of 14
7/22/2019 Presentasi DT kelompok 2
1/14
KelompoAghni UAlAlif Ardian
CahDimas YuniRadity
7/22/2019 Presentasi DT kelompok 2
2/14
7/22/2019 Presentasi DT kelompok 2
3/14
UTS % elongasi % reduksi Fot
Al = Pmax/Ao
= 1720 kg / 95.85
mm2
= 17.945 MPa
= (Lf-Lo)/Lo x 100%
= (59 - 50 )/50 x 100%
= 18 %
= (Ao-Af)/Ao x 100%
= (95.8526.4)/95.85 x 100%
= 72.46 %
C
u
= Pmax/Ao
= 2350 kg/82.474
mm2
= 28.494 MPa
= (Lf-Lo)/Lo x 100%
= (59.75 - 50 )/50 x 100%
= 19.5 %
= (Ao-Af)/Ao x 100%
= (82.47423.316 )/82.474x100%
= 71.73 %
F
e
= Pmax/Ao
= 5675 kg/80.873
mm2
= 70.172 MPa
= (Lf-Lo)/Lo x 100%
= (57.15 - 50 )/50 x 100%
= 14.3 %
= (Ao-Af)/Ao x 100%
= (80.87341.833)/80.873x100%
= 48.273 %
PENGOLAHAN DATA
7/22/2019 Presentasi DT kelompok 2
4/14
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
0
0.3
75
0.7
5
1.1
25
1.5
1.8
75
2.2
5
2.6
25 3
3.3
75
3.7
5
4.1
25
4.5
4.8
75
5.2
5
5.6
25 6
6.3
75
6.7
5
7.1
25
7.5
7.8
75
8.2
5
8.6
25 9
P
DL
Grafik P vs DL
FE
AL
Cu
0
100
200
300
400
500
600
700
800
0
0.0
1
0.0
2
0.0
3
0.0
4
0.0
5
0.0
6
0.0
7
0.0
8
0.0
90.1
0.1
1
0.1
2
0.1
3
0.1
4
0.1
5
0.1
6
0.1
7
0.1
8
Grafik Enginering Stress vs Strain
Fe
Al
Cu0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
0
0.0
09950331
0.0
19802627
0.0
29558802
0.0
39220713
0.0
48790164
0.0
58268908
AxisTitle
Grafik Tr
Fe mampu menahan beban lebih
besar (5150 kg) dibanding Cu
(1600 kg) dan Al (1620 kg)
% elongasi Fe paling kecil
(14.3%) dibanding Al (18%) dan
Cu (19.5%)
Data literatur menunjukkan Fe
paling ductile(% elongasi paling
besar)
Kesalahan mungkin disebabkan
oleh ketidaktelitian praktikan
dalam menghitung L
menggunakan jangka sorong
UTS Fe > Cu > Al. Disebabkan
jari-jari atom Fe lebih kecil
sehingga susunan atom lebih
rapat jadi dislokasi lebih sulitbergerak
Yield point Fe > Cu > Al. Fe
mengalami fenomena upper
and lower yield point
disebabkan adanya interstisi
karbon
Ketiga sampel mengalami
fenomena necking
Hubu
tegan
penamreal
Nilai t
tinggi
denga
engin
strain
7/22/2019 Presentasi DT kelompok 2
5/14
Hubungan stress-strain true dan engineering
Pada kurva Tegangan-Regangan Rekayasa, fenomena necking tidak dianggap berpengaruh terhad
material. Pengukurannya menggunakan luas area yang konstan (A0) . sedangkan pada Kurva Tega
Sesungguhnya nilainya mengikuti setiap perubahan luas permukaan yang terhitung disetiap peruba
Dengan pengurangan nilai A, maka nilai P yang dapat diserap material akan mampu meningkat ( =
material mampu menahan beban lebih banyak dibandingkan pada perhitungan
ASTM Uji Tarik
ASTM E8Pengaruh Endurance Limit terhadap material
Pada material Ferrous (steel and titanium) memiliki endurance limit yang jelas. Dikarenakan stress c
maka jumlah siklus pun akan berkurang. Dan jika stress concentrationnya berada dibawah enduran
sebagai infinite life.
Pada material Nonferrous alloy (Al, Cu, Mg, dll) tidak memiliki batas fatigue sehingga hanya akan be
tegangannya saja.
Apa itu TMCP
Thermo Mechanical Controll Process
Kegunaan single crystal selain untuk tool steelKonduktorlistrik, Turbine blade, Laser, Apochromatic refracting telescopes
Jelaskan cacat volume
Void = Pembentukan void dipicu oleh laju quenching yang rendah dan temperature aging yang tingg
Inklusi = Terjebaknya suatu material asing pada suatu material yang homogen.
Dislokasi screw dan edge
Edge dislocation = Bidang ABCD bergeraksejauh 1 jarak interatomic
Screw dislocation = Membentuk bidang helicoid dengan menggeser salah satu sisi bidang ABCD se
Mekanisme TwinningSebuah gaya geser dapat mengakibatkan suatu pemindahan atom pada satu sisi bidang sehingga a
7/22/2019 Presentasi DT kelompok 2
6/14
Sampel NomorIndenta
si
P (N) D(mm)
d (mm) dave(mm)
BHN
(N/mm2)BHNave
(N/mm2)
Aluminu
m1 31.25 3.175 0.727 0,740 74.88 72.47
2 0.723 75.71
3 0.769 66.81
Tembaga 1 62.5 3.175 0.794 0,767 124.22 134.62 0.709 156.31
3 0.797 123.27
Besi 1 187.5 3.175 0.974 0,990 245.58 238.722 1.046 212.11
3 0.950 258.46
BHN =
)
=
.
. . .,)
= 74.88
BHN =
=
. .
=
BHN =
=
. .
=
Aluminum
Tembaga
Besi
7/22/2019 Presentasi DT kelompok 2
7/14
0
50
100
150
200
250
Fe Cu Al
72.47
134.6
238.72
BHN
Spesimen
Grafik BHN versus Spesimen Nilai kekerasan F
BHN) > Cu (134.6
Al (72.47 BHN)Disebabkan oleh
kristal dari logam
Cu memiliki strukt
(12 slip plane) sed
Fe memiliki strukt
BCC (6 slip planeDislokasi lebih su
bergerak pada Fe
nilai kekerasan Fe
makin tinggi
7/22/2019 Presentasi DT kelompok 2
8/14
ASTM Uji Vickers, Brinell, Rockwell, Knoop
Nilai kekerasan martensite, cementite, austenite, ferrite, dan bainite
Martensite: 550 BHN
Pearlite: 320 BHN
Cementite: 650 BHNFerrite: 100 BHN
Bainite: 469 BHN
Austenite: 369 BHN
Diagram CCT dan TTT
Rumus difusivitas carburizing
Ficks I Law
J = -D CACB/ XAXB
J=fluks difusi
D=koefisien difusi (3x10-11m2/s)
CA=massa jenis A
CB=massa jenis B
XA=konsentrasi A
XB=konsentrasi B
Mekanisme PVD (Physical Vapor Deposition)
PVD merupakan proses pengendapan senyawa/unsur yang terjadi akibat peristiwa kondensasi fisika. P
meningkatkan kekerasan dan ketahanan aus suatu material dan meningkatkan daya tahan terhadap o
Mekanismenya adalah material target ditembaki dengan energy agar atom-atomnya lepas kemudian ddidepositkan pada material lain yang ingin dilapisi.
7/22/2019 Presentasi DT kelompok 2
9/14
Bahan a (mm) b (mm) A (mm2) T (C) E (Joule) HI (Joule/mm2)
Fe 6.65 9.35 62.18 157 200 3.2196.65 9.35 62.18 -17.8 198 3.18
7.6 10.65 80.94 28.3 165 2.038
Cu-Zn 7.15 10.20 72.93 129.8 12 0.177.15 9.35 66.85 -32.7 18 0.269
7.15 10.20 72.93 27.9 20 0.274
=
=
165
80.94 = 2.038
=
=
20
72.93 = 0.274
HI Cu-Zn pada temperatur ruang
HI Fe pada temperatur ruang
FE DAN CU-ZN
PADATEMPERATUR
RUANG
FE DAN CU-ZN
PADA
TEMPERATUR
TINGGI
FE DAN CU-ZN
PADA
TEMPERATUR
RENDAH
7/22/2019 Presentasi DT kelompok 2
10/14
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
-50 0 50 100 150 200
HI(Joule/mm2)
T (0C)
Grafik HI vs T
baja ST42
CuZn
Pada sampel Cu-Zn, HI te
tinggi < HI temperatur ren
temperatur tinggi. Tidak s
Rentan harga impak Fe >
Disebabkan struktur krist
sedangkan Cu-Zn = HCP Fenomena temperatur tra
dialami oleh sampel Fe
Pada sampel Fe, HI temperatur ruang < HI
temperatur rendah < HI temperatur tinggi. Tidak
sesuai literatur
Ketidaksesuaian disebabkan peletakan sampel
yang kurang tepat sehingga posisi takik tidak pas
di tengah
erpa a an n ergranu ar
7/22/2019 Presentasi DT kelompok 2
11/14
erpa a an n ergranu arPerpatahan yang terjadi antar butir dengan melewati bagian dalam butir, bukan pada grain boundary
Apa itu CRSS
Sebuah nilai yang menyatakan ketika terjadi slip pertama pada sebuah material saat batas shear stress te
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu suhu dan juga jenis struktur Kristal.
Orientasi pengambilan sampel uji
Orientasi T-L, Orientasi L-T, Orientasi L-S
Jumlah slip sistem BCC, FCC, HCP
BCC: 6, FCC: 12, HCP: 3
Baja apa yang digunakan untuk kapal lautBaja untuk kapal konstruksi lambung biasanya mengandung 0,15-0,23% kandungan unsur karbon. Sedan
fosfor dan sulfur kurang dari 0,05%. Jika kandungan fosfor dan sulfur terlalu tinggi dapat merugikan penge
terjadi keretakan jika mengandung sulfur yang tinggi.
Grain Boundary Sliding
Salah satu mekanisme deformasi yang disebabkan salah susun dari butir-butir satu sama lain pada temp
Transformasi FCC menjadi BCT (fenomena pembentukan martensite)
Martensit terbentuk dari fasa austenit. Pada awalnya baja memiliki fasa ferrite (BCC) kemudian dipanaska
austenite (FCC), jika didinginkan secara lambat akan menghasilkan pearlite (BCC), namun jika baja diding
sehingga terbentuk martensite (BCT). Pada pembentukan martensite,yang terjadi bukanlah difusi, melainkPada FCC, atom-atom C menempati rongga oktahedral.Jika pendinginan dilakukan dengan lambat maka
oktahedral, namun ketika didinginkandengan cepat atom C menempati rongga tetragonal dengan mekanis
menjadi BCT (BodyCentered Tetragonal). Efek ini disebut dengan Efek Tetragonalitas
Paduan yang merupakan austenite & ferrite stabilizer
Ferrite stabilizer (misal: Cr, Mo, W, V), Austenite stabilizer (misal: C, Cu, Ni, Mn, N)
Mekanisme penghalusan butir dengan Inokulan
Inokulan dapat memperhalus butir karena adanya inokulan yang ditambahkan (Al, Ba, Ca, Sr, atau Zr) dap
O2. Sehingga membentuk senyawa padatan yang dapat membentuk inti pada pertumbuhan logam
Mekanisme pembentukan ferrite asikularTerbentuk melalui pendinginan cepat dan dilanjutkan dengan tempering pada fasa austenite.
7/22/2019 Presentasi DT kelompok 2
12/14
Jarak
Luncur
(mm)
Beban
(Kg)Kecepata
n (mm/s)Lebar
Celah
(mm)
Volume
material
terabrasi
(W)
Laju Aus
Al 200000 6.32 780 2.829 0.377352813 1.88676E-06Cu 200000 6.32 780 1.042 0.018856101 9.42805E-08Fe 200000 6.32 780 4.153 1.19380816 5.96904E-06
Variabel Kecepatan
Variabel Beban
Variabel Jarak
LuncurJarak
Luncur
(mm)
Beba
n
(Kg)
Kecepata
n (mm/s)Lebar
Celah
(mm)
Volume
material
terabrasi (W)
Laju Aus
Al 100000 3.16 1140 5.55 4.273846875 4.27385E-05C
u100000 3.16 1140 2.981 0.662256054 6.62256E-06
Fe 100000 3.16 1140 2.92 0.6224272 6.22427E-06
Jarak
Luncur
(mm)
Beba
n
(Kg)
Kecepata
n (mm/s)Lebar
Celah
(mm)
Volume
material
terabrasi (W)
Laju Aus
Al 200000 6.32 1140 3.567 0.756411421 3.78206E-06Cu 200000 6.32 1140 2.548 0.27570651 1.37853E-06Fe 200000 6.32 1140 5.008 2.093349342 1.04667E-05
Tembaga
Besi
Aluminum
3 3
12
.
r
bBW
x
WLA
20
0
33
12
.
r
bBW
x
WLA
20
0
3
12
.
r
bBW
x
WLA
20
0
7/22/2019 Presentasi DT kelompok 2
13/14
0
0.00001
0 500 1000 1500
L
a
j
u
A
u
s
Jarak Kecepatan (mm/detik)
Laju Aus vs KecepatanLaju Aus vsKecepatan(Fe)Laju Aus vsKecepetan(Al)
0
0.00005
0 100000 200000 300000
L
a
j
u
A
u
s
Jarak Luncur (mm)
Laju Aus vs Jarak Luncur
Laju Aus vsJarak Luncur(Fe)
Laju Aus vsJarak Luncur Al
0
0.000005
0.00001
0 5 10 15
L
a
j
u
A
u
s
Beban (Kg)
Laju Aus vs BebanLaju Aus vsBeban CuLaju Aus vsBeban AlLaju Aus vsBeban Fe
Laju aus mengalami penurunan seiri
meningkatnya jarak luncur. Namun
mengalami penyimpangan dari litera
mungkin disebabkan oleh penempat
yang kurang mengunci pada ala
permukaan sampel yang masih kur
Laju aus meningkat seiring deng
meningkatnya kecepatan. Laju a
ketiga sampel pun meningkat den
meningkatnya kecepatan
Laju aus meningkat seiring d
meningkatnya beban yan
diberikan. Ketiga sampe
menunjukkan kesesuaian de
literatur. Namun besarnya la
dari ketiga sampel mengal
penyimpangan. Menurut lite
laju aus Fe paling kecil, diidengan Al dan Cu.
Mekanisme keausan abrasive (two-body dan three-body)
7/22/2019 Presentasi DT kelompok 2
14/14
Mekanisme keausan abrasive (two-body dan three-body)
Perbedaan keduanya adalah three body memiliki waktu keausan yang lebih lama dibanding
Karena jarak antara substrat atas dan bawah yang cukup jauh dibandingkan dengan yang a
Standar Metode Ogoshi
ISO 28080
Sebutkan Jenis-jenis besi tuang
White cast iron
Grey cast ironMalleable cast iron
Nodular cast iron
HAZ & cara memperbaiki sifatnya
HAZ kepanjangannya yaitu Heat Affected Zone.
Cara mengurangi tegangan sisa yang dapat menyebabkan retak dingin disekitar HAZ:
Rancangan konstruksi yang baik
Prosedur pengelasan
Unsur logam paduan seminimal mungkinSebutkan logam-logam yang dapat di-shotpeening
Aluminium, Titanium, Stainless steel
Sebutkan mekanisme shot peening gselain air blast system
Centrifugal blast wheels, Peening ultrasonik, Wet peening, Laser peening tidak menggun