MASALAHMENYUSUI TIDAK EFEKTIFPADA POST PARTUM PRIMI PARA DI RUMAH SAKIT PANTI
WALUYA SAWAHANMALANG
Cabral, Celsa Fernandes, Oda Debora, Felisitas A Sri SProgram Studi D-III Keperawatan Program RPL
STIKes Panti Waluya Malang
ABSTRAK Masa Post Partum merupakan penyembuhan alat-alatreproduksi kembali sepertisebelum hamil. Salah satu tugas ibu pada masaPost Partum adalah menyusui. Saat menyusuiapabila proses pengeluaranASI terhambat, maka timbul ketidakefektifan dalam proses menyusui.Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan Studi Kasus pada Ibu PostPartum Primipara dengan Masalah Menyusui Tidak Efektif. Penelitianini dilaksanakan padabulan Maret- Juli 2020 dengan desain penelitianStudi Kasus. Pada penelitian ini yang menjadi responden adalah kliendengan masalah menyusui tidak efektif yang mengalami pembengkakkanpayudara dan kondisi puting datar dan puting masuk sertaketidakadekuatan suplai ASI. Dan faktor lain yang juga menyebabkanadalah kurang pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI, teknik menyusuiyang benar serta manfaat ASI pada ibu dan bayi. Hasil dari penelitian iniadalah masalah menyusui tidak efektif pada klien teratasi pada hari ke 3.Hal ini ditandai dengan klien tidak mengalami pembengkakkan payudara,klien merasa puas setelah menyusui, dan bayi tidak rewel. Melaluipemberian kompres hangat, pijat laktasi, dan konsumsi sari kacang hijauserta tindakan kolaborasi dengan dokter diharapkan dapat mengurangiresiko ketidakefektifan pemberian ASI.
Kata kunci: Ibu Post Partum, ASI, Menyusui Tidak Efektif
ABSTRACT The Post Partum period is reproductive organs functionhealing back to before pregnancy condition. Breastfeeding is one of manyduties of mother Post Partum. When the process of breastfeeding isdelayed, then the risk of ineffectiveness of breastfeeding process willhappen. This study aims to implement Nursing Care In Post PartumPerimipara Mother With Ineffectiveness Breastfeeding Risk. This studytime is in. March - April 2020 by using case study method. Therespondent is a client with Ineffective Breastfeeding Risk in which clienthad breast swelling and her nipple condition is too big and also theunavalaible breastfeeding supply. The other factor is the unknownexperience about the benefit of breastfeeding, the right breastfeedingtechnique and the benefit for mom and baby. The results of this study are
Ineffective Breastfeeding Risk problem on the client resolved within 3days. This is characterized by the client does not experience breastengorgement, the client is satisfied after breastfeeding, and the baby isnot fussy. By applying leaf cab compresses, oxytocin massage, andconsumption of green beans and also followed by collaboration withdoctor could be reducing the ineffectiveness breastfeeding risk.
Keywords: Mother Post Partum Primipara, Breast milk, IneffectivenessBreastfeeding
PENDAHULUAN
Enam minggu masa post partum
merupakan periode emas bagi
seorang ibu dan bayi untuk
menjalin kasih sayang melalui
pemberian ASI. Akan tetapi, dalam
kondisi ini tidak semua ibu post
partum memiliki kesempatan
menyusui bayinya secara efektif
terutama pada post partum
primipara. Hal ini disebabkan
karena faktor ibu dan faktor bayi.
Salah satu faktor yang
meyebabkan asalah
Ketidakefektifan dalam menyusui
adalah Ketidakadekuatan Suplai
(Marmi, 2012 ).
Berdasarkan data (WHO) (dikutip
dalam Majalah Kartini, 2016)
rata - rata angka pemberian ASI
Eksklusif di dunia masih berkisar
38%. Di Indonesia tahun 2017
sebesar 61,33%, dan pada tahun
2018 mengalami penurunan yang
signifikan yaitu sebesar 37,3%
(Kemenkes RI tahun 2017). Di
propinsi Jawa Timur pada tahun
2018 sebesar 40,05% (Riskesdas
tahun 2018). Data pada Rumah
Sakit Panti Waluya Malang
periode Januari sampai Desember
2019 mencatat dari jumlah 295 ibu
post partum terdapat 187
diantaranya yaitu 63,39% yang
tidak dapat menyusui secara
efektif (LKTML RS Panti Waluya
Malang, 2019).
Penulis menemukan fenomena
di Ruang Agnes Paviliun RS
Panti Waluya Malang, periode
Maret sampai April 2020 pada
saat praktek keperawatan,
bahwa post partum primipara
antara usia 20 sampai 35 tahun
sebanyak 22 orang (38,59%)
dari jumlah keseluruhan post
partum yaitu 57 orang pasien
yang tidak menyusui bayinya
dengan efektif sebanyak 16 ibu,
yaitu 72,72% orang dari jumlah
ibu post partum primipara. Hal
ini disebabkan oleh berbagai
faktor. Di antaranya 1 klien post
partum primipara tidak
memberikan ASI pada bayinya
secara efektif disebabkan karena
ketidakadekuatan suplai ASI.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah
deskritif,eksplanatori, jenis
penelitian kualitatif, dengan
bentuk dan pendekatan
penelitian studi kasus.
Penelitian ini dilakukan di
ruang Agnes Paviliun Rumah
Sakit Panti Waluya Sawahan
Malang. Waktu yang digunakan
untuk melakukan penelitian
yaitu pada bulan Maret 2020
sampai bulan Juli 2020.
Subyek dalam penelitian ini
adalah klien Post Partum
Primipara usia 20 tahun dengan
Menyusui Tidak Efektif pada
bayinya. Penelitian ini
menggunakan data primer yaitu
data yang diperoleh langsung
dari subyekt penelitian. Pada
Studi Kasus ini data di
kumpulkan melalui wawancara,
observasi dan pemeriksaan fisik
serta studi dokumen secara
langsung pada ibu post partum
yang belum dapat menyusui
bayinya secara efektif. Bayi
baru lahir berjenis kelamin
perempuan lahir secara SC.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pengakajian data 1
klien post partum primipara
dengan masalah menyusui tidak
efektif usia 29 tahun,latar
belakang pendidikan S1,
pekerjaan IRT,bergama Katolik,
suku Tionghoa- Indonesia.
Klien melahirkan anak
pertamanya secara SC dengan
indikasi Hight Myopi di Rumah
Sakit Panti Waluya Sawahan
Malang pada tanggal 09 juli
2020 pukul 09.20 WIB. Bayi
baru lahir berjenis kelamin
perempuan dengan BBL 2785
gram BP 48 cm tak cacat, apgar
score 7/9. Saat pengkajian
kondisi umum bayi
sehat,gerakan aktif,tangis
kuat,tidak hipotermia,tidak
cianosis,bayi sedang di susui
ibunya. Saat Pengkajian kondisi
umum cukup,kesadaran
comoposmetis,GCS 4/5/6.
Klien tampak 6 jam post
SC,sednag berbaring di tempat
tidur dengan terpasang cairan
infus Tuto ops 500cc + 1 ampul
syntosinon berjalan 30
tetes/menit, terpasang urine
catheter dengan produksi urin
1300cc. Klien tampak mulia
mobilisasi bertahap dengan
mengerakan kedua kaki dan
miring kiri dan ke kanan. Tanda
tanda vital klien normal, ASI
keluar sedikit, klien mulai
menysui bayinya. Saat
pengkajian klien tampak sedang
menyusui bayinya, klien
tampak bingung karena
produksi ASI keluar sedikit.
Klien rencana akan menyusui
akan memberikan ASI secara
Eksklusif pada bayinya sampai
dengan 6 bulan dan dilanjutkan
sampai dengan usia 2 tahun. Ibu
dalam keadaan sehat dan tidak
memiliki riwayat penyakit yang
dapat mempengaruhi proses
pemberian ASI kepada bayinya.
Ibu selalu konsumsi makanan
yang bergizi, sehari 3 kali,
setiap makan ibu
mengkonsumsi sayuran dan
minum air putih + 8 gelas per
hari. Berdasarkan pengkajian
hari pertama klien mengatakan
belum dapat menyusui bayinya
secara efektif karena
ketidakadekuatan suplai ASI.
Masalah lain yang muncul
adalah karena kurang
pengetahuan ibu tentang teknik
menyusui yang benar. Motivasi
dari suami, dan orang tua
membuat klien begitu semangat
ingin menyusui bayinya secara
efektik dan akan memberikan
ASI secara Eksklusif pada
bayinya di lanjutkan sempai
dengan usia 2 tahun.
Berdasarkan data pengkajian di
dapatkan hasil kedua payudara
anatar kiri dan kanan simetris,
puting susu menonjol normal,
puting tidak lecet, areola
hiperpigmentasi, tidak ada nyeri
tekan,tidak ada benjolan
abnormal, payudara teraba
lembek, tidak ada tanda tanda
infeksi, kolostrum sudah keluar
sedikit. Keadaan ibu secara
umum baik, akan tetapi masih
tampak berbaring karena klien
baru menjalani prosedur
tindakan Sectio Caesarea dan
ketidakadekuatan supali ASI
sehingga mengganggu proses
menyusui secara efektif. Bayi
mulai disusukan 2 jam setelah
lahir, untuk perlekatan bayi
belum maksimal karena
terdengar suara mengecap, dagu
bayi tidak belum menempel
payudara dan sebagian areoal
belum sepenuhnya masuk ke
mulut bayi.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan : Studi Kasus pada
Klien Post Partum Primipara
dengan MasalahMenyusui Tidak
Efektif di ruang Agnes Paviliun
Rumah Sakit Panti Waluya
Malang telah dilaksanakan pada 1
Klien dan dapat berhasil. Hal ini
dapat dibuktikan dari respon Klien
yang mengalami Menyusui Tidak
Efektif. Klien dapat menjelaskan
kembali tentang menyusui secara
efektif pada ibu melahirkan, serta
dapat menjelaskan kembali
penanganan jika terjadi masalah
Menyusui Tidak Efektif.
Pengkajian : Berdasarkan teori
dan fakta pada Klien, bahwa pada
1 klien yang dikaji memiliki
masalah Menyusui Tidak Efektif ,
karena mengalami
Ketidakadekuatan Suplai ASI dan
klien tidak memiliki pengalaman
dalam meyusui, serta kurang
pengetahuan tentang bagaimana
cara meyusui yang benar.
Diagnosa Keperawatan : Dari
hasil pengkajian pada 1 Klien
dapat ditegakkan diagnosa
keperawatan yaitu pada klien
mengalami masalah menyusui
Tidak Efektif.
Intervensi Keperawatan : Pada 1
klien penulis merencanakan 8
intervensi berdasarkan diagnosa
keperawatan yang telah
ditegakkan melalui pengkajian dan
analisa data. Intervensi yang
diberikan telah disesuaikan
dengan teori dan kondisi klien
serta dilakukan berdasarkan
Informed Consent dari klien dan
atau keluarga.
Implementasi Keperawatan :
Berdasarkan diagnosa
keperawatan dengan masalah
Menyusui Tidak Efektif, peneliti
melakukan tindakan keperawatan
pada klien sesuai dengan rencana
tindakan yang dibuat. Klien
mengikuti arahan tindakan atau
implementasi yang diberikan
selama 3 hari perawatan di Rumah
Sakit.
Evaluasi Keperawatan
Masalah Menyusui Tidak Efektif
padaklien teratasi setelah 3 hari
klien mendapatkan perawatan di
Ruang Agnes Paviliun RS Panti
Waluya Malang, dan masalah
teratasi ditandai dengan klien
mengatakan puas setelah
menyusui,klien mengatakan
produksi ASI sudah lancar , klien
dapat melakukan perawatan
payudara dengan pijat laktasi dan
payudara terasa penuh dan tidak
nyeri serta tidak ada
pembengkakan, serta nutrisi bayi
terpenuhi ditandai dengan bayi
tidur pulas, bayi tidak rewel, bayi
memiliki peningkatan berat badan.
SARAN, Bagi Lahan Penelitian
Sesuai dengan hasil penelitian,
maka peneliti menyarankan lahan
penelitian yaitu RS Panti Waluya
Malang untuk meningkatkan dan
mengembangkan tentang
pelaksanaan Asuhan Keperawatan
pada klien Post Partum pada
umumnya dan khususnya pada
klien Post Partum Primipara
dengan masalah Menyusui Tidak
Efektif, dengan menfasilitasi kelas
laktasi bagi ibu ibu hamil yang
melakukan Ante Natal Care di
poli BKIA RS Panti Waluya
Malang sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan ibu
tentang ASI dan proses menyusui
dan semua hal yang berkaitan
dengan ASI dan proses menyusui.
Dan memberikan pelatihan kepada
perawat ruangan bersalin dan
perawat poli BKIA tentang
konsultasi ASI untuk menggiatkan
program Rumah Sakit Sayang
Bayi sehingga dapat mengurangi
masalah Menyusui Tidak Efektif.
Bagi Institusi Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian,
maka peneliti berharap institusi
pendidikan dapat menambah
materi asuhan keperawatan ibu
post partum dengan masalah
Menyusui Tidak Efektif, sehingga
mahasiswa lebih kompeten dalam
melakukan asuhan keperawatan,
menemukan inovasi rencana
tindak lanjut, dan dapat
memberikan penyuluhan tentang
perawatan payudara dan
pemberian ASI kepada ibu yang
mengalami resiko maupun yang
terjadi
Masalah Menyusui Tidak Efektif.
Bagi Peneliti Selanjutnya, Penulis
berharap bagi peneliti selajutnya
diharapkan mampu melajutkan
atau mengembangkan penelitian
tentang “Studi Kasus pada Klien
Post Partum Pimipara dengan
Masalah
Menyusui Tidak efektif ” baik
kasus aktual maupun resiko.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati. 2014. Asuhan
Kebidanan pada Masa Nifas.
Yogyakarta: Mitra Cendikia
Offset.
AIMI. 2014. Asosiasi Ibu
Menyusui Indonesia.
jogja.aimi- asi.org (Diakses
pada 11/03/2015 pukul
22:30 WIB).
Astuti.R.Y 2014 Payudara dan
Laktasi. Jakarta: Salemba
Medika
Kementerian RI. 2015. Rencana
Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019.
Indonesia.
Majalah Kartini. 2016. Pekan ASI
Sedunia 2017: Mari Dukung
Keberhasilan Ibu Menyusui
(Online),(http://majalahkarti
ni.co.id/keluarga-karier/anak
/pekan-asi-sedunia-2017-ma
ri-dukung-keberhasilan-ibu-
menyusui/ diunduh pada 19
Maret 2020 Pukul 18.56
WIB)
Mastiningsih, Putu dan Yayuk
Chrisyantina. 2019. Buku
Ajar Asuhan Kebidanan
pada Ibu Nifas dan
Menyusui.
Pintar ASI dan
Menyusui/dr.maharani Bayu;
editor,Gita Romadhona
-cet.1- Jakarta:
PandaMedia.2014
PERMENKES No. 15. 2013.
“Fasilitas Khusus Menyusui
dan Memerah ASI”.
buk.kemkes.go.id (Diakses
pada 6/03/2015 pukul 19:00
WIB). Peraturan Pemerintah
No.33. 2012. ”Pemberian
ASI Eksklusif”.
www.pipimm.or.id (Diakses
pada 6/03/2015 pukul 19:15
WIB).
Perpustakaan Nasional RI:
Katalog dalam terbitan
( KDT) Asuhan Kebidanan
Masa Nifas dan
menyusui/Elisabeth Siwi
Walyani ,Amd.keb.Th.Enda
ng Purwoastuti,
S.Pd,APP.2017.
Pemberian Asi Eksklusif. Jakarta:
Pendidikan Deepublish
Sugito, 2017. Hubungan ASI
Eksklusif dengan Kejadian
Underweight di Jawa Timur.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2016.
Standar Diagnosa
Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018.
Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019.
Standar Luaran Keperawatan
Indonesia. Jakarta: DPP PPNI.