OLEH : ANDINI REGI KHANIASMAN 1 SUKABUMI
TATA BUSANA
BATIK
Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "titik". Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan "malam"
(wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa
Inggrisnya "wax-resist dyeing".
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa
lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan
membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis
maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan
membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
SEJARAH BATIK**
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada
daun lontar. Saat itu morif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam
sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman
lambat laun beralih pada motif abstral yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya.
Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang
kita kenal sekarang ini.
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan
budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik
tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri.
FILOSOFI MOTIF BATIK**
Nama motif : Sido LuhurDaerah : Kraton SurakartaJenis Batik : Batik KratonDikenakan : Temanten Putri (malam pengantin)Makna : Dua jiwa menjadi satu
Nama motif : Sido AsihDaerah : Kraton SurakartaJenis Batik : Batik KratonDikenakan : Temanten Putri (malam pengantin)Makna : Dua jiwa menjadi satu
Nama motif : BondhetDaerah : Kraton SurakartaJenis Batik : Batik KratonDikenakan : Temanten Putri (malam pengantin)Makna : Dua jiwa menjadi satu
Nama motif : Sekar JagadDaerah : YogyakartaJenis Batik : Batik PetaniDikenakan : Orang Tua TemantenMakna : Hatinya gembira semarak
Nama motif : Sido MulyoDaerah : BanyumasJenis Batik : Batik pengaruh KratonDikenakan : Temanten Pria atau putriMakna : Bahagia, rejeki melimpah
Nama motif : Semen RanteDaerah : SurakartaJenis Batik : Batik PetaniDikenakan : UtusanMakna : Panah mengena dan diikat
Nama motif : Sido MuktiDaerah : SurakartaJenis Batik : Batik PetaniDikenakan : Temanten Putra/Putri (Resepsi /Pahargan)Makna : Bahagia, berkecukupan
Nama motif : Sido WirasatDaerah :Jenis Batik :Dikenakan : Orang tua temantenMakna : Orang tua memberi nasehat
Nama motif : Parang KusumoDaerah : SurakartaJenis Batik : Batik KratonDikenakan : Calon temanten putri (tukar cincin)Makna : Hatinya berbunga-bunga
Nama motif : TruntumDaerah : Kraton SurakartaJenis Batik : Batik KratonDikenakan : Orang tua temantenMakna : Orang tua memberi tuntunan
DAERAH-DAERAH PENGHASIL BATIK
**
Surakarta merupakan pusat produksi Batik yang penting di samping Yogyakarta dan Pekalongan Produksi batik yang telah menjadi bagian dari ekonomi tradisional dari penduduk di daerah tersebut. Kampoeng Batik Laweyan (Batik Desa Laweyan) adalah tempat yang terkenal sebagai produsen Batik yang terletak di sebuah desa tradisional penuh bangunan kuno berarsitektur Belanda dengan jalan-jalan sempit, khas desa di Indonesia. Selain memiliki ruang pamer dan toko, beberapa produsen menyelenggarakan kursus batik pendek bagi wisatawan.
Surakarta (Solo)
Yogyakarta dikenal sebagai pusat seni dan budaya Jawa klasik dan Batik adalah produksi utama mereka. Produk penting lainnya dari kota ini adalah kerajinan termasuk didalamnya Batik garmen dan barang rumah tangga, produk kayu, kulit, keramik dan tembikar juga perak.Pola dan motif khas batik Yogyakarta sebagian besar terdiri dari Parang, Ceplok, Sido-Mukti, Truntum dan Kawung. Kombinasi warna Batik Yogyakarta adalah sama dengan Solo, didominasi oleh warna coklat, nila (biru), hitam, putih dan krem. Daerah yang terkenal Produksi Batik di Yogyakarta, antara lain Prawirotaman dan Kulonprogo.
Daerah Khusus Yogyakarta
Cirebon merupakan area yang penting untuk produksi Batik di pantai utara Jawa. Salah satu sentra produksi batik di Cirebon adalah ‘Batik Trusmi, sebuah desa kecil yang terdapat 520 industri kecil dan menengah. Desa ini terletak 7 kilometer dari Kota Cirebon. Pada tahun 2007 disebutkan bahwa lebih dari 70% penduduk atau 5.938 orang bekerja di bisnis ini, yang terdiri dari perempuan 80% dan pria 20%. Sama halnya Batik dari wilayahpantai utara Jawa (Batik Pesisir), Batik Cirebon telah dipengaruhi oleh Eropa, Arab, budaya Cina dan India, yang memiliki desain penuh warna dengan motif binatang dan bunga.
Cirebon
Pekalongan adalah salah satu daerah produksi utama batik dengan desain utara Jawa pesisir. Sebagian besar batik yang diproduksi dalam motif warna-warni dipengaruhi oleh, Cina Arab dan Belanda. Ada lebih dari 100 desain Batik yang sudah dikembangkan sejak 1802, dan beberapa yang populer Batik Pekalongan pola Jlamprang, Hokokai, dan Pagi-Sore. Pasar Batik besar yang terkenal di Pekalongan adalah ‘Pasar Grosir Setono,’ yang merupakanpasar ritel yang dibangun selama krisis ekonomi pada 1990 untuk membantu produsen batik dalam memasarkan produk mereka.
Pekalongan
ALAT BAHAN DAN PERLENGKAPAN MEMBATIK
**
1. Kain Putih atau Mori Bahan baku yang biasa digunakan untuk batik adalah Mori. Mori adalah bahan baku batik yang terbuat dari katun. Kualitas mori bermacam-macam, dan jenisnya sangat menentukan baik buruknya mutu batik yang dihasilkan.
2. Lilin / malamLilin atau “malam” ialah bahan yang dipergunakan untuk membatik. sebelum digunakan, lillin malam harus dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan di atas kompor atau pemanas lain.
3. Pewarna BatikPewarna batik yang digunakan setiap daerah berbeda-beda. Pewarna tersebut berasal dari bahan-bahan yang terdapat di daerah tersebut. Di Kebumen misalnya,pewarna batik yang digunakan adalah pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning. Di Tegal digunakan pace atau mengkudu, nila, dan soga kayu
BAHAN BAKU
1. GawanganGawangan adalah perkakas untuk menyangkutkan dan membentangkan mori sewaktu dibatik. Gawangan dibuat dari bahan kayu, atau bamboo. Gawangan harus dibuat sedemikian rupa, sehingga mudah dipindah-pindah, tetapi harus kuat dan ringan.
2. BandulBandul dibuat dari timah, atau kayu, atau batu yang dikantongi. Fungsi pokok bandul adalah untuk menahan mori yang baru dibatik agar tidak mudah tergesar tertiup angin, atau tarikan si pembantik secara tidak sengaja.
3. Canting Canting adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan. Canting untuk membatik. Canting berfungsi semacam pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya Canting terdiri dari tiga bagian. Pegangan canting terbuat dari bambu. Terdapat mangkuk sebagai tempat lilin malam, serta ujung yang berlubangsebagai ujung pena tempat keluarnya lilin malam.
PERALATAN MEMBATIK
4. Wajan Wajan ialah perkakas yang digunakan untuk mencairkan “malam”. Wajan dibuat dari logam baja, atau tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan alat lain5. Kompor Kompor adalah alat untuk membuat api untuk memanaskan lilin malam. Kompor yang biasa digunakanadalah kompor dengan bahan bakar minyak. 6. Saringan “malam” Saringan ialah alat untuk menyaring “malam” panas yang banyak kotorannya. Jika “malam” disaring, maka kotoran dapat dibuang sehingga tidak mengganggu jalannya “malam” pada cucuk canting sewaktu dipergunakan untuk membatik7. Taplak Taplak ialah kain untuk menutup paha si pembantik supaya tidak kena tetesan “malam” panas sewaktu canting ditiup, atau waktu membatik
JENIS-JENIS BATIK**
Batik CirebonBatik ini dimaukkan ke dalam kategori batik pesisir karena batik ini tumbuh dan berkembang malaui jalur pesisir utara Pulau Jawa. Motif yang paling terkenal adalah motif Awan Mega Mendung karena batik ini merupakan lambang khas kota Cirebon.
Batik PekalonganBatik ini memang batik terpopuler di antara batik yang lainnya karena daerah Pekalongan merupakan daerah penghasil batik terbesar di Indonesia. teknik batik yang diproduksikan ada tiga jenis, yaitu batik tulis, batik cap, batik dicetak mesin.
Batik IndramayuBatik Indramayu merupakan perpaduan antara budaya Sunda dan Jawa. Batik daerah ini dinamakan batik Dermayon yang sebagian besar mengisahkan kekayaan laut daerahnya. Batik Indramayu memiliki pengaruh dari Tiongkok yang terdapat pada motif Liong, Lokchan.
Batik BetawiCorak batik Betawi kebanyakan berupa motif Lokchan, Buketan, dan Pucuk Rebung. Warna-warna yang terlihat pada batik Betawi, seperti merah, jingga, hijau, dan terakota.
Batik RembangBatik Rembang banyak dipengaruhi oleh budaya Jawa, Arab, Cina, India, dan Eropa. Ciri khas dari batik ini terletak pada warna merah darah ayam. Yang bermakna dorongan untuk melahirkan jenis batik baru yang disebut batik Tiga Negeri.
Batik SurakartaMotif batik ini terinspirasi dari motif klasik Mataram, dan memberikan goresan warna yang berbeda. Ciri khas batik ini berwarna kuning, yang digunakan dalam upacara-upacara keraton Solo.
Batik PurworejoMotif yang paling populer ialah motif lambang yang dipakai menghiasi candi-candi kuno, seperti Melati Contong sedangkan pada motif klasiknya, seperti Sri Rama, Semen.
Batik BatakBatik Batak atau Gorga adalah kreasi dengan menampilkan gorga tersebut sebagai motif batik. Bahan dasarnya adalah Sutra(silk), yang dibuat dengan alat tenun mesin dan katun(catton) yang dibuat dengan alat tenun bukan mesin.
Batik NiasPerbedaan dari masing-masing kabupaten terlihat dari warnanya. “ Pakaian adat dari Nias Utara dan Nias Induk didominasi oleh warna merah dan hitam. Sedang kalo dari Nias Selatan warnanya merah dan kuning
Batik PapuaPapua juga memiliki batik dengan motif-motifnya yang khas dan banyak diminati lokal maupun mancanegara. Dibandingkan dengan corak batik dari daerah lainnya di Jawa, batik Papua memiliki perbedaan corak yang cukup mencolok. Batik dari daerah ini cenderung lebih gelap namun banyak memiliki motif yang terdiri dari gambaran patung.
TERIMA KASIH*****