah
Konsep Dasar IPA Biokimia
(nilai musyawarah)
(nasionalisme)
Berkoordinasi dengan ketua
22
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kuliah Konsep Dasar IPA
Biokimia
jurusan dan dosen pengampu mata
kuliah (etika publik)
Merevisi RPS dan mereview
bersama tim dosen pengampu merupakan bentuk efektifitas
layanan karena menyesuaikan
dengan konteks e-learning (komitmen mutu)
Merevisi RPS secara jujur dengan
mencantumkan referensi yang
digunakan (anti korupsi)
Berkoordinasi dengan ketua juruan serta mereview RPS
dengan tim dosen pengampu
(WoG)
Merevisi RPS sebagai salah satu
tupoksi dosen sebelum melakukan e-learning
(Manajemen ASN)
Merevisi RPS menyesuaikan
dengan konteks e-learning bagi mahasiswa (Pelayanan Publik)
pemangku kepentingan
Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
Visi Pusat Penyelenggara
dan Pengembangan
Tenaga Pendidik
Sekolah Dasar Unggul dan Kompetitif Berbasis
Kewilayahan Tahun
2024
Misi Menyelenggarakan
pendidikan dan
pengajaran yang unggul
mendukung terbentuknya tenaga
pendidik yang kompetitif
3 Membuat
handout
a. Menyusun draft handout
b. Melakukan validasi dengan
Handout Menyusun handout dan merevisi
berdasarkan validasi dan angket
respon mahasiswa (akuntabilitas)
23
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
ahli
c. Revisi handout berdasarkan
hasil validasi ahli
d. Melakukan ujicoba handout
e. Menganalisis hasil uji coba
f. Merevisi handout
Melakukan diskusi dengan
validator ahli materi, media, dan
bahasa (nilai
musyawarah)(nasionalisme)
Mengajukan surat izin ujicoba kepada jurusan PGSD dan FKIP
dan berdiskusi dengan validator
(etika publik)
Menyusun handout sebagai bentuk inovasi layanan, validasi ahli dan
menganalisis hasil uji coba
merupakan efektifitas layanan, ujicoba merupakan orientasi mutu,
revisi handout berdasarkan respon
mahsiswa merupakan bentuk
efisiensi layanan (komitmen mutu)
Mencantumkan referensi yang digunakan untuk menyusun
handout dan menganalisis secara
jujur terhadap efektifitas handout (anti korupsi)
Berdiskusi dengan dan validator
(WoG)
Menyusun handout sebagai
tupoksi dosen untuk menyediakan
bahan ajar e-learning bagi
24
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mahasiswa (Manajemen ASN)
Menyediakan handout yang efektif
bagi mahasiswa (Pelayanan
Publik)
4 Membuat video
pembelajaran
a. Menyusun materi
b. Recording
c. Editing
d. Melakukan validasi dengan
ahli
e. Revisi video pembelajaran
berdasarkan hasil validasi ahli
f. Melakukan ujicoba video
pembelajaran
g. Menganalisis hasil uji coba
yang dilakukan
h. Merevisi video pembelajaran
Video
Pembelajaran
Membuat video pembelajaran dan recording, serta editing
berdasarkan validasi dan angket
respon mahasiswa (akuntabilitas)
Melakukan diskusi dengan validator ahli materi, media, dan
bahasa (nilai
musyawarah)(nasionalisme)
Mengajukan surat izin ujicoba
kepada jurusan PGSD dan FKIP(etika publik)
Membuat video pembelajaran
sebagai bentuk inovasi layanan,
pemilihan program, validasi ahli dan menganalisis hasil uji coba
merupakan efektifitas layanan,
ujicoba merupakan orientasi mutu, revisi berdasarkan respon
mahasiswa merupakan efisiensi
layanan (komitmen mutu)
Mencantumkan link yang
digunakan untuk menyusun video
25
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pembelajaran pada kolom
deskripsi dan menganalisis hasil
ujicoba secara jujur (anti korupsi)
Berdiskusi dengan tim dosen pengampu dan validator (WoG)
Membuat video pembelajaran
sebagai tupoksi dosen untuk
menyediakan bahan ajar e-lerning bagi mahasiswa (Manajemen
ASN)
Menyediakan video pembelajaran
bagi mahasiswa melalui youtube (Pelayanan Publik)
26
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Juli Tanggal Pelaksanaan Output Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Studi Pendahuluan dengan analisis kebutuhan bahan
ajar e-learning mahasiswa
1 Juli – 12 Juli 2020 Hasil analisis
kebutuhan mahasiswa
2 Merevisi Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 13 Juli - 17 Juli 2020 RPS yang sudah
direvisi
3 Membuat handout 18 Juli – 26 Juli 2020 Handout
4 Membuat video pembelajaran 22 Juli – 30 Juli 2020 Video Pembelajaran
27
BAB V
DESKRIPSI HASIL KEGIATAN
Kegiatan aktualisasi off campus merupakan salah satu rangkaian kegiatan pelatihan
dasar CPNS yang dilakukan selama 30 hari sebagai penerapan dari rancangan aktualisasi
terhadap nilai-nilai dasar ASN yang telah diseminarkan pada 29 Juli 2020 tentang
“Penyusunan Bahan Ajar E-learning pada Mata Kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia”.
Kegiatan aktulisasi dilakukan mulai pada tanggal 1 Juli – 6 Agustus 2020 di Jurusan
PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universita Borneo Tarakan.
Studi pendahuluan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan sebagai langkah
awal untuk menyusun bahan ajar e-learning pada mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bahan ajar yang dibutuhkan
mahasiswa melalui angket yang diberikan kepada mahasiswa melalui google form. Hasil
dari angket tersebut, digunakan untuk menyiapkan bahan ajar e-leraning bagi mahasiswa
pada mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia. Kegiatan ini terdiri dari enam tahap yang
secara rinci dijelaskan sebagai berikut.
Tahap 1. Melakukan koordinasi dengan ketua jurusan PGSD
Koordinasi dilakukan dengan ketua Jurusan PGSD yaitu Ibu Kartini, S.Pd., M.Sc.
untuk berkoordinasi tentang agenda kegiatan studi pendahuluan serta memperoleh
persetujuan untuk melakukan studi pendahuluan kepada mahasiswa angkatan 2019 yang
terdiri dari tiga kelas, yaitu A1, A2, dan A3. Kegiatan ini merupakan penerapan dari nilai
dasar ASN yaitu nasionalisme, etika publik, dan Whole of Government (WoG).
Nasionalisme dari menerapkan nilai musyawarah pada sila keempat dengan melakukan
koordinasi dan kerjasama dengan ketua jurusan untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar e-
learning yang dibutuhkan bagi mahasiswa. Etika Publik dengan berkoordinasi dengan
santun ketua jurusan PGSD, dilanjutkan dengan mengajukan surat izin melakukan studi
pendahuluan kepada ketua Jurusan PGSD dan Dekan FKIP. WoG dengan berkoordinasi
dan kerjasama dengan ketua jurusan PGSD.
Kegiatan 1 Studi Pendahuluan
28
Gambar 1.1a
Koordinasi dengan ketua Jurusan PGSD
Gambar 1.1b Surat izin Studi Pendahuluan
Tahap 2. Melakukan koordinasi dengan tim dosen pengampu matakuliah Konsep
Dasar IPA Biokimia
Koordinasi dilakukan dengan Ibu Kadek Dewi Wahyuni Andari, M.Pd melalui
Zoom karena pelaksanaan Work From Home (WFH). Kegiatan ini merupakan penerapan
dari nilai dasar ASN yaitu nasionalisme, etika publik, dan Whole of Government (WoG).
Nasionalisme dari menerapkan nilai musyawarah pada sila keempat dengan melakukan
koordinasi dan kerjasama dengan tim dosen pengampu mata kuliah konsep dasar IPA
Biokimia untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar e-learning yang dibutuhkan bagi
mahasiswa. Etika Publik dengan berkoordinasi secara santun dengan tim dosen pengampu
mata kuliah konsep dasar IPA Biokimia. WoG dengan berkoordinasi dan kerjasama
dengan tim dosen pengampu mata kuliah konsep dasar IPA Biokimia.
Gambar 1.2
Koordinasi dengan tim dosen pengampu melalui Zoom
29
Tahap 3. Menyusun instrumen studi pendahuluan
Kegiatan ini dimulai dengan menyusun kisi-kisi instrumen yang selanjutnya
digunakan untuk menyusun instrumen melalui google form. Penyusunan kisi-kisi dengan
mempertimbangkan berbagai aspek dari untuk bahan ajar e-learning mata kuliah Konsep
Dasar IPA Biokimia untuk selanjutnya disusun dengan pertanyaan-pertanyaan yang
tercantum pada google form. Pertanyaan pada google form dibagi menjadi 3 bagian,
bagian pertama untuk identitas mahasiswa, bagian 2 untuk pembeljaran online secara
umum, dan bagian 3 secar khusus untuk kebutuhan bahan ajar mata kuliah Konsep Dasar
IPA Biokimia. Kegiatan ini merupakan penerapan dari nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas
dan Komitmen Mutu. Akuntabilitas, yaitu sebagai bentuk tanggung jawab dosen untuk
mengetahui kebutuhan mahasiswanya dengan menyusun instrumen studi pendahuluan.
Komitmen mutu berupa efektifitas layanan dengan menyusun instrumen agar bahan ajar
e-learning yang disediakan efektif dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Gambar 1.3a
Tampilan googleform Bagian 1
Gambar 1.3b
Tampilan googleform Bagian 2
Gambar 1.3c
Tampilan googleform Bagian 3
Tahap 4. Menginformasikan kepada mahasiswa untuk mengisi angket pada link
google form
Kegiatan ini dilakukan setelah menyelesaikan penyusunan angket dengan google
form. Informasi kepada mahasiswa terkait pengisian ini dengan mengirimkan melalui
Whatsapp dengan mencantumkan link google form, yaitu
https://bit.ly/StudiPendahuluanelearning. Kegiatan ini merupakan penerapan dari nilai
dasar ASN yaitu Akuntabilitas, yaitu sebagai bentuk tanggung jawab dosen untuk
30
mengetahui kebutuhan mahasiswanya dengan menginformasikan kepada mahasiswa untuk
mengisi angket sesuai dengan link yang tersedia.
Gambar 1.4a
Menginformasikan pengisian
googleform pada Kelas A1
Gambar 1.4b
Menginformasikan pengisian
googleform pada Kelas A2
Gambar 1.4c
Menginformasikan pengisian
googleform pada Kelas A3
Tahap 5. Mengumpulkan dan menganalisis data dari mahasiswa melalui google form
Kegiatan ini dilakukan dengan merekap data yang sudah diisi oleh mahasiswa pada
googleform. Jumlah mahasiswa yang sudah mengisi sebanyak 75 mahasiswa yang tersebar
secara merata pada tiga kelas angkatan 2019. Analisis data dilakukan secara otomatis
melalui googleform yang ditampilkan dalam diagram. Kegiatan ini merupakan penerapan
Akuntabilitas, Anti Korupsi, Manajemen Asn, Dan Pelayanan Publik. Akuntabilitas ,
yaitu sebagai bentuk tanggung jawab dosen untuk mengetahui kebutuhan mahasiswanya
dengan mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar
mahasiswa. Anti korupsi yaitu dengan menampilkan data secara jujur tanpa manipulasi,
data hasil analisis adalah data yang sesuai dengan yang ditunjukkan pada respon diagram
google form. Manajemen ASN dan Pelayanan publik dengan mengumpulkan dan
menganalisis data tentang kebutuhan bahan ajar e-learning bagi mahasiswa sebagai bentuk
pelayanan publik.
Gambar 1.5a
Partisipasi mahasiswa mengisi angket
Gambar 1.5b
Sebaran partisipasi mahasiswa mengisi angket
31
Tahap 6. Menyimpulkan hasil analisis kebutuhan mahasiswa
Kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir dari Studi Pendahuluan yaitu
menyimpulkan hasil. Kesimpulan dari hasil studi ini antara lain 1) materi yang menurut
mahasiswa paling sulit dan yang paling membutuhkan bahan ajar e-learning yaitu materi
Unsur, Senyawa, dan Campuran, 2) Media pembelajaran yang digunakan untuk e-learning
adalah menggunakan Google Classroom 3) Mahasiswa sebagian besar setuju penggunaan
handout dan video pembelajaran, dan 4) Mahasiswa sebagian besar menyarankan
menggunakan video pembelajaran melalui Youtube. Kegiatan ini merupakan penerapan
nilai ASN yaitu, akuntabilitas dan anti korupsi. Akuntabilitas sebagai bentuk tanggung
jawab dosen untuk mengetahui kebutuhan mahasiswanya dengan menyimpulkan hasil
analisis kebutuhan bahan ajar e-learning mahasiswa. Anti korupsi dengan menyimpulkan
hasil analisis secara jujur sesuai dengan data dan diagram yang tercantum pada respon
google form.
Gambar 1.6a
Diagram yang menunjukkan bahwa materi Unsur, Senyawa, dan Campuran adalah materi yang sulit
dipahami dan paling membutuhkan bahan ajar e-learning
Gambar 1.6b
Data Penggunaan Platform Google Classrom
32
Gambar 1.6c
Mahasiswa setuju menggunakan bahan ajar handout dan video pembelajaran
Gambar 1.6d
Mahasiswa menyarankan penggunaan video pembelajaran dengan Youtube
Analisis dampak
Apabila nilai-nilai dasar ASN tidak diterapkan, maka tujuan dari kegiatan ini
yaitu memperoleh hasil analisis kebutuhan bahan ajar e-learning mahasiswa tidak akan
tercapai. Koordinasi dan kerjasama dengan pihak yang berkaitan serta komunikasi dengan
mahasiswa menjadi hal yang penting untuk mencapai tujuan kegiatan ini. Oleh karena itu,
sangat penting dalam menerapkan nilai-nilai dasar ASN pada setiap tahap kegiatan.
Kontribusi terhadap visi misi
Kegiatan ini mendukung tercapainya misi pertama jurusan PGSD yaitu
“Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang unggul mendukung terbentuknya
tenaga pendidik yang kompetitif” karena membantu menyediakan bahan ajar yang sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa.
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan nilai organisasi UBT yaitu Tanggung Jawab dalam
menyediakan bahan ajar e-learning sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
33
Kegiatan merevisi RPS ini merupakan kegiatan untuk menyesuaikan rencana
pembelajaran semester dengan konsep e-learning. Sebagaimana diketahui, bahwa
berdasarkan Surat Keputusan Bersama 4 menteri bahwa pembelajaran di perguruan tinggi
pada semster ganjil Tahun Akademik 2020/2021 wajib menggunakan daring. RPS yang
tersedia sebelumnya adalah RPS untuk pembelajaran tatap muka dikelas, sehingga
diperlukan revisi untuk menyesuaikan dengan e-learning pada semester ganjil Tahun
Akademik 2020/2021. Kegiatan ini terdiri dari empat tahap, secara rinci akan dijelaskan
sebagai berikut.
Tahap 1. Koordinasi dengan Ketua Jurusan PGSD
Koordinasi dilakukan dengan ketua Jurusan PGSD yaitu Ibu Kartini, S.Pd., M.Sc.
untuk berkoordinasi tentang rencana revisi RPS untuk menyesuaikan dengan pembelajaran
daring. Beliau menyetujui revisi RPS yang disesuaikan dengan pembelajaran daring.
Kegiatan ini merupakan penerapan dari nilai dasar ASN yaitu nasionalisme, etika publik,
dan Whole of Government (WoG). Nasionalisme dari menerapkan nilai musyawarah pada
sila keempat dengan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan ketua jurusan untuk
menyetujui revisi RPS. Etika Publik dengan berkoordinasi dengan santun ketua jurusan
PGSD. WoG dengan berkoordinasi dan kerjasama dengan ketua jurusan PGSD.
Gambar 2.1
Koordinasi dengan ketua jurusan PGSD melalui Zoom
Kegiatan 2. Merevisi RPS (Rencana pembelajaran Semester)
34
Tahap 2. Melakukan koordinasi dengan tim dosen pengampu mata kuliah Konsep
Dasar IPA Biokimia
Koordinasi dilakukan dengan Ibu Kadek Dewi Wahyuni Andari, M.Pd melalui
Zoom karena pelaksanaan Work From Home (WFH). Beliau menyetujui revisi RPS untuk
pembelajaran daring karena RPS yang ada sebelumnya merupakan RPS untuk pembeljaran
tatap muka. Kegiatan ini merupakan penerapan dari nilai dasar ASN yaitu nasionalisme,
etika publik, dan Whole of Government (WoG). Nasionalisme dari menerapkan nilai
musyawarah pada sila keempat dengan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan tim
dosen pengampu mata kuliah konsep dasar IPA Biokimia untuk menyetujui revisi RPS.
Etika Publik dengan berkoordinasi secara santun dengan tim dosen pengampu mata kuliah
konsep dasar IPA Biokimia. WoG dengan berkoordinasi dan kerjasama dengan tim dosen
pengampu mata kuliah konsep dasar IPA Biokimia.
Gambar 2.2
Koordinasi dengan tim dosen pengampu melalui Zoom
Tahap 3. Melakukan revisi RPS Konsep Dasar IPA Biokimia
Revisi RPS dilakukan secara mandiri berdasarkan persetujuan dari ketua jurusan
dan tim dosen pengampu. Revisi dilakukan dengan memperbaharui pokok bahasan,
referensi dan metode pembelajaran yang digunakan. Kegiatan ini merupakan penerapan
nilai dasar ASN akuntabilitas, komitmen mutu, anti korupsi, manajemen ASN, dan
pelayanan publik. Akuntabilitas dengan melakukan revisi RPS Konsep Dasar IPA
Biokimia sesuai dengan dengan pembelajaran daring. Komitmen mutu bahwa merevisi
RPS merupakan bentuk efektifitas layanan karena menyesuaikan dengan pembelajaran
35
daring dan pencapaian CPMK. Anti korupsi dengan merevisi RPS secara jujur dengan
mencantumkan referensi yang digunakan pada RPS hasil revisi. Manajemen ASN dengan
merevisi RPS sebagai salah satu tupoksi dosen sebelum melakukan e-learning. Pelayanan
Publik dengan merevisi RPS merupakan cara merencanakan pembelajaran yang sesuai
dengan pembelajaran daring.
Gambar 2.3
RPS yang direvisi
Tahap 4. Mereview RPS dengan seluruh tim dosen pengampu mata kuliah Konsep
Dasar IPA Biokimia
Kegiatan review RPS dilakukan bersama dengan seluruh tim dosen pengampu
mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia, yaitu Ibu Kartini, S.Pd., M.Sc dan Ibu Kadek
Dewi Wahyuni Andari, M.Pd. Kegiatan ini dilakukan melalui Zoom. Kegiatan diawali
dengan penulis menyampaikan hasil revisi dan selanjutnya direview bersama. Hasil dari
kegiatan ini adalah penambahan pengadaan praktikum mandiri pada materi fotosintesis,
sehingga diperlukan penyusunan pedoman praktikum. Kegiatan ini merupakan penerapan
nilai-nilai dasar ASN yaitu nasionalisme, komitmen mutu dan WoG. Nasionalisme dengan
diskusi bersama untuk mereview hasil revisi RPS merupakan nilai musyawarah. Komitmen
mutu dengan mereview hasil revisi disesuaikan dengan pembelajaran daring dan
36
pencapaian CPMK . WoG dengan diskusi dan kerjasama dengan tim dosen pengampu mata
kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia.
Gambar 2.4
Review RPS bersama dengan tim dosen pengampu melalui Zoom
Analisis dampak
Apabila nilai-nilai dasar ASN tidak diterapkan, maka tujuan dari kegiatan ini
yaitu revisi RPS sesuai dengan pembelajaran daring tidak akan tercapai. Koordinasi dan
kerjasama dengan ketua jurusan dan tim dosen pengampu menjadi hal yang penting untuk
mencapai tujuan kegiatan ini. Oleh karena itu, sangat penting dalam menerapkan nilai-nilai
dasar ASN pada setiap tahap kegiatan.
Kontribusi terhadap visi misi
Kegiatan ini mendukung tercapainya misi pertama jurusan PGSD yaitu
“Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang unggul mendukung terbentuknya
tenaga pendidik yang kompetitif” karena membantu menyediakan bahan ajar yang sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa.
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan nilai organisasi UBT yaitu Profesional dan Tanggung
Jawab. Profesional dalam perencanaan pembelajaran sebagai langkah awal untuk
pelaksanaan pengajaran yang merupakan salah satu tugas tridharma perguruan tinggi.
Tanggung jawab dalam merencanakan pembelajaran berbasis e-learning.
37
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari Kegiatan 1 dan 2. Hasil pada
kegiatan 1 dan 2 digunakan sebagai acuan untuk menyusun bahan ajar e-learning, salah
satunya adalah Handout. Kegiatan ini bertujuan menghasilkan handout sebagai salah satu
bahan ajar e-learning yang efektif. Kegiatan ini terdiri dari 6 tahap sebagai berikut.
Tahap 1 Menyusun draft handout
Kegiatan ini diawali dengan mengumpulkan referensi yang digunakan untuk
menyusun handout. Referensi yang digunakan merupakan buku koleksi pribadi dan koleksi
perpustakaan fakultas. Kegiatan ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas,
komitmen mutu, anti korupsi, dan manajemen ASN. Akuntabilitas dengan menyusun
draft handout sebagai salah satu tanggung jawab dosen untuk menyediakan bahan ajar e-
learning bagi mahasiswa. Komitmen mutu dengan menyusun draft handout sebagai bentuk
inovasi layanan. Anti korupsi dengan mencantumkan referensi dan link yang digunakan
untuk menyusun draft handout. Manajemen ASN dengan menyusun draft handout sebagai
tupoksi dosen untuk menyediakan bahan ajar e-learning bagi mahasiswa.
Gambar 3.1a
Menyusun draft handout
Gambar 3.1b
Referensi yang digunakan
Tahap 2 Melakukan validasi dengan ahli.
Draft handout yang sudah disusun, selanjutnya dilakukan Validasi draft handout
tersebut dengan ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media. Validasi ahli materi dilakukan
Kegiatan 3. Membuat Handout
38
oleh Ibu Kadek Dewi Wahyuni Andari, M.Pd, selaku tim dosen pengampu mata kuliah
Konsep Dasar IPA Biokimia. Validasi ahli bahasa dilakukan oleh Ibu Asih Riyanti, M.Pd
selaku dosen dari jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Validasi ahli media dilakukan oleh
Bapak Roby Zulkarnain Noer, M.Pd selaku Kepala Laboratorium Microteaching FKIP
UBT. Validasi dilakukan dengan mengirimkan lembar validasi dan file draft handout
melalui Whatsapp dan dilanjutkan diskusi melalui Zoom. Kegiatan ini menerapkan nilai-
nilai dasar ASN yaitu nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan WoG.
Nasionalisme dengan menerapkan nilai musyawarah yaitu diskusi dengan validator ahli
media, ahli bahasa, dan ahli materi untuk menghasilkan handout yang berkualitas. Etika
publik dengan berdiskusi dengan validator ahli secara santun. Komitmen mutu dengan
berdiskusi dengan validator ahli untuk menghasilkan handout yang berkualitas sesuai
dengan bidang keahlian validator merupakan bentuk efektifitas layanan. WoG dengan
berkoordinasi dan berdiskusi dengan validator ahli.
Gambar 3.2a
Validasi Ahli Materi
Gambar 3.2b
Validasi ahli bahasa
39
Gambar 3.2c
Validasi ahli media melalui Zoom
Tahap 3. Revisi draft handout berdasarkan hasil validasi ahli
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari validasi dengan ahli. Beberapa
saran yang diberikan oleh ahli, yaitu 1) pemberian petunjuk penggunaan handout, 2)
pencantuman sumber gambar, 3) materi disampaikan lebih singkat dan disertai link agar
mahasiswa menggali materi secara mandiri. Kegiatan ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN
yaitu akuntabilitas dan komitmen mutu. Akuntabilitas dengan merevisi draft handout
sebagai bentuk tanggung jawab setelah menyusun draft dan validas untuk menyediakan
handout yang berkualitas. Komitmen mutu dengan menyediakan handout yang bermutu
berdasarkan saran dari validator ahli.
40
Gambar 3.3
Hasil revisi berdasarkan saran validator
Tahap 4 Melakukan ujicoba handout
Sebelum melakukan uji coba, penulis mengajukan izin pelaksanaan uji coba
kepada ketua jurusan yang kemudian diteruskan kepada Dekan FKIP. Ujicoba dilakukan
dengan platform google classroom dengan sebelumnya menginformasikan kepada
mahasiswa melalui Whatsapp. Tahap ini diawali dengan mahasiswa mengerjakan soal
pretest, kemudian dilanjutkan dengan mengupload handout, selanjutnya mahasiswa
mengerjakan soal posttest dan dan mengisi angket respon mahasiswa. Kegiatan ini
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu etika publik, akuntabilitas, dan komitmen mutu.
Etika publik dengan mengajukan surat izin kepada ketua jurusan dan diteruskan kepada
Dekan FKIP. Akuntabilitas dengan melakukan ujicoba untuk memperoleh kejelasan dari
sudut pandang mahasiswa sebagai pengguna layanan yaitu handout. Komitmen mutu
dengan menerapkan orientasi mutu agar dapat memperoleh handout yang efektif.
Gambar 3.4a
Surat Izin melakukan ujicoba
Gambar 3.4b
Ujicoba melalui Google Clasroom
41
Tahap 5 Menganalisis hasil ujicoba
Setelah melakukan ujicoba, dilakukan analisis terhadap hasil ujicoba untuk
mengetahui efektifitas handout yang telah disusun. Analisis dilakukan terhadap nilai
pretest dan post test mahasiswa dengan program SPSS untuk mencari nilai N gain score.
Nilai N gain score sebesar 84,1366, sehingga penggunaan handout efektif terhadap
mahasiswa. Kegiatan ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu komitmen mutu, anti
korupsi dan pelayanan publik. Komitmen mutu dengan menganalisis hasil uji coba
merupakan bentuk dari efektifitas layanan. Anti korupsi dengan menganalisis secara jujur
terhadap efektifitas handout bagi mahasiswa. Pelayanan publik dengan menyediakan
handout yang efektif bagi mahasiswa.
Gambar 3.5
Hasil analisis N gain score
Tahap 6. Merevisi berdasarkan angket respon mahasiswa
Setelah melakukan ujicoba, mahasiswa juga mengisi angket respon yang berkaitan
dengan handout yang diberikan. Angket tersebut berisi tentang pertanyaan seputar
kepuasan mahasiswa terhadap handout yang disediakan dan saran. Kepuasan mahsiswa
terhadap handout yang disediakan secara umum setuju terhadap handout yang diberikan
dan memberikan saran antara lain pencantuman soal evaluasi di akhir materi agar mudah
dalam mengumpulkan lembar kerja pada google classroom dan perbaikan terhadap gambar
sistem periodik unsur yang lebih jelas. Kegiatan ini menerapkan nilai dasar ASN yaitu
akuntabilitas dan pelayanan publik. Akuntabilitas dengan dengan merevisi handout
sebagai bentuk tanggung jawab setelah memproleh respon mahasiswa menyediakan
42
handout yang berkualitas. Komitmen mutu dengan merevisi berdasarkan respon
mahasiswa merupakan bentuk efisiensi layanan. Pelayanan publik dengan menyediakan
handout yang efektif bagi mahasiswa dengan memperhatikan saran pada respon
mahasiswa.
Gambar 3.6a
Saran pada angket respon mahasiswa
Gambar 3.6b
Revisi Hasil Respon Mahasiswa
Analisis dampak
Apabila nilai-nilai dasar ASN tidak diterapkan, maka tujuan dari kegiatan ini
yaitu membuat handout tidak akan tercapai. Koordinasi dan kerjasama dengan ketua
jurusan dan tim dosen pengampu serta validasi dari ahli media, bahasa, dan materi
menjadi hal yang penting untuk mencapai tujuan kegiatan ini. Oleh karena itu, sangat
penting dalam menerapkan nilai-nilai dasar ASN pada setiap tahap kegiatan.
Kontribusi terhadap visi misi
Kegiatan ini mendukung tercapainya misi pertama jurusan PGSD yaitu
“Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang unggul mendukung terbentuknya
tenaga pendidik yang kompetitif” karena membantu menyediakan bahan ajar yang sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa.
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan nilai organisasi UBT yaitu professional, tanggung
jawab, kualitas, dan inovatif Profesional dalam pelaksanaan salah satu tugas tridharma
perguruan tinggi, yaitu pengajaran. Tanggung Jawab dalam melaksanakan pengajaran
dengan mmbuat bahan ajar berupa handout. Memberikan bahan ajar yang berkualitas bagi
mahasiswa. Inovatif dalam membuat handout dengan berbagai literatur buku maupun link
youtube.
43
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari Kegiatan 1 dan 2. Hasil pada
kegiatan 1 dan 2 digunakan sebagai acuan untuk menyusun bahan ajar e-learning, salah
satunya adalah video pembelajaran. Kegiatan ini bertujuan menghasilkan video
pembelajaran sebagai salah satu bahan ajar e-learning yang efektif. Kegiatan ini terdiri dari
8 tahap sebagai berikut.
Tahap 1. Menyusun materi
Menyusun materi dilakukan berdasarkan materi yang sudah tercantum pada
handout yang sudah tervalidasi dari ahli materi dengan menggunakan powerpoint.
Kegiatan ini menerapkan nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas, komitmen mutu dan
manajemen ASN. Akuntabilitas dengan menyusun materi dengan powerpoint sebagai
tanggung jawab untuk menyediakan bahan ajar bagi mahasiswa. Komitmen mutu dengan
menyusun materi dari handout yang sudah tervalidasi dari ahli materi merupakan bentuk
efektifitas layanan. Manajemen ASN dengan menyusun materi sebagai tupoksi dosen
untuk menyediakan bahan ajar e-learning bagi mahasiswa.
Gambar 4.1a
Pembuatan materi dengan powerpoint
Tahap 2. Recording
Recording atau rekaman dilakukan dengan menggunakan program Active
Presenter. Pemilihan program ini digunakan agar pembelajaaran seperti face to face, yaitu
dengan menggabungkan materi dari powerpoint dan rekaman video dosen menjelaskan
materi. Kegiatan ini menerapkan nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas dan komitmen mutu.
Akuntabilitas dengan melakukan recording video pembelajaran sebagai tanggung jawab
untuk menyediakan bahan ajar bagi mahasiswa. Komitmen mutu dengan memilih
Kegiatan 4. Membuat Video Pembelajaran
44
program untuk recording agar mahasiswa seperti face to face dengan dosen merupakan
bentuk efektifitas layanan.
Gambar 4.2
Recording dengan Active Presenter
Tahap 3. Editing
Editing atau merapikan video pembelajaran perlu dilakukan untuk menghilangkan
terhadap faktor-faktor luar yang mengganggu pada proses recording dan menambahkan
video referensi yang memudahkan mahasiswa dalam memahami materi. Editing dilakukan
dengan program Power Director, Kinemaster, dan Wondershare Filmora. Video yang
sudah selesai pada tahap editing kemudian diupload ke Youtube dengan link
https://www.youtube.com/watch?v=sbI5D1nos70. Kegiatan ini menerapkan nilai dasar
ASN yaitu akuntabilitas, komitmen mutu dan antikorupsi. Akuntabilitas dengan
melakukan editing video pembelajaran sebagai tanggung jawab untuk menyediakan bahan
ajar bagi mahasiswa. Komitmen mutu dengan memilih program editing merupakan
bentuk efektifitas layanan. Anti korupsi dengan mencantumkan link yang digunakan
untuk melengkapi video pembelajaran pada kolom deskripsi
Gambar 4.3a
Editing
Gambar 4.3b
Penulisan referensi pada kolom deskripsi
45
Tahap 4. Melakukan validasi dengan ahli
Validasi dilakukan dengan ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media. Validasi ahli
materi dilakukan oleh Ibu Kadek Dewi Wahyuni Andari, M.Pd, selaku tim dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia. Validasi ahli bahasa dilakukan oleh
Ibu Asih Riyanti, M.Pd selaku dosen dari jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Validasi
ahli media dilakukan oleh Bapak Roby Zulkarnain Noer, M.Pd selaku Kepala
Laboratorium Microteaching FKIP UBT. Validasi dilakukan dengan mengirimkan lembar
validasi dan link video pembelajaran melalui Whatsapp dan dilanjutkan diskusi melalui
Zoom. Kegiatan ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan WoG. Nasionalisme dengan menerapkan nilai musyawarah yaitu
diskusi dengan validator ahli media, ahli bahasa, dan ahli materi untuk menghasilkan video
pembelajaran yang berkualitas. Etika publik dengan berdiskusi dengan validator ahli
secara santun. Komitmen mutu dengan berdiskusi dengan validator ahli untuk
menghasilkan video pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan bidang keahlian
validator merupakan bentuk efektifitas layanan. WoG dengan berkoordinasi dan berdiskusi
dengan validator ahli.
Gambar 4.4a
Validasi dengan ahli materi
Gambar 4.4b
Validasi ahli bahasa melalui Zoom
46
Gambar 4.4c
Validasi ahli media
Tahap 5. Revisi video pembelajaran berdasarkan hasil validasi ahli
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari validasi dengan ahli. Beberapa saran
yang diberikan oleh ahli, yaitu 1) video dibuat dalam 2 part, 2) perbaikan pilihan
kata/diksi, 3) gambar dan tulisan diperbesar agar mahasiswa yang menggunakan
smartphone tetap jelas membaca tulisan dan mengamati gambar. Hasil revisi kemudian
diupload pada youtube dengan link Part 1 https://www.youtube.com/watch?v=Sgh5-
Cz49MM, Part 2 https://www.youtube.com/watch?v=oJhfet-rn2w. Kegiatan ini
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas dan komitmen mutu. Akuntabilitas
dengan merevisi video pembelajaran sebagai bentuk tanggung jawab untuk menyediakan
video pembelajaran yang berkualitas. Komitmen mutu dengan menyediakan video
pembelajaran yang bermutu berdasarkan saran dari validator ahli.
47
Gambar 4.5
Revisi hasil validasi
Tahap 6. Melakukan ujicoba video pembelajaran,
Sebelum melakukan uji coba, penulis mengajukan izin pelaksanaan uji coba
kepada ketua jurusan yang kemudian diteruskan kepada Dekan FKIP. Ujicoba dilakukan
dengan platform google classroom dengan sebelumnya menginformasikan kepada
mahasiswa melalui Whatsapp. Tahap ini diawali dengan mahasiswa mengerjakan soal
pretest, kemudian dilanjutkan dengan memberikan link youtube untuk video pembelajaran,
selanjutnya mahasiswa mengerjakan soal posttest dan dan mengisi angket respon
mahasiswa. Kegiatan ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu etika publik,
akuntabilitas, dan komitmen mutu. Etika publik dengan mengajukan surat izin kepada
ketua jurusan dan diteruskan kepada Dekan FKIP. Akuntabilitas dengan melakukan
ujicoba untuk memperoleh kejelasan dari sudut pandang mahasiswa sebagai pengguna
layanan yaitu video pembelajaran. Komitmen mutu dengan menerapkan orientasi mutu
agar dapat memperoleh video pembelajaran yang efektif.
Gambar 4.6a
Surat izin melakukan ujicoba
Gambar 4.6b
Ujicoba melalui Google Classroom
48
Tahap 7. Menganalisis nilai pre test dan posttest terhadap uji coba yang dilakukan
Setelah melakukan ujicoba, dilakukan analisis terhadap hasil ujicoba untuk
mengetahui efektifitas video pembelajaran yang telah disusun. Analisis dilakukan terhadap
nilai pretest dan post test mahasiswa dengan program SPSS untuk mencari nilai N gain
score. Nilai N gain score sebesar 81,6400, sehingga penggunaan video pembelajaran
efektif terhadap mahasiswa. Kegiatan ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
komitmen mutu, anti korupsi dan pelayanan publik. Komitmen mutu dengan menganalisis
hasil uji coba merupakan bentuk dari efektifitas layanan. Anti korupsi dengan
menganalisis secara jujur terhadap efektifitas video pembelajaran bagi mahasiswa.
Pelayanan publik dengan menyediakan video pembelajaran yang efektif bagi mahasiswa
Gambar 4.7
Hasil analisis N gain score
Tahap 8 Merevisi berdasarkan angket respon mahasiswa
Setelah melakukan ujicoba, mahasiswa juga mengisi angket respon yang berkaitan
dengan video pembelajaran yang diberikan. Angket tersebut berisi tentang pertanyaan
seputar kepuasan mahasiswa terhadap video pembelajaran yang disediakan dan saran.
Kepuasan mahasiswa terhadap video pembelajaran yang disediakan secara umum setuju
terhadap video pembelajaran yang diberikan dan memberikan saran antara lain pemberian
animasi dan menurunkan kualitas video agar tidak banyak memakai paket data. Pemberian
animasi menggunakan program Powtoon. Resolusi video diturunkan dari ukuran 1920 x
1280 menjadi 1280x720. Walaupun kualitas video diturunkan, gambar dan tulisan tetap
49
terlihat jelas. Link video pembelajaran revisi akhir Part 1
https://www.youtube.com/watch?v=jch2uPI8jnY, Part 2
https://www.youtube.com/watch?v=SMOVSO2Pxyc. Kegiatan ini menerapkan nilai dasar
ASN yaitu akuntabilitas dan pelayanan publik. Akuntabilitas dengan dengan merevisi
video pembelajaran sebagai bentuk tanggung jawab setelah memperoleh respon
mahasiswa menyediakan video pembelajaran yang berkualitas. Komitmen mutu dengan
merevisi berdasarkan respon mahasiswa merupakan bentuk efisiensi layanan. Pelayanan
publik dengan menyediakan video pembelajaran yang efektif bagi mahasiswa dengan
memperhatikan saran pada respon mahasiswa.
Gambar 4.8a
Saran dari respon mahasiswa
Gambar 4.8b
Pembuatan animasi dengan Powtoon
Analisis dampak
Apabila nilai-nilai dasar ASN tidak diterapkan, maka tujuan dari kegiatan ini
yaitu membuat video pembelajaran tidak akan tercapai. Koordinasi dan kerjasama dengan
ketua jurusan dan tim dosen pengampu serta validasi dari ahli media, bahasa, dan materi
menjadi hal yang penting untuk mencapai tujuan kegiatan ini. Oleh karena itu, sangat
penting dalam menerapkan nilai-nilai dasar ASN pada setiap tahap kegiatan.
Kontribusi terhadap visi misi
Kegiatan ini mendukung tercapainya misi pertama jurusan PGSD yaitu
“Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang unggul mendukung terbentuknya
tenaga pendidik yang kompetitif” karena membantu menyediakan bahan ajar yang sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa.
50
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan nilai organisasi UBT yaitu professional, tanggung jawab,
kualitas, dan inovatif Profesional dalam pelaksanaan salah satu tugas tridharma
perguruan tinggi, yaitu pengajaran. Tanggung Jawab dalam melaksanakan pengajaran
dengan mmbuat bahan ajar berupa video pembelajaran. Memberikan bahan ajar yang
berkualitas bagi mahasiswa. Inovatif dalam membuat video pembelajaran dengan
menggabungkan berbagai media audio dan visual.
51
ROLE MODEL
Nama : Ridwan, S.Pd., M.Pd.
NIP/NIDN : 198010272014041001
Tempat dan Tanggal Lahir : Dompu, 27 Oktober 1980
Golongan / Pangkat : Penata /IIIc
Alamat Rumah : Jalan Belimbing No.54, RT.13, Kel. Kampung Empat,
Kec. Tarakan Timur
Beliau merupakan Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKIP UBT.
Pengalaman jabatan beliau juga pernah menjadi Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
dan Ketua Senat FKIP UBT. Ditengah kesibukan beliau menjabat sebagai wakil dekan saat
ini, beliau selalu melaksanakan kegiatan tridharma perguruan tinggi. Beliau aktif mengajar
di Jurusan pendidikan Bahasa Inggris, melakukan penelitian dan publikasi ilmiah, serta
melaksanakan pengabdian masyarakat sengan menjadi narasumber dan fasilitator dalam
berbagai kegiatan. Selain itu beliau juga aktif mengikuti berbagai pelatihan dan organisasi
profesi sebagai sarana untuk pengembangan diri. Beliau tergabung dalam organisasi
profesi diantara Asosiasi Dosen Indonesia. Sebagai mentor, beliau membimbing,
mengarahkan dan selalu memberi motivasi terhadap penulis sehingga seluruh kegiatan
dapat terlaksana dengan baik. Dalam keseharian, beliau adalah pribadi yang sangat ramah,
disiplin, profesional dan selalu mengutamakan pelayanan publik. Beliau senantiasa
menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi dosen, serta
sebagai wakil dekan FKIP UBT.
52
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Jurusan PGSD FKIP,
Universitas Borneo Tarakan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dan
manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan pelayanan publik pada kegiatan
penyusunan bahan ajar e-learning mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan, validasi, ujicoba dan analisis bahwa bahan ajar
e-learning yaitu handout dan video pembelajaran efektif untuk pembelajaran daring
pada mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia. Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dan
Whole of Government (WoG), manajemen ASN, dan pelayanan publik tersebut
tercantum sebagai berikut.
1. Akuntabilitas, tanggung jawab sebagai dosen untuk menyediakan bahan ajar e-
learning bagi mahasiswa pada mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia.
2. Nasionalisme, nilai kemanusiaan pada sila kedua yaitu memahami kebutuhan
mahasiswa terhadap bahan ajar e-learning, dan nilai musyawarah pada sila
keempat yaitu berkoordinasi dan berdiskusi dengan ketua jurusan, tim dosen
pengampu dan validator ahli.
3. Etika Publik, pengajuan surat izin pelaksanaan kegiatan dan berkoordinasi
dengan ketua jurusan, tim dosen pengampu dan validator ahli.
4. Komitmen mutu, membuat bahan ajar e-learning sebagai bentuk inovasi
layanan
5. Anti Korupsi, melakukan ujicoba dan analisis bahan ajar e-learning secara jujur
sehingga diperoleh bahan ajar e-learning yang efektif.
6. Manajemen ASN, melaksanakan tugas pelayanan publik yang professional dan
berkualitas dengan membuat bahan ajar e-learning bagi mahasiswa
7. Whole of Government, berkoordinasi dalam pelaksanaan kegiatan dengan ketua
jurusan dan berdiskusi dengan tim dosen pengampu serta validator ahli terkait
penyusunan bahan ajar e-learning
8. Pelayanan Publik, menyusun bahan ajar e-learning bagi mahasiswa.
53
B. Tindak Lanjut
1. Tindak lanjut dari kegiatan pertama yaitu studi pendahuluan bahan ajar e-
learning adalah menyampaikan hasil kepada ketua jurusan PGSD dan tim dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia. Hasil studi pendauluan ini
menjadi bahan rujukan untuk menyusun bahan ajar e-learning yang sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa. Pada penyusunan bahan ajar e-learning lainnya,
selain mempertimbangkan dari hasil studi pendahuluan ini, juga perlu
disesuaikan dengan karakteristik materi dan pencapaian CPMK.
2. Tindak lanjut dari kegiatan kedua yaitu revisi RPS adalah penyusunan bahan ajar
e-learning yang dibutuhkan pada masing-masing pertemuan mata kuliah Konsep
Dasar Kimia pada semester gasal Tahun Akademik 2020/2021. Bahan ajar e-
learning disusun secara bersama-sama dengan tim dosen pengampu mata kuliah
Konsep Dasar IPA Biokimia. Selain bahan ajar, juga akan disusun pedoman
praktikum mandiri bagi mahasiswa.
3. Tindak lanjut dari kegiatan ketiga dan keempat yaitu membuat handout dan
video pembelajaran adalah pembuatan handout dan video pembelajaran untuk
mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia pada semester gasal Tahun Akademik
2020/2021. Pembuatan handout dan video pembelajaran juga disesuaikan
dengan metode pembelajaran yang tercantum pada RPS yang sudah direvisi
pada kegiatan kedua. Penyusunan handout dan video pembelajaran bekerjasama
dengan seluruh dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia
25
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara.2015. Akuntabilitas Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN R
___________________________.2015. Nasionalisme Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI
___________________________.2015. Etika Publik Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI
___________________________.2015. Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI
___________________________.2015. Anti Korupsi Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI
___________________________.2015. Manajemen ASN Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI
___________________________.2015. Whole of Goverment Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI
___________________________.2015. Pelayanan Publik Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN RI
Salinan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
26
LAMPIRAN
27
Kartu Konsultasi Coach
Latsar CPNS Angkatan XI
Nama : Degi Alrinda Agustina, M.Pd
NDH : 10
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Instansi : Universitas Borneo Tarakan
No Hari, Tanggal Uraian Konsultasi Media
1 Senin, 22 Juni 2020 Draft Isu, Rencana Kegiatan Whatsapp
2 Rabu, 24 Juni 2020 Revisi Isu, Rencana Kegiatan Whatsapp
3 Kamis, 25 Juni 2020 Draft Rancangan Aktualisasi Whatsapp
4 Jum’at, 27 Juni 2020 Revisi Rancangan Aktualisasi Whatsapp
5 Jum’at, 3 Juli 2020 Progress tahapan kegiatan studi
pendahuluan
6 Jum’at 10 Juli 2020 Progress tahapan kegiatan studi
pendahuluan dan persiapan revisi
RPS
7 Jum’at, 17 Juli 2020 Kegiatan studi pendahuluan dan
RPS sudah selesai,
mempersiapkan penyusunan
handout dan video pembelajaran
8 Jum’at, 24 Juli 2020 Handout dan Video Pembelajaran
selesai dilakukan validasi ahli dan
ujicoba, persiapan analisis data
dan revisi akhir
9 Jum’at, 31 Juli 2020 Semua kegiatan sudah selesai
dilaksanakan
10 Rabu, 5 Agustus 2020 Draft Laporan Aktualisasi Whatsapp
28
Kartu Konsultasi Mentor
Latsar CPNS Angkatan XI
Nama : Degi Alrinda Agustina, M.Pd
NDH : 10
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Instansi : Universitas Borneo Tarakan
No Hari, Tanggal Uraian Konsultasi Tanda Tangan
1 Senin, 22 Juni 2020 Draft Isu, Rencana Kegiatan
2 Rabu, 24 Juni 2020 Revisi Isu, Rencana Kegiatan
3 Kamis, 25 Juni 2020 Draft Rancangan Aktualisasi
4 Jum’at, 27 Juni 2020 Revisi Rancangan Aktualisasi
5 Kamis, 2 Juli 2020 Persiapan studi pendahuluan
6 Kamis, 9 Juli 2020 Progress studi pendahuluan
7 Senin, 13 Juli 2020 Persiapan revisi RPS
8 Kamis, 16 Juli 2020 Progess revisi RPS
9 Senin, 21 Juli 2020 Progress Handout dan Persiapan video
pembelajaran
10 Kamis, 30 Juli 2020 Semua kegiatan sudah selesai
dilaksanakan
11 Senin, 4 Agustus 2020 Draft Laporan Aktualisasi
29
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
MATA KULIAH KODE Rumpun MK BOBOT (SKS) SEMESTER Tgl Penyusunan
KONSEP DASAR IPA BIOKIMIA GJ533014 Bidang PGSD 3 3 16 Juli 2020
OTORISASI Pengembang RPS Koordinator RM Ka Prodi
Kadek Dewi Wahyuni
Andari, S.Pd., M.Pd
Agustinus Toding Bua,
S.Pd., M.Sc
Kartini, S.Pd., M.Sc
Degi Alrinda Agustina,
M.Pd
Degi Alrinda Agustina, M.Pd
Kartini, S.Pd., M.Sc
Capaian
Pembelajaran
CPL-PRODI
S5. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
S8. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
P3. Menguasai pengetahuan konseptual bidang studi di sekolah dasar meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKn,
dan SBdP.
KU2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur.
KK3. Mampu menerapkan pengetahuan konseptual bidang studi di sekolah dasar meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
IPS, PKn, dan SBdP melalui perancangan dan pelaksanaan pembelajaran dengan metode saintifik sesuai dengan etika
akademik.
CP-MK
Mahasiswa mampu bekerjasama merencanakan konsep dasar IPA di Sekolah Dasar secara bertanggungjawab untuk
memperkaya penguasaan materi IPA dengan benar (P2, A3, C5)
Deskripsi Singkat
MK
Mata kuliah ini akan membahas tentang konsep dasar IPA yang memuat bahan kajian biologi dan kimia, yangmana membahas
tentang asal mula kehidupan dan ciri-ciri makhluk hidup, perubahan-perubahan pada makhluk hidup, permasalahan lingkungan
hidup dan upaya pelestarian lingkungan hidup, fotosintesis tumbuhan hijau
Pokok
Bahasan/Bahan
1. Asal mula kehidupan
2. Ciri-ciri dan perubahan pada makhluk hidup
Kajian 3. Permasalahan lingkungan hidup dan upaya pelestarian lingkungan hidup
4. Fotosintesis tumbuhan hijau dan tempat tumbuhan hijau menyimpan cadangan makanannya
5. Sistem gerak pada makhluk hidup
6. Sistem pencernaan pada manusia dan menghubungkan gangguan pada sistem pencernaan manusia
7. Sistem pernafasan pada manusia
8. Sistem ekskresi pada manusia
9. Perkembangbiakan pada makhluk hidup
10. Unsur, Senyawa dan Campuran dari bahan-bahan alam dan buatan
Pustaka Utama:
Brady, J.E. dan Humitson, E. 1996. General Chemestry. New york: John Wiley & Son.
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi Jilid 1. Edisi ke-5. Terj. dari Biology. 5th ed. Oleh Manalu, W.
Jakarta: Erlangga.
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi Jilid 2. Edisi ke-5. Terj. dari Biology. 5th ed. Oleh Manalu, W.
Jakarta: Erlangga.
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi Jilid 3. Edisi ke-5. Terj. dari Biology. 5th ed. Oleh Manalu, W.
Jakarta: Erlangga.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB.
Media Pembelajaran Perangkat Lunak: Perangkat Keras:
OS:WINDOWS; Office
Google classroom, Whatsapp, Zoom, Youtube
PC & LCD Projector
Team Teaching Kadek Dewi Wahyuni Andari, S.Pd., M.Pd
Agustinus Toding Bua, S.Pd., M.Sc
Kartini, S.Pd., M.Sc
Degi Alrinda Agustina, M.Pd
Mata Kuliah Syarat -
Mg ke-
SUB-CPL-MK
(Mendukung tercapainya CP-
MK)
Indikator Kriteria dan Bentuk
Penilaian Metode Pembelajaran Materi Pembelajaran
Bobot
Penilaian
(%)
1
Penyampaian kontrak perkuliahan
Mahasiswa mampu
mengidentifikasi asal mula
Ketercapaian
mahasiswa
Tingkat ketepatan
mahasiswa dalam
Video pembelajaran tentang
asal usul manusia.
Asal mula kehidupan
dan ciri-ciri makhluk 2%
kehidupan mengidentifikasi
asal mula
kehidupan dan ciri-
ciri makhluk hidup
mengidentifikasi asal
mula kehidupan dan
ciri-ciri makhluk hidup
Mahasiswa mengidentifikasi
asal mula kehidupan dari
video tersebut dengan kuis
hidup
2
Mahasiswa mampu
menguraikan ciri-ciri dan
perubahan pada makhluk
hidup
Ketercapaian
mahasiswa
menguraikan
perubahan-
perubahan pada
makhluk hidup
Tingkat ketepatan
mahasiswa dalam
menguraikan perubahan
pada makhluk hidup
Handout tentang ciri-ciri dan
perubahan makhluk hidup
Mahasiswa menguraikan
menguraikan ciri-ciri dan
perubahan-perubahan pada
makhluk hidup hasil
membaca handout dengan
kuis
Perubahan-perubahan
pada makhluk hidup
2%
3
Mahasiswa mampu
menemukan permasalahan
lingkungan hidup dan upaya
pelestarian lingkungan hidup
Ketercapaian
mahasiswa
menemukan
permasalahan
lingkungan hidup
dan upaya
pelestarian
lingkungan hidup
Tingkat ketepatan
mahasiswa dalam
menemukan
permasalahan
lingkungan hidup dan
upaya pelestarian
lingkungan hidup
Mahasiswa melakukan studi
kasus terhadap permaslahan
lingkungan hidup di
lingkungan sekitarnya
dengan problem based
learning
Permasalahan
lingkungan hidup dan
upaya pelestarian
lingkungan hidup 3%
4-5
Mahasiswa mampu
membuktikan fotosintesis
tumbuhan hijau dan tempat
tumbuhan hijau menyimpan
cadangan makanannya
Ketercapaian
mahasiswa
membuktikan
fotosintesis
tumbuhan hijau dan
tempat tumbuhan
hijau menyimpan
cadangan
makanannya
Tingkat ketepatan
mahasiswa dalam
membuktikan
fotosintesis tumbuhan
hijau dan tempat
tumbuhan hijau
menyimpan cadangan
makanannya
Handout fotosintesis
tumbuhan hijau dan pedoman
praktikum
Mahasiswa melakukan
praktikum mandiri dan
membuat video pelaksanaan
praktikum
Fotosintesis tumbuhan
hijau dan tempat
tumbuhan hijau
menyimpan cadangan
makanannya 4%
6-7
Mahasiswa mampu
menunjukkan sistem gerak
pada makhluk hidup
Ketercapaian
mahasiswa
menunjukkan
sistem gerak pada
makhluk hidup
Tingkat ketepatan
mahasiswa dalam
menunjukkan sistem
gerak pada makhluk
hidup
Handout dan Video
pembelajaran sistem gerak
Mahasiswa menunjukkan
sistem gerak pada makhluk
hidup melalui quizizz
Sistem gerak pada
makhluk hidup
4%
8 Penilaian tengah semester Ketercapaian Tingkat ketepatan Proses penilaian tengah Materi pertemuan 1 s.d 30%
mahasiswa
memahami konsep
dasar IPA Biokimia
mahasiswa dalam
menyesaikan penilaian
tengah semester
semester dengan
menggunakan tes
7
9
Mahasiswa mampu
menunjukkan sistem
pencernaan pada manusia
dan menghubungkan
gangguan pada sistem
pencernaan manusia
Ketercapaian
mahasiswa
menunjukkan
sistem pencernaan
pada manusia dan
menghubungkan
gangguan pada
sistem pencernaan
manusia
Tingkat ketepatan
mahasiswa dalam
menunjukkan sistem
pencernaan pada
manusia dan
menghubungkan
gangguan pada sistem
pencernaan manusia
Handout dan Video
pembelajaran sistem
pencernaan
Mahasiswa menunjukkan
sistem pencernaan pada
makhluk hidup melalui
quizizz
Sistem pencernaan
pada manusia dan
menghubungkan
gangguan pada sistem
pencernaan manusia 3%
10-11
Mahasiswa mampu
mendemonstrasikan sistem
pernafasan pada manusia
Ketercapaian
mahasiswa
mendemonstrasikan
sistem pernafasan
pada manusia
Tingkat ketepatan
mahasiswa dalam
mendemonstrasikan
sistem pernafasan pada
manusia
Handout sistem pernafasan
Mahasiswa
mendemonstrasikan sistem
pernafasan pada makhluk
hidup dengan video
pembelajaran
Sistem pernafasan
pada manusia
4%
12-13
Mahasiswa mampu
mendemonstrasikan sistem
Ekskresi pada manusia
Ketercapaian
mahasiswa
mendemonstrasikan
sistem pengeluaran
pada manusia
Tingkat ketepatan
mahasiswa dalam
mendemonstrasikan
sistem ekskresi pada
manusia
Handout sistem pengeluaran
Mahasiswa
mendemonstrasikan sistem
ekskresi pada makhluk hidup
dengan video pembelajaran
Sistem pengeluaran
pada manusia
4%
14
Mahasiswa mampu
membedakan
perkembangbiakan pada
makhluk hidup
Ketercapaian
mahasiswa
membedakan
perkembangbiakan
pada makhluk
hidup
Tingkat ketepatan
mahasiswa dalam
membedakan
perkembangbiakan pada
makhluk hidup
Handout Perkembangbiakan
pada makhluk hidup
Mahasiswa membedakan
perkembangbiakan pada
makhluk hidup melalui tabel
Perkembangbiakan
pada makhluk hidup
2%
15
Mahasiswa mampu
membedakan bahan-bahan
alam dan buatan berupa
unsur, senyawa, dan
campuran
Ketercapaian
mahasiswa
membedakan
bahan-bahan alam
dan buatan berupa
unsur, senyawa,
Tingkat ketepatan
mahasiswa dalam
membedakan bahan-
bahan alam dan buatan
berupa unsur, senyawa,
dan campuran
Handout dan Video
Pembelajaran Unsur,
Senyawa, dan Campuran
Mahasiswa membedakan
unsur, senyawa, dan
campuran dalam kehidupan
Bahan-bahan alam dan
buatan berupa unsur,
senyawa, dan
campuran 2%
dan campuran sehari-hari
16
Penilaian akhir semester Ketercapaian
mahasiswa
memahami konsep
dasar IPA Biokimia
Tingkat ketepatan
mahasiswa dalam
menyelesaikan tes
penilaian akhir semester
Proses penilaian akhir
semester menggunakan
metode tes
Materi pertemuan 1 s.d
15 40%
Lembar Validasi untuk Ahli Materi
Penyusunan Bahan Ajar E-learning pada Mata Kuliah
Konsep Dasar IPA Biokimia
(Handout)
Nama Validator : Kadek Dewi Wahyuni Andari, M.Pd
Unit Kerja : PGSD FKIP Univ. Borneo Tarakan
Petunjuk Pengisian
1. Berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi check list (√) pada kolom skor penilaian sekaligus
memberikan nilai sesuai dengan bobot yang telah disediakan, dengan kreteria skor :
5 : Sangat baik/sangat tepat/sangat jelas
4 : Baik/tepat/jelas
3 : Cukup baik/cukup tepat/cukup jelas
2 : kurang baik/kurang tepat/kurang jelas
1 : Sangat kurang/sangat kurang tepat/sangat kurang jelas
2. Jika validator menganggap perlu ada revisi, mohon untuk dapat ditulis pada bagian catatan validator.
No Aspek yang dinilai Skala Penilaian
Catatan 1 2 3 4 5
1 Kesesuaian dengan Capaian Pembelajaran
Lulusan dan Capaian Pembelajaran Mata
Kuliah (CPMK)
√
2 Ketersediaan Sub CPMK √
3 Ketersediaan peta konsep √
4 Ketersediaan rangkuman √
5 Ketersediaan soal latihan √
6 Materi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa √
7 Kebenaran isi/konsep √
8 Kejelasan materi √
9 Kedalaman materi √
10 Ketepatan pemilihan gambar untuk
menjelaskan materi
√
11 Sistematika penyajian logis √
12 Kecapaian materi untuk mencapai
kompetensi
√
Catatan revisi
Secara umum sudah memenuhi ketercapaian dan kompetensi mahasiswa. Poin yang perlu diperbaiki
adalah tentang kejelasan materi dan pemberian contoh yang sederhana.
Berdasarkan penilaian di atas, maka handout mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia memenuhi kriteria
sebagai berikut.
1. Layak digunakan/ujicoba tanpa revisi
2. Layak digunakan/ujicoba dengan revisi
3. Layak digunakan/ujicoba
Tarakan, 20 Juli 2020
Validator
Kadek Dewi Wayuni Andari, M.Pd
Lembar Validasi untuk Ahli Bahasa
Penyusunan Bahan Ajar E-learning pada Mata Kuliah
Konsep Dasar IPA Biokimia
(Handout)
Nama Validator : Asih Riyanti, M.Pd.
Unit Kerja : Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Univ. Borneo Tarakan
Petunjuk Pengisian
1. Berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi check list (√) pada kolom skor penilaian sekaligus
memberikan nilai sesuai dengan bobot yang telah disediakan, dengan kreteria skor :
5 : Sangat baik/sangat tepat/sangat jelas
4 : Baik/tepat/jelas
3 : Cukup baik/cukup tepat/cukup jelas
2 : kurang baik/kurang tepat/kurang jelas
1 : Sangat kurang/sangat kurang tepat/sangat kurang jelas
2. Jika validator menganggap perlu ada revisi, mohon untuk dapat ditulis pada bagian catatan validator.
No Aspek yang dinilai Skala Penilaian
Catatan 1 2 3 4 5
1 Menggunakan kaidah bahasa yang baik dan
benar
√
2 Menggunakan istilah yang sesuai dengan
konsep materi
√
3 Bahasa lugas dan mudah dipahami √
4 Ketersediaan soal latihan √
5 Materi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa √
6 Ketepatan ejaan √
7 Konsistensi penggunaan istilah √
8 Konsistensi penggunaan simbol √
Catatan revisi
1. Perbaiki penulisan bahasa asing dan penggunaan ejaan
2. Referensi yang digunakan harus dicantumkan kutipannya pada handout
3. Pemberian soal tidak perlu diberi kunci jawaban
Berdasarkan penilaian di atas, maka handout mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia memenuhi kriteria
sebagai berikut (lingkari yang sesuai)
1. Layak digunakan/ujicoba tanpa revisi
2. Layak digunakan/ujicoba dengan revisi
3. Layak digunakan/ujicoba
Tarakan, 21 Juli 2020
Validator
Asih Riyanti,M.Pd.
LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA
PENYUSUNAN BAHAN AJAR E-LEARNING PADA MATA KULIAH
KONSEP DASAR IPA BIOKIMIA
(HANDOUT)
Nama Validator : Roby Zulkarnain Noer, M.Pd
Unit Kerja : PGSD FKIP Univ. Borneo Tarakan
PetunjukPengisian:
1. Berikan Penilaian Bapak/Ibu dengan cara membericheck list (√) pada kolom skor penilaian sekaligus
memberikan nilai sesuai dengan bobot yang telah disediakan, dengan kriteria skor :
5 : Sangat Baik/Sangat Tepat/Sangat Jelas
4 : Baik/Tepat/Jelas
3 :Cukup Baik/Cukup Tepat/Cukup Jelas
2 :Kurang Baik/Kurang Tepat/Kurang Jelas
1 : Sangat Kurang/Sangat Kurang Tepat/Sangat Kurang Jelas
2. Jika validator menganggap perlu ada revisi, mohon untuk dapat ditulis pada bagian catatan validator.
No Aspek yang dinilai SkalaPenilaian Catatan
1 2 3 4 5
1 Keserasian Tulisan Dan Warna Pada Cover √
2 Ketepatan Urutan Penyajian Handout √
3 Ketepatan Ukuran Huruf √
4 Konsistensi Ukuran Huruf √
5 Kejelasan Gambar √
6 Kesesuaian Gambar Dengan Konsep √
7 PenempatanGambar √
8 Gambar Menarik √
9 Ketepatan Letak Teks √
10 Ukuran Handout √
Berdasarkan Penilaian Di Atas, Maka Handout Mata KuliahKonsepDasar IPA
BiokimiaMemenuhiKriteriaSebagaiBerikut (Lingkari Yang Sesuai)
1. LayakDigunakan/UjicobaTanpaRevisi
2. LayakDigunakan/UjicobaDenganRevisi
3. LayakDigunakan/Ujicoba
Tarakan, 20-07-2020
Validator
Roby ZulkarnainNoer, M.Pd
HANDOUT KONSEP DASAR IPA BIOKIMIA
UNSUR, SENYAWA, dan CAMPURAN
Disusun oleh
Degi Alrinda Agustina, M.Pd
1
1. Mahasiswa membaca dengan seksama kompetensi yang harus
dicapai dan peta konsep materi Unsur, Senyawa, dan Campuran.
2. Mahasiswa membaca dengan seksama materi pada hand out
Unsur, Senyawa, dan Campuran.
3. Mahasiswa yang kurang jelas dengan materi pada handout ini,
dipersilahkan bertanya kepada dosen melalui kolom komentar
pada Forum di Google Classroom pada pengiriman file handout
Unsur, Senyawa, dan Campuran.
4. Mahasiswa mengerjakan soal latihan pada handout Unsur,
Senyawa, dan Campuran, dan selanjutnya mengirimkan melalui
Tugas Kelas yang diberikan dosen pada Google Classroom
PETUNJUK PENGGUNAAN HANDOUT
2
Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA Biokimia
Kode Mata Kuliah : GJ533014
SKS : 3 SKS
Mahasiswa mampu bekerjasama merencanakan konsep dasar IPA di
Sekolah Dasar secara bertanggungjawab untuk memperkaya
penguasaan materi IPA dengan benar
Mahasiswa mampu membedakan bahan-bahan alam dan buatan berupa
unsur, senyawa, dan campuran
Unsur, Senyawa, dan Campuran
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Materi Pokok
3
Materi
Campuran Zat tunggal
Senyawa Unsur Larutan Koloid Suspensi
Peta Konsep
4
Unsur, senyawa dan campuran merupakan bagian dari materi.
Materi merupakan segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati
ruang. Semua benda yang berada di alam ini, yang mencakup
tumbuhan, hewan maupun manusia termasuk materi. Menurut
Mulyono (2010), materi meliputi segala sesuatu yang dapat dilihat dan
disentuh seperti air, dan yang tidak dapat dilihat dan disentuh seperti
udara. Setiap materi memiliki sifat tertentu yang khas, yang
memudahkannya untuk dikenali dan dibedakan dengan zat lainnya.
Materi memiliki beberapa karakteristik, dintaranya adalah wujud, sifat
dan perubahan yang terjadi pada materi, dimana karakteristik ini juga
dimiliki oleh unsur, senyawa, dan campuran.
Materi berdasarkan wujudnya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
padat, cair dan gas. Zat padat mempunyai bentuk dan volume tertentu,
partikel-partikel zat padat mempunyai energi yang sangat rendah, jarak
partikelnya sangat rapat sehingga partikelnya tidak dapat bergerak
bebas. Jika zat padat dipanaskan, terjadi penambahan energi yang
menyebabkan partikel-partikelnya bervibrasi (bergetar). Jika suhu
dinaikkan maka getaran semakin cepat sehingga terjadi proses
pemuaian dan jarak partikelnya semakin merenggang dan menjauh,
yang menyebabkan perubahan fase padat mulai mencair. Zat cair
mempunyai volume tertentu, tetapi tidak memiliki bentuk yang tetap.
Jarak antar partikelnya lebih renggang, memiliki energi yang lebih besar
daripada zat padat, dan partikelnya dapat bergerak bebas. Bila
dilakukan pemanasan, getaran antar partikelnya semakin cepat, ikatan
PENDAHULUAN
5
antar partikelnya semakin lemah sehingga partikelnya dapat bergerak
bebas dan saling menjauh satu sama lain. Jika pemanasan terus
dilakukan maka akan terjadi perubahan zat cair menjadi gas. Zat gas
mempunyai molekul yang selalu bergerak, ikatan dari antarpartikel
semakin lemah dan semakin menjauh sehingga jarak antarpartikel
semakin besar karena bergerak sangat bebas dan mempunyai susunan
tidak beraturan. Keadaan akan semakin menjauhkan molekul satu
dengan lainnya dan bergerak bebas di mana keadaan tersebut akan
terjadi bila suhu dinaikkan. Perbedaan keadaan molekul ketiganya
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
sumber : berpendidikan.com
Gambar 1. Perbedaan molekul zat padat, cair dan gas
Sifat materi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat fisika
dan sifat kimia. Sifat fisika merupakan sifat dari suatu materi yang
dapat dilihat dan diukur secara langsung, yang termasuk sifat fisika
misalnya warna, bau, kerapatan, titik leleh, titik beku, kelenturan, dan
kekuatan. Sifat kimia ialah sifat yang berhubungan dengan kemampuan
sebuah zat untuk bereaksi atau berubah menjadi zat lain. Untuk
mengukur dan mengamati sifat kimia hanya dapat dilakukan melalui
reaksi. Sifat kimia antara lain kereaktifan, rumus kimia, bentuk molekul,
dan susunan ikatan.
Materi juga dapat mengalami perubahan, yaitu perubahan fisika
dan perubahan kimia. Perubahan fisika merupakan perubahan bentuk
6
ataupun wujud dari suatu materi tanpa mengubah susunan komponen
dari materi tersebut dalam arti perubahan materi yang tidak
menghasilkan zat baru. Contohnya adalah air akan berubah menjadi uap
air bila didihkan dan akan berubah menjadi es bila dibekukan. Uap air
bila didinginkan akan berubah menjadi air dan es bila dipanaskan akan
berubah kembali menjadi air. Contoh lainnya adalah kapur barus
menyublim menjadi gas, gandum yang digiling menjadi tepung terigu,
benang diubah menjadi kain, batang pohon dipotong-potong menjadi
kayu balok. dalam perubahan fisika, yaitu perubahan materi yang tidak
menghasilkan zat baru. Perubahan kimia merupakan perubahan materi
yang menghasilkan jenis dan sifat materi yang berbeda dalam arti
perubahan materi yang menyebabkan terbentuknya zat baru. Pada
perubahan kimia, susunan komponen zat berubah. Gejala yang
menyertai terjadinya perubahan kimia adalah terjadinya perubahan
warna, terjadinya endapan, terbentuk gas, dan perubahan suhu. Contoh
perubahan kimia adalah gas hidrogen dapat berubah menjadi air jika
direaksikan dengan gas oksigen. Setelah gas hidrogen dan gas oksigen
bereaksi, dihasilkan zat baru, yaitu air yang sifatnya berbeda dengan
sifat zat pembentuknya karena air bersifat cair, padahal unsur
pembentuknya adalah gas. Perubahan fisika hanyalah sementara
sedangkan perubahan kimia tidak dapat dikembalikan menjadi bentuk
semula. Pada perubahan fisika dan perubahan kimia, berlaku hukum
kekekalan massa, yaitu massa zat sebelum berubah dan setelah
mengalami perubahan adalah tetap.
Materi dikelompokkan ke dalam zat tunggal dan campuran. Zat
tunggal adalah bentuk materi yang memiliki komposisi yang tetap dan
7
sifat yang khas. Zat tunggal dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu unsur dan senyawa. Sedangkan campuran dikelompokkan
menjadi larutan, koloid, dan suspensi. Materi ini akan kita bahan secara
lengkap pada handout ini.
8
UNSUR
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
lain yang lebih sederhana baik dengan cara fisika maupun dengan cara kimia.
Bagian terkecil dari suatu unsur disebut dengan atom. Unsur hanya terdiri
dari satu jenis atom, yang dapat bergabung atau tidak bergabung membentuk
molekul atau struktur yang lebih besar. Menurut Chang, Raymond (2005),
unsur bersifat tunggal dan homogen. Lebih dari 118 unsur kimia yang telah
teridentifikasi. Masing-masing unsur memiliki karakteristik. Berdasarkan asal
usulnya, diketahui bahwa 94 unsur pertama terjadi secara alami, sementara
24 lainnya didapat secara artifisial sebagai produk sintetis melalui reaksi
nuklir buatan. Reaksi nuklir melibatkan penembakan sinar α (alfa), β (beta)
ataupun γ (gama) pada atom suatu unsur, sehingga atom dapat terpecah lagi
menjadi atom dari unsur baru. Oleh karena banyaknya kimia unsur yang ada
di alam, unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kenaikan nomor
atom dan kemiripan sifat dalam Sistem Periodik Unsur. Penyusunan sistem
periodik unsur yang ada saat ini didasarkan pada tabel yang dipublikasikan
oleh Dmitri Mendeleev pada tahun 1869, 118 unsur yang sudah
terindentifikasi telah dikonfirmasi termasuk pada penemuan 4 unsur baru
(nihonium, moscovium, tennessine, dan organesson) oleh International Union of
Pure and Applied Chemistry (IUPAC) pada tanggal 30 Desember 2015 dan
secara resmi di berin nama tanggal 28 November 2016. Selengkapnya dapat
kalian baca pada https://republika.co.id/berita/o0glsf368/4-unsur-baru-
resmi-masuk-di-tabel-periodik-kimia.
9
Sumber: zonareferensi.com
Gambar 2. Sistem Periodik Unsur
Pada Sistem periodik unsur terdiri dari golongan dan periode.
Golongan ditunjukkan dengan kolom vertikal yang menunjukkan kemiripan
sifat. Jadi unsur segolongan akan memiliki kemiripan sifat satu dengan
lainnya (terutama berlaku untuk golongan utama). Golongan Utama (A)
meliputi Golongan IA s/d Golongan VIIIA dan Golongan Transisi (B),
meliputi 10 golongan (Golongan IB s/d VIIIB). Periode ditunjukkan dengan
kolom horizontal pada Sistem Periodik Unsur. Pada unsur seperioda berlaku
hukum periodik, artinya sifat unsur berubah secara periodik sesuai dengan
kenaikan nomor atomnya. Perioda meliputi Periode 1 s/d Periode 7. Maisng-
masing golongan memiliki sifat fisika dan sifat kimia tertentu. Secara lengkap
sifat fisika dan sifat kimia pada golongan alkali, alkali tanah, halogen, gas
mulia, dan transisi periode 4, dapat kalian baca pada.
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/sifat-fisis-dan-sifat-kimia-
unsur-2603/
10
Berdasarkan sifatnya, unsur-unsur yang ada ini dibagi ke dalam tiga
kategori, yakni logam, metaloid dan nonlogam.
1. Logam
Unsur logam memiliki sifat berwarna putih mengkilap, mempunyai
titik lebur rendah, dapat menghantarkan arus listrik, dapat ditempa dan dapat
menghantarkan kalor atau panas. Pada umumnya logam merupakan zat
padat, namun terdapat satu unsur logam yang berwujud cair yaitu air raksa.
Beberapa unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara
lain: Besi (Fe) Merupakan logam yang paling murah, sebagai campuran
dengan karbon menghasilkan baja untuk konstruksi bangunan, mobil dan rel
kereta api. Tembaga (Cu) Tembaga banyak digunakan pada kabel listrik,
perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan
perunggu sedangkan campuran tembaga dengan seng menghasilkan
kuningan. Seng (Zn) Seng dapat digunakan sebagai atap rumah, perkakas
rumah tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat. Platina (Pt) Platina
digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik, dan dalam bidang kedokteran
sebagai pengaman tulang yang patah. Emas (Au) Emas merupakan logam
sangat tidak reaktif, dan ditemukan dalam bentuk murni. Emas digunakan
sebagai perhiasan dan komponen listrik berkualitas tinggi. Campuran emas
dengan perak banyak digunakan sebagai bahan koin.
2. Non Logam
Unsur non logam memiliki sifat tidak mengkilap, penghantar arus
listrik yang buruk, dan tidak dapat ditempa. Secara umum non logam
merupakan penghantar panas yang buruk, namun terdapat satu unsur non
logam yang dapat menghantarkan panas dengan baik yaitu grafit. Beberapa
unsur non logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
Fluor (F) Senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi berfungsi
menguatkan gigi, freon–12 sebagai pendingin kulkas dan AC. Klorin (Cl),
Klorin digunakan untuk pemurnian air, dalam desinfektan, dalam pemutih,
11
dan gas mustard, antiseptik, zat warna, makanan, insektisida, cat, produk
minyak bumi, plastik, obat-obatan, tekstil, pelarut, pemutih. Yodium (I)
Senyawa yodium digunakan sebagai antiseptik luka, tambahan yodium dalam
garam dapur, dan sebagai bahan tes amilum (karbohidrat) dalam industri
tepung.
3. Metaloid
Unsur semi logam (Metaloid) memiliki sifat antara logam dan non
logam. Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-
hari, antara lain : Silikon (Si), senyawa silikon banyak digunakan dalam
peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk semi konduktor, serta bahan
untuk membuat gelas dan keramik. Germanium (Ge), germanium merupakan
bahan semikonduktor, yaitu pada suhu rendah berfungsi sebagai isolator
sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor.
Unsur-unsur kimia juga sering kalian temukan dimanfaatkan untuk
kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari- hari. Secara lengkap, manfaat
unsur-unsur kimia dalam kehidupan sehari-hari dapat kalian baca pada
https://pelayananpublik.id/2019/09/03/unsur-kimia-jenis-sifat-contoh-dan-
kegunaannya-dalam-kehidupan-sehari-hari/
.
12
SENYAWA
Senyawa merupakan zat-zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih
yang bergabung secara kimia. Secara kimia juga senyawa dapat diuraikan
kembali menjadi unsur. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dari unsur
penyusunnya. Contohnya adalah air (H2O), gas oksigen (O2) dan gas hidrogen
(H2) berwujud gas dan mudah terbakar, sedangkan air berwujud cair dan
digunakan untuk memadamkan api. Hal ini menunjukkan perbedaan sifat
senyawa dari unsur-unsurnya. Berdasarkan pembentukannya senyawa dibagi
menjadi senyawa alami dan senyawa buatan. Pada Senyawa alami merupakan
senyawa yang terbentuk melalui proses kimia alami di alam, misalnya Bauksit
(Al2O3) dan Hematit ( Fe2O3) yang merupakan batuan. Sedangkan senyawa
buatan atau senyawa sintetis. Merupakan senyawa yang terbentuk sebagai
hasil rakayasa manusia secara kimia, misalnya CaCO3 yang digunakan
sebagai bahan pembuatan kapur tulis, dan Mg(OH)2 yang biasa digunakan
untuk membuat obat maag.
Senyawa kimia dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan asal
dan unsur pembentuknya, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik.
Secara garis besar alasan yang melandasi pemisahan bidang kajian senyawa
organik dan senyawa anorganik adalah jumlah senyawa organik jauh lebih
banyak daripada senyawa anorganik dan semua senyawa organik
mengandung atom karbon (C), yang mempunyai keunikan dalam hal
kemampuannya membentuk rantai dengan sesama atom karbon, dan
mempunyai sifat-sifat khas.
13
A. Senyawa Organik
Senyawa organik umumnya berasal dari makhluk hidup atau yang
terbentuk oleh makhluk hidup (organisme). Manurut Fessenden, R.J. and J.S.
Fessenden (1986), senyawa organik yang dibangun oleh unsur karbon sebagai
kerangka utamanya yang mengikat unsur non logam yang lain (Hidrogen,
Oksigen, Nitrogen). Senyawa ini mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-
hari seperti ureum atau urea terdapat pada air seni (urin). Gula pasir atau
sukrosa yang banyak terdapat didalam tebu dan alkohol merupakan hasil
fermentasi dari lautan gula. Senyawa organik dapat berupa senyawa yang
mengandung karbon dan hidrogen beserta dengan elemen lainnya (misalnya
nitrogen dan oksigen). CO, CO2, O2 bukan senyawa organik karena tidak
mengandung atom hidrogen. Selain itu, senyawa organik ada yang
mengandung karbon dan hidrogen saja yang disebut hidrokarbon adalah
senyawa organik yang Senyawa hidrokarbon banyak terdapat di alam dan
juga pada makhluk hidup, dimulai dari bahan bakar sampai dengan molekul
yang berasal atau ditemukan dalam makhluk hidup seperti karbohidrat,
protein, lemak, asam amino dan lain-lain. Penggunaan senyawa organik
dalam kehidupan sehari-hari dapat dibaca pada
https://www.pakarkimia.com/contoh-kimia-organik/
B. Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik merupakan senyawa yang disusun oleh atom
utama logam, umumnya berasal dari makhluk tak hidup, misalnya tanah,
batu-batuan, air laut dan lain sebagainya. Beberapa contoh senyawa ini seperti
garam dapur (Natrium klorida) dengan lambang NaCl, Alumunium hidroksida
(Al(OH)3) dan Magnesium hidroksida (Mg(OH)2) yang dijumpai pada obat
maag. Demikian juga dengan gas yang terlibat dalam proses respirasi yaitu
gas oksigen dengan lambang O 2 dan gas karbon dioksida dengan lambang
CO2. Asam juga merupakan salah satu senyawa anorganik yang mudah kita
kenal misalnya Asam nitrat (HNO3), Asam klorida (HCl) dan lainnya. Menurut
14
Cotton dan Wilkinson (1989), senyawa anorganik dapat diklasifikasikan
sebagai senyawa bentuk oksida asam basa dan bentuk garam. Senyawa oksida
merupakan senyawa yang dibentuk oleh atom oksigen dengan atom lainnya.
Keberadaan atom oksigen sebagai penciri senyawa oksida. Berdasarkan unsur
pembentuk senyawa oksida senyawa oksida dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu senyawa oksida logam dan oksida bukan logam. Penggunaan
senyawa organik dalam kehidupan sehari-hari dapat dibaca pada
https://www.pakarkimia.com/contoh-kimia-anorganik/
15
CAMPURAN
Segala sesuatu yang ada di bumi, secara kimiawi bisa digolongkan
menjadi zat tunggal maupun campuran. Jika zat tunggal adalah zat yang
terdiri dari satu jenis saja, maka campuran adalah hasil pencampuran dua zat
atau lebih yang terjadi secara fisika. Terjadi secara fisika maksudnya tidak
memerlukan suatu proses kimia untuk membentuk suatu campuran. Zat-zat
yang bergabung ini tidak bersatu secara kimiawi dalam arti tidak
menghasilkan suatu reaksi kimia. Berdasarkan sifatnya campuran dibedakan
menjadi dua yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran
Homogen adalah campuran yang terjadi antara dua zat atau lebih dengan
partikel-partikel penyusun yang sulit atau tidak dapat dibedakan lagi. Contoh
sederhana campuran homogen, yaitu: campuran gula dengan air yang
dinamakan larutan gula, contoh sederhana lainnya yaitu campuran air dengan
garam dinamakan sebagai larutan garam. Campuran Heterogen
adalah campuran yang terjadi antara dua macam zat atau lebih dengan
partikel-partikel penyusunnya yang masih dapat dibedakan satu sama
lainnya. Contoh sederhana campuran heterogen yaitu air sungai, air laut,
tanah, minuman, makanan, adonan beton cor, adonan kue, dan lain
sebagainnya. Pada campuran heterogen ini dinding pembatas antar zat masih
bisa dilihat, sebagai contohnya campuran air dengan minyak, campuran pasir
dan besi, campuran air dan serbuk besi, serta lain sebagainya. Sementara
berdasarkan jenisnya, campuran dibedakan menjadi larutan, koloid, dan
suspensi sebagai berikut.
16
A. Larutan
Larutan adalah suatu campuran yang bersifat homogen. Disebut
campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut
homogen karena susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati
adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis
sekalipun. Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas
misalnya udara. Larutan padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan
logam yang lain. Larutan cair misalnya air laut, larutan gula dalam air, dan
lain-lain. Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut
(solute). Zat terlarut adalah zat yang terdispersi (tersebar merata) dalam zat
pelarut. pelarut adalah zat yang mendispersikan komponen – komponen zat
terlarut, misalnya air. Pada larutan, antara zat terlarut dan pelarut yang
menyatu dan tidak bisa dibedakan keduanya. Larutan terbentuk melalui
pencampuran dua atau lebih zat murni yang molekulnya berinteraksi
langsung dalam keadaan tercampur. Zat terlarut biasanya merupakan
komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang
terdapat dalam jumlah yang banyak. Berdasarkan jumlah zat terlarut, larutan
dibagi menjadi tiga sebagai berikut.
a. Larutan Jenuh, jika larutan berada pada keadaan di mana jumlah
maksimal suatu zat terlarut yang masih dapat larut dalam suatu pelarut
b. Larutan Tidak Jenuh, jika jumlah zat yang dilarutkan masih lebih kecil
dari pada jumlah zat terlarut pada keaadaan jenuh .
c. Larutan Lewat Jenuh, jika jumlah zat yang dilarutkan masih lebih
banyakl dari pada jumlah zat terlarut pada keaadaan jenuh, dan pada
keadaa ini akan terdapat zat yang tidak larut atau zat yang mengendap
Selain itu, Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut dibedakan menjadi dua
yaitu larutan pekat dan larutan encer. Larutan pekat merupakan larutan yang
mengandung relatif lebih banyak solute. Larutan encer merupakan larutan
yang relatif sedikit mengandung solute.
17
B. Koloid
Koloid adalah campuran yang secara makroskopik bersifat homogen
karena tampak seperti larutan, tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra
merupakan campuran heterogen karena molekul zat terlarut (fase terdispersi)
masih dapat dibedakan dengan molekul pelarut (medium pendispersi). Pada
koloid tidak dikenal istilah solvent dan solute, tetapi medium pendispersi dan
fase terdispersi.
Berdasarkan fase terdispersinya sistem koloid dapat dikelompokan
menjadi tiga yaitu sol (fase terdispersi berupa zat padat), emulsi (fase
terdispersi berupa zat cair), dan buih (fase terdispersi berupa gas). Sol terdiri
dari 1) sol padat, yaitu sol dalam medium pendispersi padat contoh paduan
logam, gelas berwarna, intan, 2) sol cair, yaitu sol dalam medium pendispersi
cair contoh cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat. 3) sol gas, yaitu sol dalam
medium pendispersi gas contoh debu di udara, asap pembakaran. Emulsi
terdiri dari 1) emulsi padat, yaitu (gel) emulsi dalam medium pendispersi
padat contoh jeli, keju, mentega, nasi. 2) emulsi cair, yaitu(emulsi) emulsi
dalam medium pendispersi cair contoh susu, mayones, krim. 3) emulsi gas,
yaitu (aerosol cair) emulsi dalam medium pendispersi gas contoh awan,
kabut, hairspray, obat nyamuk semprot. Bih terdiri dari 1) buih padat, yaitu
buih dalam medium pendispersi padat contoh batu apung, styrofoam, karet.
2) buih cair, yaitu buih dalam medium pendispersi cair contoh putih telur
yang dikocok, busa sabun, krim kopi. Jika mikroskop optik atau senter
diarahkan pada suatu dispersi koloid dengan arah tegak lurus terhadap
berkas cahaya yang dilewatkan maka akan tampak molekul-molekul koloid
berupak bintik-bintik terang yang bergerak terus menerus secara acak
menurut jalan yang zig-zag. Gerakan ini disebut Gerak Brown.
18
sumber:utakatikotak.com
Gambar 3. Gerak Brown
C. Suspensi
Suspensi adalah campuran heterogen yang dibentuk oleh zat terlarut
yang tidak larut dalam larutan. Zat terlarut dalam suspensi mengandung
partikel padat dengan ukuran lebih besar daripada partikel yang ada dalam
larutan sejati dan koloid, sehingga partikel-partikel zat terlarut cenderung
mengendap dan dapat dibedakan dari zat pelarutnya. Suspensi adalah
campuran yang tidak stabil, karena zat terlarut memiliki kekhasan
pengendapan selama waktu tertentu. Karena ukurannya, berat dan dengan
berlalunya waktu, zat terlarut memiliki kecenderungan untuk menetap, hal ini
menunjukkan bahwa zat terlarut dipertahankan, dari sudut pandang fisik dan
kimia, terpisah dari fase cair. Pembentukan endapan tergantung pada ukuran
partikel-partikel zat terlarut, sifat-sifat kelarutannya, dan karakteristik dari
kemampuannya untuk larut. Contoh suspensi diantaranya campuran pasir
dan air; debu yang tergantung di udara dan oleh gravitasi yang tersimpan di
permukaan. Contoh lain dari suspensi yang ditemukan di alam adalah lumpur
atau lumpur, yang merupakan campuran air dan pasir. Sungai berlumpur saat
air menyeret sejumlah sedimen membentuk suspensi. Suspensi dapat
mengandung surfaktan atau dispersan lain untuk mencegah partikel-partikel
fase padat mengendap Ketiga campuran tersebut dapat ditemui dalam
kehidupan sehari-hari, dan sering keliru dalam membedakannya. Secara
makroskopis perbedaan campuran tersebut dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
19
sumber: rwahyu46.wordpress.com
Gambar 4. Larutan, Suspensi dan Koloid
Botol a menunjukkan larutan karena terbentuk campuran homogen. Botol b
menunjukkan suspensi karena tampak adanya endapan. Botol c menunjukkan
koloid karena tampak homogen tetapi terpisah berada pada dua fasa, yaitu
fase terdispersi dan medium pendispersi. Secara umum perbedaan antara
larutan, koloid, dan suspensi pada tabel berikut.
Tabel 1. Perbedaan Larutan Koloid dan Suspensi
No Larutan Koloid Suspensi
1 Bersifat homogen
Terlihat homogen tetapi bersifat heterogen jika
dilihat dengan mikroskop
Bersifat heterogen
2 Satu fasa Dua fasa
Dua fasa
3 Ukuran partikel < 10-7
cm Ukuran partikel 10-7-10-5
cm Ukuran partikel >10-5
cm
4 Stabil Umumnya stabil Tidak stabil,
memisah
5 Tidak dapat disaring
meskipun dengan penyaring ultra
Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra
Dapat disaring dengan kertas saring biasa
Pemahaman atas sifat materi pada campuran dapat memudahkan
manusia dalam memperlakukan materi tersebut sesuai dengan kebutuhan
hidupnya. Manusia dapat memisahkan zat dari campurannya. Proses
pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih
murni dari suatu campuran. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di
20
alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada
dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan
seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia
dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan
kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. menurut Wonorahardjo
(2013), memisahkan suatu campuran juga terdapat beberapa metode sebagai
berikut.
1. Metode Pemisahan Berdasar Ukuran Partikel
a. Filtrasi
Filtrasi dilakukan cara penyaringan atau pemisahan cairan dan padatan yang
tidak larut. Filtrasi dilakukan dengan kertas saring dengan ukuran pori-pori
saringan yang dikehendaki yang diletakkan pada corong, sehingga partikel
yang lebih besar tertinggal dikertas saring.
sumber: inirumahpintar.com
Gambar 6. Filtrasi
b. Dekantasi
Dekantasi dengan cara menuangkan cairan
pelan-pelan pada dinding gelas, agar partikel larutan
mengalir pada gelas dan partikel besar tetap tertinggal
di wadah. Metode dekantasi merupakan metode yang
bisa dilakukan dengan cepat bahkan lebih cepat
daripada melakukan proses penyaringan, namun
hasilnya masih kurang memuaskan jika ukuran zat itu Sumber: kimiapost.net
Gambar 7. Dekantasi
21
terlalu kecil, namun jika metode ini digunakan untuk memisahkan zat yang
besar seperti air dan juga kerikil pastinya akan sangat efektif.
c. Sentrifugasi
Sentrifugasi merupakan pemisahan dengan menggunakan alat
pemusing (sentrifuge) yang memanfaatkan gaya sentrifuga untuk membentuk
sedimentasi campuran. Komponen yang lebih berat akan terpisah di dasar
wadah sedangkan komponen lainnya berada di atasnya. Metode sentrifugasi
ini bisa dibilang sebagai metode yang digunakan untuk menggantikan metode
filtrasi apabila partikel yang akan dipisahkan itu sangat halus dan juga
memiliki jumlah campuran yang lebih sedikit, misalnya memisahkan sel-sel
darah putih dan juga sel-sel darah merah dari dalam plasma darah, dengan
menggunakan metode sentrifugasi ini maka sel-sel darah akan berkumpul di
bagian bawah tabung reaksi dan plasma darah yang berupa cairan itu akan
memisahkan diri di bagian atas.
Sumber: bisakimia.com
Gambar 8. Mesin Sentrifuga
2. Berdasarkan Perbedaan Fasa
a. Ekstraksi
Campuran antar dua zat ada yang menghasilkan
campuran homogen (larutan) atau campuran heterogen
(atau campuran 2 fasa). Jenis campuran 2 fasa cair ini
dapat dipisahkan dengan menggunakan alat yang
namanya corong pisah. Ektraksi didasarkan adanya
Sumber: sites.google.com
Gambar 9. Corong Pisah
22
distribusi zat terlarut diantara dua pelarut yang tidak saling bercampur.
Ektraksi digunakan untuk memisahkan senyawa yang terdapat dalam
jaringan tanaman atau hewan, dapat juga untuk pemisahan logam
b. Kromatografi
Kromatografi digunakan untuk memisahkan senyawa runut ataupun
senyawa yang tercampur dengan senyawa lain yang sifatnya agak mirip.
Didasarkan pada perbedaan distribusi campuran senyawa antara dua fasa.
Distribusi bersifat reversibel dan senyawa dalam campuran harus dalam
dimensi molekuler. Kromatografi terdiri dari kromatografi kolom dan
kromatografi lapis tipis. Kromatografi kolom dapat langsung memisahnya
senyawa, tetapi kromatografi lapis tipis untuk melihat jumlah unsur atau
senyawa dalam campuran.
sumber: darthmouth.edu & agrinak.com
Gambar 10. Kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis
3. Metode pemisahan Berdasar Perbedaan Titik Didih
Metode ini dinamakan destilasi atau penyulingan merupakan proses
pemisahan komponen berdasarkan perbedaan titik didih dari komponen
cairnya yang membentuk campuran. Zat yang memiliki titik didih lebih
rendah (atau yang mudah menguap), maka uap yang terbentuk dialirkan
untuk diembunkan dan ditampung pada tempat khusus,zat tersebut disebut
filtrat.
23
Sumber :seputarilmu.com
Gambar 11. Destilasi
4. Metode Pemisahan Berdasarkan perubahan Wujudnya
a. Kristalisasi
Kristalisasi diterapkan berdasarkan kelarutan zat. Kemampuan melarut
suatu zat dalam sejumlah pelarut adalah tertentu dan berbeda-beda; maka
dengan mengurangi jumlah pelarutnya, sebagian dari zat yang terlarut akan
muncul berupa bangunan padat yang disebut kristal. Pengurangan pelarut
dapat dilakukan dengan cara menguapkan pelarutnya secara perlahan atau
dibantu melalui pemanasan. Kristal yang terbentuk dapat dipisahkan dari
cairannya melalui penyaringan, dan kristalnya lalu dikeringkan.
Sumber : utakatikotak.com
Gambar 12. Kristalisasi
b. Sublimasi
Dalam proses dalam pemisahan campuran secara sublimasi ialah
dengan cara memanaskan zat padat yang terlarut pada zat padat yang
sehingga zat padat yang ingin kita ambil akan berubah menjadi gas. Gas yang
dihasilkan pun akan ditampung, yang kemudian didinginkan kembali. Dalam
hal ini contoh sublimasi yang paling mudah kita lihat ialah pada proses
24
pembuatan kabur barus. Campuran kapur barus dan arang dipanaskan
sehingga kapur barus yang dapat menyublin akan menjadi menguap. Setelah
itu zat tersebut didinginkan sehingga menjadi padat kembali.
sumber:gurupendidikan.co.id
Gambar 13. Sublimasi
Secara lebih lengkap tentang pemisahan campuran di atas, kalian dapat
membuka link https://www.youtube.com/watch?v=YwJSsNe_CSs&t=189s
25
1. Sebutkan unsur yang berada pada golongan gas mulia!
2. Jelaskan karakteristik unsur logam!
3. Jelaskan manfaat unsur pada golongan halogen dalam kehidupan sehari-
hari!
4. Jelaskan sifat-sifat senyawa!
5. Jelaskan pengertian senyawa organik dan anorganik!
6. Berikan contoh masing-masing senyawa organik yang sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari!
7. Jelaskan pengertian campuran!
8. Jelaskan 3 jenis campuran!
9. Jelaskan metode pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran
partikel!
10. Jelaskan perbedaan antara unsur, senyawa, dan campuran!
SOAL LATIHAN
26
Materi merupakan segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati
ruang. Materi terdiri dari zat tunggal dan campuran. Zat tunggal adalah
bentuk materi yang memiliki komposisi yang tetap dan sifat yang khas. Zat
tunggal dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu unsur dan senyawa.
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain
yang lebih sederhana baik dengan cara fisika maupun dengan cara kimia.
Senyawa merupakan zat-zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih yang
bergabung secara kimia. Secara kimia juga senyawa dapat diuraikan kembali
menjadi unsur.
Campuran dikelompokkan menjadi larutan, koloid, dan suspensi. Larutan
adalah suatu campuran yang bersifat homogen, antara zat terlarut dan pelarut
yang menyatu dan tidak bisa dibedakan keduanya. Koloid adalah campuran
yang secara makroskopik bersifat homogen karena tampak seperti larutan,
tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra merupakan campuran heterogen
karena molekul zat terlarut (fase terdispersi) masih dapat dibedakan dengan
molekul pelarut (medium pendispersi). Suspensi adalah campuran heterogen
yang dibentuk oleh zat terlarut yang tidak larut dalam larutan dimana zat
terlarut cenderung mengendap. Manusia dapat memisahkan zat dari
campurannya untuk pemanfaatan di kehidupan sehari-hari. Proses pemisahan
digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari
suatu campuran dengan metode pemisahan berdasarkan ukuran partikel, titik
didik, perbedaan fasa, dan perubahan wujud.
RANGKUMAN
27
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1 Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga.
Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar: Cetakan Pertama.
Jakarta: UI-Press.
Fessenden, R.J. and J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik Dasar Edisi Ketiga
Jilid 1. Terjemahan oleh A.H. Pudjaatmaka. Jakarta:Erlangga.
Mulyono. 2010. Konsep Dasar Kimia untuk PGSD. Bandung UPI Press.
Wonorahardjo, S. 2013. Metode-metode Pemisahan Kimia : Sebuah Pengantar.
Jakarta: Akademia Permata.
REFERENSI
Lembar Validasi untuk Ahli Materi
Penyusunan Bahan Ajar E-learning pada Mata Kuliah
Konsep Dasar IPA Biokimia
(Video Pembelajaran)
Nama Validator : Kadek Dewi Wahyuni Andari, M.Pd
Unit Kerja : PGSD FKIP Univ. Borneo Tarakan
Petunjuk Pengisian
1. Berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi check list (√) pada kolom skor penilaian sekaligus
memberikan nilai sesuai dengan bobot yang telah disediakan, dengan kreteria skor :
5 : Sangat baik/sangat tepat/sangat jelas
4 : Baik/tepat/jelas
3 : Cukup baik/cukup tepat/cukup jelas
2 : kurang baik/kurang tepat/kurang jelas
1 : Sangat kurang/sangat kurang tepat/sangat kurang jelas
2. Jika validator menganggap perlu ada revisi, mohon untuk dapat ditulis pada bagian catatan validator.
No Aspek yang dinilai Skala Penilaian
Catatan 1 2 3 4 5
1 Kesesuaian dengan Capaian Pembelajaran Lulusan
dan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
√
2 Ketersediaan Sub CPMK √
3 Narasi dan teks mudah dipahami √
4 Ketersediaan peta konsep √
5 Ketersediaan soal √
6 Materi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa √
7 Kebenaran isi/konsep √
8 Kejelasan materi √
9 Kedalaman materi untuk mencapai kompetensi √
10 Ketepatan pemilihan gambar untuk menjelaskan
materi
√
11 Sistematika penyajian logis √
Catatan revisi
Materi pada video sudah mencakup keseluruhan isi materi dan mengarah pada pencapaian Sub CPMK pada
materi Unsur, Senyawa, dan Campuran
Berdasarkan penilaian di atas, maka handout mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia memenuhi kriteria
sebagai berikut
1. Layak digunakan/ujicoba tanpa revisi
2. Layak digunakan/ujicoba dengan revisi
3. Layak digunakan/ujicoba
Tarakan, 23 Juli 2020
Validator
Kadek Dewi Wayuni Andari, M.Pd
Lembar Validasi untuk Ahli Bahasa
Penyusunan Bahan Ajar e-learning pada Mata Kuliah
Konsep Dasar IPA Biokimia
(Video Pembelajaran)
Nama Validator : Asih Riyanti, M.Pd
Unit Kerja : Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Univ. Borneo Tarakan
Petunjuk Pengisian
1. Berikan penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi check list (√) pada kolom skor penilaian sekaligus
memberikan nilai sesuai dengan bobot yang telah disediakan, dengan kreteria skor :
5 : Sangat baik/sangat tepat/sangat jelas
4 : Baik/tepat/jelas
3 : Cukup baik/cukup tepat/cukup jelas
2 : kurang baik/kurang tepat/kurang jelas
1 : Sangat kurang/sangat kurang tepat/sangat kurang jelas
2. Jika validator menganggap perlu ada revisi, mohon untuk dapat ditulis pada bagian catatan validator.
No Aspek yang dinilai Skala Penilaian
Catatan 1 2 3 4 5
1 Menggunakan kaidah bahasa yang baik dan
benar
√
2 Menggunakan istilah yang sesuai dengan konsep
materi
√
3 Bahasa lugas dan mudah dipahami √
4 Ketersediaan soal √
5 Materi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa √
6 Ketepatan diksi √
7 Konsistensi penggunaan istilah √
8 Konsistensi penggunaan simbol √
Catatan revisi
Narasi jangan terlalu cepat dan perbaiki diksi agar lebih mudah dipahami
Berdasarkan penilaian di atas, maka handout mata kuliah Konsep Dasar IPA Biokimia memenuhi kriteria
sebagai berikut (lingkari yang sesuai)
1. Layak digunakan/ujicoba tanpa revisi
2. Layak digunakan/ujicoba dengan revisi
3. Layak digunakan/ujicoba
Tarakan, 23 Juli 2020
Validator
Asih Riyanti,M.Pd.
LEMBAR VALIDASI AHLI MEDIA
PENYUSUNAN BAHAN AJAR E-LEARNING PADA MATA KULIAH
KONSEP DASAR IPA BIOKIMIA
(VIDEO PEMBELAJARAN)
Nama Validator : Roby Zulkarnain Noer, M.Pd
Unit Kerja : PGSD FKIP Univ. Borneo Tarakan
PetunjukPengisian:
1. Berikan Penilaian Bapak/Ibu dengan cara memberi check list (√) pada kolom skor penilaian sekaligus
memberikan nilai sesuai dengan bobot yang telah disediakan, Dengan Kriteria Skor :
5 : Sangat Baik/Sangat Tepat/Sangat Jelas
4 : Baik/Tepat/Jelas
3 :Cukup Baik/Cukup Tepat/Cukup Jelas
2 :Kurang Baik/Kurang Tepat/Kurang Jelas
1 : Sangat Kurang/Sangat Kurang Tepat/Sangat Kurang Jelas
2. Jika validator menganggap perlu ada revisi, mohon untuk dapat ditulis pada bagian catatan validator.
No Aspek yang dinilai SkalaPenilaian
Catatan 1 2 3 4 5
1 PemilihanWarna, Background, Teks, Dan
GambarMenarik √
2 GambarDapatTerlihatDenganJelas √
3 KesesuaianGambarDenganKonsep √
4 KomposisiWarna √
5 PenempatanGambar √
6 RitmeSuara Yang DisajikanSesuai √
7 SuaraTerdengarDenganJelas Dan
Informatif. √
8 JenisTeksMudahDibaca √
9 UkuranTeksSudahSesuai √
10 PesanMudahDisampaikan √
Berdasarkan Penilaian Di Atas, Maka Video PembelajaranMata KuliahKonsepDasar IPA
BiokimiaMemenuhiKriteriaSebagaiBerikut (Lingkari Yang Sesuai)
1. LayakDigunakan/UjicobaTanpaRevisi
2. LayakDigunakan/UjicobaDenganRevisi
3. LayakDigunakan/Ujicoba
Tarakan, 23-07-2020
Validator
Roby ZulkarnainNoer, M.Pd